Nama Buku : Shahih Tafsir Ibnu Katsir
Ukuran/Hal : 15 x24 cm / 10 Jilid
Berat: 14 KG
Penulis: Ibnu Katsir – Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri
Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir
Harga : Rp 1.440.000 ,- –> Rp 1.275.000 / 1 Set
Anda Hemat: Rp 165.000,-
Pesan via Whatsapp: 0857 2510 6570 <- Cukup Klik
Sinopsis Buku Terjemahan Shahih Tafsir Ibnu Katsir Pustaka Ibnu Katsir – Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri –
Tafsir Ibnu Katsir merupakan salah satu kitab tafsir yang paling banyak diterima dan tersebar di tengah ummat ini. Imam Ibnu Katsir telah menghabiskan waktu yang sangat lama untuk menyusunnya, tidak mengherankan jika penafsiran beliau sangat kaya dengan riwayat, baik hadits maupun atsar, bahkan hampir seluruh hadits periwayatan dari Imam Ahmad bin Hanbal -rahimahullah- dalam kitab Al Musnad tercantum dalam kitab tafsir ini. [dikatakan oleh Syaikh Sami bin Muhammad Salamah, dalam tahqiq beliau pada Kitab Tafsir Al Quranul Adzim cet. Darul Thayibah 1420 H).
Metode penyusunan yang dilakukan oleh Imam Ibnu Katsir adalah dengan cara menyebutkan ayat terlebih dahulu, kemudian menjelaskan makna secara umum, selanjutnya menafsirkannya dengan ayat, hadits, perkataan Sahabat dan tabi’in. Terkadang beliau menjelaskan seputar hukum yang berkiatan dengan ayat, dengan dukungan dalil lain dari Al Quran dan hadits serta dilengkapi dengan pendapat para Ahli Fiqh disertai dalilnya apabila masalah tersebut dikhilafkan diantara mereka, selanjutnya beliau merajihkan (memilih dan menguatkan) salah satu pendapat tersebut.
Namun demikian tidak bisa dihindari, dengan pembahasan yang panjang dan mendalam tersebut, maka mayoritas ummat yang masih awam akan merasa berat jika harus membaca kitab aslinya yang berjilid-jilid.
Oleh karena itu Syaikh Shafiurrahman Al Mubarakfuri memimpin suatu tim untuk meringkasnya, memberikan judul pada tiap-tiap pembahasannya, serta menisbatkan hadits kepada rawi yang meriwayatkannya, menampilkan hadits-hadits Shahih dan hasan, serta hadits lainnya yang telah masuk ke derajat qabul, dan menjauhkan hadits dhaif , maudhu serta membuang kisah-kisah israilliyat.
Dalam edisi terjemahan ini, terdapat kelebihan-kelebihan diantaranya :
- Mencantumkan penomoran ayat dan surat.
- Mentakhrij (mencocokkan) semua hadits yang tercantum didalamnya, dalam hal ini merujuk pada takhrij oleh Syaikh Hani Al Haaj baik dari sisi penomoran maupun pengesahan hadits. Apabila pengesahan berasal dari kitab Syaikh Albani -rahimahullah- , maka dicocokkan dengan penomoran dari kitab tersebut, apabila hadits-hadits tersebut pengesahannya dalam kitab al imam al muhadits Syaikh Al Albani itu tidak ada, maka dirujuk pada kitab aslinya disertai pengesahan dari ulama terkemuka.
- Dan masih banyak kelebihan lainnya yang dimiliki cetakan ini.
Mengenal Terjemah Shahih Tafsir Ibnu Katsir – Penerbit Pustaka Ibnu Katsir – Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri
Tafsir al-Quranul ‘Adhim, atau lebih dikenal dengan sebutan Tafsir Ibnu Katsir, merupakan salah satu kitab tafsir yang paling populer dan paling banyak digunakan di tengah ummat ini. Kitab Tafsir ini ditulis oleh Imam al-Hafidz Ibnu Katsir (wafat: 774H). Di samping dikenal sebagai ulama kenamaan di bidang Tafsir, Imam Ibnu Katsir juga dikenal sebagai imam di bidang hadits, sejarawan dan Ahli fiqih. Ulama-ulama di masa beliau dan di masa setelahnya memuji dan mengakui keluasan ilmunya. Dengan keluasan ilmu yang beliau miliki tersebut menjadikan Tafsir yang beliau tulis unggul atas kitab-kitab tafsir lainnya. Kitab tafsir ini termasuk dalam kelompok Tafsir bil Ma’tsur, yaitu Tafsir yang mengedepankan hadits-hadits NabiH dan riwayat-riwayat lainnya sebagai basis penafsiran ayat al-Qur-an. Karenanya, Tafsir bil Ma’tsur lebih unggul dan lebih dekat pada kebenaran dibandingkan dengan Tafsir bir Ra’yi yang lebih mengedepankan logika, sebab sumber penafsirannya adalah Rasulullah – Sholallahu Alaihi Wassalam – dan para sahabatnya. Di mana beliau dan para sahabatnya adalah orang-orang yang paling mengerti tentang al-Qur-an.
Metode penyusunan tafsir ini adalah dengan cara menyebutkan ayat terlebih dahulu, kemudian menjelaskan maknanya secara ringkas dan dengan bahasa yang mudah. Setelah itu, jika memungkinkan beliau menafsirinya dengan ayat lain, lalu membuat perbandingan antara kedua ayat tersebut, agar menjadi jelas makna dan maksudnya. Beliau sangat menaruh perhatian pada penafsiran model ini. Setelah itu beliau melangkah ke tahap berikutnya, yaitu menyebutkan hadits-hadits yang berkaitan dengan ayat tersebut, lalu menjelaskan mana yang layak dijadikan hujjah dan mana yang tidak layak. Kemudian beliau menyertainya dengan perkataan para sahabat, Tabi’in dan ulama salaf berikutnya. Beliau banyak melakukan tarjih terhadap pendapat-pendapat yang beliau nukil. Terkadang beliau melemahkan atau menshahihkan beberapa riwayat hadits, atau mengomentari para periwayatnya. Ini semua karena latar belakang pengetahuan beliau yang sangat mendalam dalam ilmu hadits dan para periwayatnya. Beliau juga banyak memperingatkan tentang adanya riwayat-riwayat mungkar yang bersumber dari Isra’iliyyat (kisah-kisah dari Bani Israil), berkaitan dengan ayat yang sedang beliau tafsiri. Beliau juga tidak jarang tenggelam dalam perbedaan pendapat fiqih, saat menafsiri ayat-ayat yang berkaitan dengan hukum. Beliau menyebutkan pendapat para ulama dan dalil mereka, kemudian beliau memilih pendapat yang beliau pandang paling kuat dari segi dalil.
Secara umum, Tafsir Ibnu Katsir merupakan yang terbaik, di antara Tafsir bil Ma’tsur yang ada. Karenanya, Imam as-Suyuthi dan az-Zarqani – rahimahumallah- berkata, “Belum pernah ada (kitab tafsir) yang ditulis dengan gaya semacam itu”. Dengan demikian, siapapun yang ingin mengkaji tafsir al-Qur-an, mau tidak mau harus merujuk Tafsir Ibnu Katsir ini. Begitu kuatnya pesona kitab tafsir ini, hingga mengundang minat dan kepedulian para ulama dan akademisi, dan waktu ke waktu, untuk menelitinya dan menelitinya kembali. Karenanya, tidak heran jika kita dapatkan banyak sekali versi Tafsir ini. Mulai dari versi aslinya, sebagaimana disusun oleh penulisnya, versi tahqiq dan takhrij (versi yang telah diteliti kembali naskahnya dan derajat hadis-hadis yang terdapat di dalamnya dan diberi catatan kaki oleh penelitinya), dalam hal ini terdapat beberapa versi, juga versi mukhtashar (ringkasan), versi tahdzib (dirapikan kembali susunannya), hingga versi Shahih (yang telah dibersihkan dari berbagai riwayat dha’if).
Kitab ‘Shahih Tafsir Ibnu Katsir terbitan Pustaka Ibnu Katsir diterjemahkan dari naskah aslinya dalam bahasa Arab yang berjudul ‘AI-Mishbahul Munir fi Tahdzib Tafsir Ibnu Katsir1, terbitan Darus Salam Riyadh, cetakan ke II, tahun 1421H/ 2001, yang merupakan edisi revisi dan telah disempurnakan.
Dibanding versi-versi Tafsir Ibnu Katsir yang ada, al-Mishbahul Munir atau dalam edisi Indonesianya berjudul ‘Shahih Tafsir Ibnu Katsir’ memiliki banyak keunggulan dan keistimewaan, di antaranya adalah:
Pertama: Hanya mencantumkan riwayat hadits-hadits shahih dan hasan saja, sedangkan hadits-hadits dha’if dan maudhu’ serta kisah-kisah Isra’iliyyat semuanya telah dihapus.
Adanya beberapa pekerjaan tambahan yang dilakukan oleh tim editor Pustaka Ibnu Katsir dalam rangka menambah keilmiahan terjemahan buku al-Mishbahul Munir ini serta memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi para pembaca.
Di antaranya adalah:
1. Mencantumkan penomoran ayat-ayat dan surat yang banyak disebutkan dalam penafsiran ayat yang sedang dibahas.
2. Mencantumkan takhrij seluruh Hadits yang terdapat dalam kitab tafsir ini. Apabila pengesahannya bersumber dari kitab-kitab karya Syaikh al-Albani, maka dicocokkan penomorannya dengan kitab-kitab beliau yang ada.
3. Khusus hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad yang pengesahannya tidak terdapat di dalam kitab-kitab syaikh al-Albani, dirujukkan kepada kitab Musnad al-lmam Ahmad bin Hanbal yang di-takhrij oleh Syaikh Syu’aib al-Arna-uth dkk.
4. Penyajian takhrij hadits pada/ootnote diawali dengan menyebutkan derajat hadits, seperti shahih, hasan atau dha’if, dengan huruf tebal, untuk memudahkan pembaca agar dapat langsung mengetahui derajat hadits tersebut.
5. Untuk memudahkan pembaca dalam mencari hadits dari sumbernya, maka setiap hadits dicantumkan dengan nomornya berdasarkan penomoran yang disusun oleh Muhammad Fuad Abdul Baqi dan lainnya.
6.Tim editor berusaha memastikan keakurasian terjemahan buku al-Mishbahul Munir yang penuh manfaat ini semaksimal mungkin, juga menambahkan penjelasan pada istilah-istilah dan nama-nama tempat agar mudah dipahami oleh para pembaca,
7. Adanya tambahan sub-sub judul yang sangat banyak dari tim editor, dalam rangka untuk lebih memperjelas tema-tema yang sedang dibahas, serta memudahkan pencarian tema tersebut dari daftar isi.
Author: Google+ by Toko Buku Islam Online Terpercaya
Kunjungi channel kami di Wisata Buku Online
baca referensi lain di id.wikipedia dan en.wikipedia
Tinggalkan Balasan