Nama Buku : Terjemahan Tafsir Al Muyassar – 3 Jilid Lengkap – Penerbit An Naba
Ukuran/Hal : 15 x24 cm / 3 Jilid
Berat: 4000 gram
Penulis: Dr. Hikmat Basyir, Dr. Hazim Haidar, Dr. Musthafa Muslim, dan Dr. Abdul Aziz Ismail.
Penerbit: An Naba’
Harga : Rp 480.000 ,- –> Rp 435.000 / 1 Set 3 Jilid
Anda Hemat: Rp 45.000,-
Pesan via Whatsapp: 0857 2510 6570 <- Cukup Klik
Tentang Terjemahan Tafsir Al Muyassar – 3 Jilid Lengkap – Penerbit An Naba
Tafsir al Muyassar ini adalah sebuah tafsir yang terdiri dari 3 (tiga) jilid, yang merupakan terjemahan dari kitab at-Tafsir al-Muyassar terbitan dari Mujamma’al-Malik Fahd Lithiba’ah al-Mushhaf asy-Syarif -Lembaga yang berkedudukan di Madinah al-Munawwarah- yang telah mencetak jutaan Mushhaf al-Qur`an beserta terjemahnya ke dalam berbagai bahasa dunia untuk disebarkan ke seluruh dunia.
Terkhusus at-Tafsir al-Muyassar ini, sudah banyak pujian dan sanjungan terhadap buku ini, baik dari kalangan thullab ‘ilm (penuntut ilmu syar’i) maupun dari kalangan para ahli tafsir. Tafsir ini dikerjakan oleh beberapa pakar tafsir, di antaranya Dr. Hikmat Basyir, Dr. Hazim Haidar, Dr. Musthafa Muslim, Dr. Abdul Aziz Ismail. Selanjutnya hasilnya dikirim kepada beberapa ulama untuk ditelaah secara mendalam lagi, tak kurang Syaikh Bakr Abu Zaid turut menjadi peneliti dalam proyek penulisan tafsir ini.
Kitab ini adalah terjemah dari at-Tafsir al-Muyassar yang dilengkapi dengan berbagai tambahan yang berhubungan dengannya, sebagai nilai tambah untuk buku ini. Maka tidak salah bila disebut dengan tafsir plus, mengingat begitu banyak tambahan yang diberikan di dalamnya. Kelengkapan itu disusun sedemikian rupa hingga memudahkan kepada para pembaca untuk memanfaatkannya. Di antaranya;
1. Fadhaail Suwar al-Qur`an al-Karim, karya Syaikh Ali bin Abdullah asy-Syahri.
Buku ini sertakan dalam kitab tafsir ini mengingat betapa pentingnya kita mengetahui tentang keutamaan-keutamaan surat-surat dalam al-Qur`an, khususnya yang berdasarkan kepada nash yang shahih.
2. Mushhaf al-Qur`an al-Karim.
Tidak seperti jamaknya buku-buku tafsir yang beredar di Indonesia, yang biasanya memenggal ayat-ayatnya satu persatu, dalam buku ini kami sajikan ayat al-Qur`an dalam satu halaman penuh, sesuai dengan halaman aslinya, sehingga bisa difungsikan sebagaimana mushhaf biasa, karena bisa dibaca sebagai mushhaf biasa, tanpa harus terpenggal tiap ayatnya.
3. Terjemah al-Qur`an Bahasa Indonesia.
Terjemah ke dalam Bahasa Indonesia ini disesuaikan dengan al-Qur`an Terjemah Bahasa Indonesia yang diterbitkan Mujamma’ al-Malik Fahd. Yaitu al-Qur`an terjemah yang biasa dibawa oleh para Jemaah haji sepulangnya dari ibadah haji.
4. Terjemah al-Qur`an Bahasa Inggris.
Terjemahan ke dalam Bahasa Inggris diambilkan dari terjemahan Mujamma’ al-Malik Fahd yang diterjemahkan oleh Dr. Muhammad Muhsin Khan dan Dr. Muhammad Taqiuddin al-Hilali, Ph.D.
5. Lubabun Nuqul fi Asbabin Nuzul, karya Jalaluddin asy-Syuyuthi.
Tulisan Imam Jalaluddin asy-Syuyuthi ini adalah karya yang paling diperhitungkan dalam asbabun nuzul, maka karya beliau inilah yang sertakan dalam tafsir ini. Dalam penyajiannya kami upayakan sebisa mungkin untuk menyertakan asbabun nuzul ini di halaman yang berkaitan dengan ayat yang sedang ditafsirkan sehingga memudahkan para pembaca untuk mencari tautan kepada ayat yang dimaksud.
Selanjutnya, masih ada lagi yang unik dalam kitab tafsir ini; cara penyajiannya. Untuk memudahkan pembaca, sengaja setting atau lay-out dibuat sedemikian rupa, sehingga pembaca mendapatkan kenyamanan saat menelaah isi kitab ini. Khususnya keterpautan antara ayat, tafsir dan terjemahnya baik dalam Bahasa Indonesia maupun Inggris, serta asbabun nuzul ayat yang dimaksud.
Penulis Terjemahan Tafsir Al Muyassar Bahasa Indonesia – 3 Jilid Lengkap – Penerbit An Naba
- Dr. Hikmat Basyir
- Dr. Hazim Haidar,
- Dr. Musthafa Muslim
- Dr. Abdul Aziz Ismail.
- Teliti Ulang : Syaikh Bakar Abu Zaid et.al
Spesifikasi Buku Terjemahan Tafsir Al Muyassar – 3 Jilid Lengkap – Penerbit An Naba
Penerjemah : Izzudin Karimi, Ahmad Shaikhu, Habiburrahim
Editor: Abu Yusuf
Kertas : HVS 70 gr
Dimensi : 24 x 16,5 cm
Cover : HARDCOVER
Jilid 1 : 848 hal
Jilid 2 : 816 hal
Jilid 3 : 832 hal
Penerbit: An-Naba’
Resensi Buku Terjemahan Tafsir Fi Zilalil Quran Lengkap – Sayyid Qutb – Gema Insani Press
Allah menurunkan Al Qur’an kepada NabiNya, Muhammad -Sholallahu Alaihi Wassalam- dengan bahasa Arab yang jelas, Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman”Dan sesungguhnya al-Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam. Dia dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril alaihissalam). Ke dalam hatimu agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan. Dengan bahasa Arab yang jelas.” (Asy-Syu’ara: 192-195).
Lalu beliau -Sholallahu Alaihi Wassalam- menyampaikan al-Qur’an itu kepada manusia dengan penyampaian yang benar dan tidaklah Allah mewafatkan beliau kecuali setelah beliau telah menyampaikan dan menjelaskan segala apa yang diturunkan kepadanya dalam kitab tersebut sebagaimana firmanNya,
“ Dan Kami turunkan kepadamu ( wahai Muhammad) Al Qur’an, agar kamu menerangkan kepada ummat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.” [ An Nahl : 44]
“ Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al Kitab ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” [An Nahl 64]
Imam Al Mufassir Ibnu Jarir Ath Thabari -rahimahulloh- berkata dalam menafsirkan ayat ini “Allah yang tinggi penyebutan-Nya berfirman kepada NabiNya, Muhammad , dan tidaklah Kami turunkan kepadamu kitab Kami, dan Kami utus kamu sebagai Rasul kepada makhluk Kami kecuali hanya agar kamu menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan padanya dari agama Allah”.
Dan telah jelas sekali sesuatu yang menunjukkan bahwasanya para sahabat -Rodliallahu Anhum- telah menerima dari Rasulullah tafsiran al-Qur’an, di mana seseorang dari mereka apabila mempelajari sepuluh ayat darinya, ia tidak akan berpindah kepada ayat lain kecuali setelah memahami maknanya dan mengamalkannya.
Abu Abdurrahman as-Sulami -rahimahulloh- berkata [ia merupakan pembesar Tabi’in], “Telah meriwayatkan kepada kami orang-orang yang telah membacakan kepada kami bahwasanya mereka meminta agar dibacakan al-Qur’an oleh Nabi dan bila mereka mempelajari sepuluh ayat mereka tidak akan meninggalkannya hingga mereka mengamalkan isinya maka kami pun mempelajari al-Qur’an dan mengamalkannya secara keseluruhan.”
Dan para sahabat -Rodliallahu Anhum- itu bila ada suatu kemusykilan/ketidakfahaman yang mereka dapatkan, mereka bertanya kepada Nabi , seperti ketika turun firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezhaliman.” (Al-An’am: 82)
Maka para sahabat Rasulullah berkata, “Siapakah di antara kami yang tidak menzhalimi dirinya sendiri?” Beliau bersabda,”Tidaklah seperti apa yang kalian katakan, ‘Dan mereka tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezhaliman ‘maksudnya adalah dengan kesyirikan.” [ Al Bukhari no 3360 dan Muslim 2462]
Kemudian yang menjelaskan dan menafsirkannya setelah Nabi -Sholallahu Alaihi Wassalam- yang merupakan sebaik-baik manusia dalam penjelasan-nya dan paling jujur keimanannya dan paling dalam keilmuannya adalah para sahabat (yaitu orang-orang yang dengan mereka tegak-lah al-Qur’an itu, dan dengannya mereka bergerak, dengan mereka al-Qur’an berbicara, dan dengannya mereka berkata, orang-orang yang dianugerahkan oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala keilmuan dan hikmah yang meru¬pakan keistimewaan mereka terhadap seluruh pengikut para Nabi.
Mereka itulah para sahabatnya -Rodliallahu Anhum- , yang dipilih oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala di antara seluruh makhluk agar menemani Nabi-Nya selama dua puluh tiga tahun, dan al-Qur’an turun kepada mereka dengan bahasa mereka sendiri yang mereka hidup dengannya maka mereka membelanya dan mengamalkannya.
Dan ahli tafsir yang paling terkenal di antara mereka adalah para khalifah ar-Rasyidun, Ubay bin. Ka’b, Zaid bin Tsabit, Abu Musa al-Asy’ari, Abdullah bin az-Zubair -Rodliallahu Anhum–
Dan yang paling terkenal riwayatnya dalam tafsir adalah Abdullah bin Mas’ud -Rodliallahu Anhu- yang berkata tentang dirinya, “Demi Allah yang tidak ada Ilah yang berhak disembah selain diri-Nya, tidaklah satu surat yang diturunkan dari kitabullah, kecuali saya yang paling tahu di mana ia diturunkan, dan tidaklah satu ayat diturunkan dari kitabullah, kecuali saya paling tahu tentang pembahasan yang di¬turunkan, dan apabila saya mengetahui seseorang yang lebih menge-tahui dariku tentang kitabullah di mana unta mampu sampai kepa-danya, pastilah saya akan menungganginya kepadanya.”
Dan Abdullah bin Abbas -Rodliallahu Anhu- adalah ahli tafsir al-Qur’an yang telah didoakan oleh Nabi -Sholallahu Alaihi Wassalam- seraya berkata,
“Ya Allah! pahamkanlah ia dalam agama, dan ajarkanlah ia tafsir”
Ibnu Mas’ud -Rodliallahu Anhu- berkata tentangnya, “Sebaik-baik ahli tafsir al-Qur’an adalah Ibnu Abbas .”
Kemudian tafsir ini setelah para sahabat dilanjutkan oleh para Tabi’in, khususnya para sahabat Abdullah bin Abbas -Rodliallahu Anhu- di Makkah seperti Mujahid, Said bin Jabir dan semisal mereka -rahimahumulloh- . Mujahid ber¬kata, “Saya ajukan sebuah rnushaf kepada Ibnu Abbas dengan tiga kali pengajuan dari pembukaannya hingga penutupnya dan saya menghentikan pada setiap ayat darinya lalu saya menanyakan tentang ayat itu kepadanya”. Oleh karena itu, ats-Tsauri berkata, ‘Apabila kamu mendapatkan tafsir dari Mujahid, maka cukuplah bagimu.”
Syaikh Islam Ibnu Taimiyah -rahimahulloh- berkata, “Oleh karena itulah yang bersandar kepada tafsirnya adalah asy-Syafi’i dan Bukhari serta selain mereka berdua dari para ulama, demikian juga Imam Ahmad dan lain-lainnya dari orang-orang yang mengarang tafsir selalu mengulang-ulang jalan dari Mujahid lebih banyak dari jalan selainnya.”
Demikian juga para sahabat Abdullah bin Mas’ud -Rodliallahu Anhu- seperti Alqamah, Masruq dan semisal mereka -rahimahumulloh- , Ibnu Mas’ud berkata, “Tidaklah saya membaca sesuatu dan tidak pula saya mengetahui-nya kecuali Alqamah membacanya dan mengetahuinya.”
Dan al-Hafizh Ibnu Hajar -rahimahulloh- memiliki perincian yang memadai yang tidak mungkin dapat ditinggalkan oleh seorang yang membaca buku-buku tafsir agar mengetahui isnad-isnad yang paling populer yang diriwayatkan dari para Tabi’in dan orang-orang setelahnya, beliau menjelaskan dalamnya kondisi orang yang meriwayatkan tafsir dari para Tabi’in dan orang-orang setelahnya.
Maksudnya adalah kita dapat mengetahui bahwasanya para sahabat dan Tabi’in telah menafsirkan al-Qur’an, mereka telah menjelaskan lafazh beserta makna-maknanya, maka kewajiban kita adalah mereferensikan perkataan mereka apabila kita tidak mendapatkan suatu tafsir dari al-Qur’an atau Sunnah. Adapun perselisihan yang terjadi di antara mereka dalam hal ini sangat sedikit sekali, bahkan jarang terjadi, dan sebagian besar perselisihan yang ada di antara mereka itu adalah perselisihan bentuk dan bukan perselisih¬an yang saling bertentangan, hal ini sebagaimana disebutkan dan dijelaskan oleh syaikh Islam Ibnu Taimiyah -rahimahulloh- pada “Muqaddimah at-Tafsir”.
Kemudian para ulama memfokuskan perhatiannya kepada kompilasi agar dapat mengumpulkan tafsir-tafsir para sahabat adapun para Tabi’in yang bersandar kepada mereka seperti Ibnu Jarir ath-Thabari, Ibnu al-Mundzir, Ibnu Abi Hatim, dan Abd bin Humad. Ibnu Hajar berkata, “Tafsir-tafsir yang empat ini sedikit sekali ada sesuatu yang menyimpang dalam tafsir yang marfu’ dan mauquf pada para sahabat dan maqthu’ dari para Tabi’in.”
Kemudian berturut-turutlah setelah itu para ulama mengarang tafsir dengan perbedaan-perbedaan yang ada di antara mereka da¬lam madzhab-madzhab mereka, akidah-akidah mereka, dan perhatian ilmiah mereka. Dan di antara mereka yang mengarang dalam bidang itu adalah Abu Muhammad bin al-Husain al-Baghawi yang meninggal pada tahun 516 H, Abu al-Faraj Abdurrahman bin al-Jauzi yang meninggal pada tahun 596 H, Abu Abdullah Muham¬mad bin Umar ar-Razi yang meninggal pada tahun 606 H, Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad al-Qurthubi yang meninggal pada tahun 671 H, Abu Abdullah Muhammad bin Yusuf bin Hayyan an-Nahwi al-Andalusi yang meninggal pada tahun 745 H, al-Hafizh Imaduddin Abu al-Fida’ Ismail bin Umar bin Katsir yang meninggal pada tahun 774 H, Abdurrahman ats-Tsa’alabi yang meninggal pada tahun 876 H, Jalaluddin Abdurrahman as-Suyuthi yang meninggal pada tahun 911 H, Muhammad bin Ali asy-Syaukani yang meninggal pada tahun 1250 H, Mahmud Syihabuddin al-Alusi yang meninggal pada tahun 1270 H, Muhammad Jamaluddin al-Qasimi yang meninggal pada tahun 1332 H, Muhammad al-Amin bin Muhammad al-Mukhtar al-Jakni asy-Syinqithi yang meninggal pada tahun 1393 H, dan lain sebagainya dari para ulama kaum muslimin yang telah menulis dalam ilmu tafsir.
Inilah salah satu tafsir kontenporer, hadir pada abad 14 Hijriah memperbanyak khazanah pustaka tafsir Al Quran yang tetap merujuk pada tafsir yang difahami generasi Salaf, sebuah tafsir Al Quran yang ringkas, mudah difahami orang awam sekalipun.
Disusun oleh Pakar Ahli Tafsir dibawah bimbingan Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Alu Syaikh ,Menteri Agama Kerajaan Saudi Arabia
Tafsir Al Qur’an: AL Muyassar ini Disertai dengan :
1. Mushhaf Utsmani per halaman
2. Keutamaan surat-surat pilihan
3. Al Quran Terjamah dalam bahasa Indonesia
4. Al Quran terjemah dalam bahasa Inggris ( English )
5. Asbabun Nuzul
6. Bonus : CD mp3 Murottal Al Qur’an Syaikh Hani Ar Rifa’I, 30 juz
Kelebihan Terjemahan Tafsir Al Muyassar – 3 Jilid Lengkap – Penerbit An Naba:
1. Kitab asli-nya Diterbitkan oleh Mujamma’ al-Malik Fahd, Penerbit yang telah menyebarkan jutaan a!-Qur’an ke seluruh dunia; reputasi dan kredibilitasnya dalam hal ini tidak diragukan sama sekali.
2. Menafsirkan ayat sejalan dengan manhaj salaf shalih di bidang akidah.
3. Mendahulukan nash yang paling shahih dari tafsir bil-ma’tsur.
4. Membatasi nukilan hanya pada pendapat yang shahih dan terkuat.
5. Bahasa yang sederhana dan mudah disertai penjelasan makna kata-kata asing.
6. Menafsirkan tiap ayat tepat pada maksud dan tujuan dengan menghindari tambahan-tambahan yang muncul dari ayat-ayat lain
7. Kesesuaian tafsir dengan riwayat Hafsh dari ‘Ashim.
8. Mempertimbangkan bahwa tafsir ini akan dialihbahasakan ke bahasa-bahasa selain bahasa Arab, maka sejak awal penulisannya diupayakan menghindari istilah-istilah yang sulit untuk diterjemahkan.
Berikut Pengiriman Terjemahan Tafsir Al Muyassar ke Bebagai Daerah
==============
Pesanan Buku: Tafsir Al Muyassar
Alamat Pengiriman: Somba Opu, Kab. Gowa
Status: Terkirim
==============
Author: Google+ by Toko Buku Islam Online Terpercaya
Kunjungi channel kami di Wisata Buku Online
baca referensi lain di ar.wikipedia dan en.wikipedia id.wikipedia
Tinggalkan Balasan