Nama Buku : Adab Berpakaian dan Berhias
Ukuran/Hal : 15.5 x 24cm / 471 halaman
Berat: 500 gram
Penulis: Syaikh Abdul Wahab Abdussalam Thawilah
Penerbit: Pustaka Al Kautsar
Harga : Rp 89.000 ,- –> Rp 80.000
Anda Hemat: Rp 9.000,-
Pesan via Whatsapp: 0857 2745 2727 <- Cukup Klik
Pesan via SMS: 0857 2745 2727
Sinopsis Buku Adab Berpakaian dan Berhias – Syaikh Abdul Wahab Abdussalam Thawilah – Pustaka Al Kautsar
Salah satu pokok penting, diutusnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sebagai penutup para nabi dan rasul adalah untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak. Dan salah satu bentuk kemuliaan akhlak yang dihadirkan oleh Rasulullah adalah menyempurnakan sifat malu yang merupakan perhiasan setiap manusia, dan bukti kemuliaan laki-laki dan perempuan, karena malu adalah bagian dari Iman.
Buku ini membahas secara lengkap hukum pakaian dan perhiasan dalam prespektif fikih Islam, yang di dalamnya memaparkan tentang batasan-batasan aurat laki-laki dan perempuan, adab berpakaian dan berhias -baik untuk badan dan rumah-, serta hukum lukisan dan patung dan lain-lainnya yang berkaitan dengannya.
Daftar Isi Buku Adab Berpakaian dan Berhias – Syaikh Abdul Wahab Abdussalam Thawilah – Pustaka Al Kautsar
Daftar Isi
DUSTUR ILAHI V
PENGANTAR PENERBIT VII
MUKADIMAH 1
KEISTIMEWAAN SYARIAT ISLAM SERTA DEFINISI PAKAIAN, AURAT, DAN HUKUM-HUKUM YANG TERKAIT DENGANNYA 9
Keistimewaan Syariat Islam 9
Definisi Pakaian 10
Hikmah Persyariatan 10
Hukum-hukumnya 12
Definisi Aurat 13
Kewajiban Menutup dan Larangan Memandang atau Menyentuhnya 14
BAGIAN PERTAMA
PAKAIAN DAN HUKUM-HUKUMNYA
BAB I: MENUTUP AURAT DAN PAKAIAN-PAKAIAN YANG DIWAJIBKAN 19
AURAT LAKI-LAKI 20
Aurat Laki-laki di Hadapan Manusia 20
Batasan Aurat Laki-laki 20
Analisa Dalil 29
Pandangan Laki-laki Kepada Laki-laki Lain 32
Pandangan Perempuan Kepada Mahramnya 32
Pandangan Perempuan Kepada yang Ajnabi (Lelaki yang Bukan Mahram) 33
Analisa Dalil 36
Memandang kepada Amrad 37
Aurat Laki-laki dalam Shalat 38
Apakah Wajib Bagi Laki-laki Menutup Pundaknya Ketika Shalat? 41
Analisa Dalil 43
AURAT PEREMPUAN 44
1. Aurat Perempuan dalam Shalat dan di Hadapan Lelaki yang Bukan Mahram 44
Aurat Perempuan dalam Shalat 44
Aurat Perempuan di Hadapan Lelaki yang Bukan Mahram 50
2. Apakah Boleh Membuka Wajah, Telapak Tangan, dan Telapak Kaki Ketika Aman dari Fitnah? 52
Pembahasan Dalil 88
Kesimpulan Perbandingan di Antara Beberapa Dalil 98
Apa yang Dimaksud dengan Fitnah dan Pandangan Disertai Syahwat? 99
3. Nash-nash Fikih Tentang Membuka Anggota Tubuh Wanita dan Pandangan Laki-laki yang Bukan Mahram 100
Madzhab Hanafi 100
Madzhab Maliki 102
Madzhab Syafi’i 104
Madzhab Hanbali 106
Madzhab Zhahiri 107
4. Aurat Perempuan di Hadapan Mahram dan Anak Kecil Perempuan 107
Aurat Perempuan di Hadapan Mahram 107
Bersentuhan dengan Mahram 110
Aurat Perempuan Muslimah di Hadapan Muslimah Lain 111
Aurat Perempuan Muslimah di Hadapan Perempuan yang Bukan Muslim 112
Batasan Aurat Perempuan yang Menjaga Diri di Hadapan Perempuan Fisik 114
Pandangan Anak Kecil dan Anak Remaja Kepada Wanita Asing 114
Pandangan Orang yang Tidak Berhasrat 117
Perbedaan Pandangan Ahli Fikih dalam Hal Orang yang Dikebiri, Terpotong Kemaluannya, Impoten, dan Sejenisnya 118
Pandangan Pilihan Tentang Batasan Aurat Laki-laki dan Perempuan 119
HUKUM-HUKUM YANG TERKAIT DENGAN AURAT 121
1. Aurat Anak yang Menjelang Baligh dan Anak Kecil 121
2. Menutup Aurat dalam Keadaan Sendiri 125
Batasan Aurat Ketika Sendiri 127
Analisa Dalil 127
Bagian yang Terpisah dari Aurat 127
3. Membolehkan Membuka, Memandang, dan Menyentuh Saat Kondisi Darurat 128
Pengobatan 128
Pengadilan dan Kesaksian 130
Muamalah 130
Pengajaran 130
Meminang 131
4. Keharaman Menyentuh dan Berjabat Tangan Antara Laki-laki dan Perempuan yang Bukan Mahram 132
5. Bersentuhan dengan Sesama Jenis 135
Pengertian Mushafahah, Hukum, dan Adabnya 135
Pelukan dan Ciuman 137
Analisa Dalil 139
Menyentuh Badan 140
PAKAIAN-PAKAIAN YANG DIWAJIBKAN 143
1. Sifat dan Syarat-syarat Pakaian 143
2. Hijab Perempuan 147
Hijab Sebelum Islam 147
Definisi Hijab 148
Hijab Menurut Ahlul Kitab 148
Hijab di Masa Jahiliyah 149
Hijab dalam Islam 151
Pengantar tentang Hikmah Hijab 151
Dalil Disyariatkan Hijab 154
Syarat Sahnya Hijab 156
Perhatian dan Nasihat Penting yang Terkait dengan Aurat dan Hijab 165
BAB 2: PAKAIAN YANG DISUKAI DAN YANG DIHARAMKAN 171
PAKAIAN YANG DISUKAI (MUSTAHABAH) 171
1. Berhias untuk Shalat, Hari Raya, dan Sejenisnya 172
Dianjurkan Berhias untuk Shalat 172
Tidak Mengapa Sesekali Meninggalkan Perhiasan Luar 174
Dianjurkan Memperindah Pakaian pada Hari Raya Id dan Pertemuan 175
2. Sederhana dalam Berpakaian 176
Dianjurkan Memperlihatkan Bekas Nikmat Allah Tanpa Bersikap Sombong 176
Tidak Disukai Menyembunyikan Harta untuk Berpura-pura Miskin 178
Hakikat Kesombongan 179
Larangan Berlebihan dalam Kemewahan 181
Larangan Bermewah-mewahan 182
Zuhud dan Menjaga Diri 183
PAKAIAN YANG DIHARAMKAN 186
Keharaman emas dan Sutra Bagi Laki-laki 186
Kehalalan Sytra dan Emas Bagi Wanita 189
Hikmah Pengharaman Sutra Bagi Laki-laki 190
Apakah Diperbolehkan Memakaikan Sutra Kepada Anak-anak 190
Apakah Diperbolehkan Berbantal atau Berkasur Sutra? 192
Apakah Diperbolehkan Memakai Sutra dengan Kondisi Darurat? 194
Mengenakan Bahan yang Ditenun dengan Sutra 195
Sutra Murni yang Diringankan Tanpa Darurat 199
Kadar Sutra yang Diperbolehkan 200
PAKAIAN YANG DIHARAMKAN KARENA KELUAR DARI SIFATNYA 202
1. Pakaian yang Diharamkan Karena Terjadi Sesuatu Padanya 202
Pakaian yang Diperoleh dengan Cara yang Tidak Halal 202
Najis 202
2. Pakaian yang Diharamkan atau Dimakruhkan Karena Bentuknya 203
a. Memanjangkan Pakaian (Isbal Ats-Staub) 203
Memanjangkan Pakaian untuk Kesombongan 203
Memanjangkan Kain Tanpa Tujuan Sombong 204
Analisa Dalil 211
Sarung yang Dianjurkan 212
Nash-nash Para Ahli Fikih dalam Memanjangkan Pakaian 215
b. Isytimal As-Shamm’ 217
Definisinya 217
Hukumnya 218
Hikmah Pelanggaran 219
c. Menyerupai Orang Kafir atau Fasik 220
Apakah Dihukumi Kafir Orang yang Menyerupai Orang Kafir? 222
Hikmah Pelarangan Menyerupai Orang-orang Kafir 223
Catatan Penting 223
d. Menyerupai Lawan Jenis 224
Gambaran Tasyabbuh 227
e. Pakaian Syuhrah 228
Definisinya 228
Hukumnya 228
Bab 3: MACAM-MACAM PAKAIAN, WARNA-WARNA, DAN HUKUM-HUKUMNYA 231
PAKAIAN-PAKAIAN BADAN DAN MACAM-MACAMNYA 232
1. Pakaian Kepala 232
a. Serban 232
Definisi Serban 232
Hukum menggunakan serban 232
Gambaran Serban 233
Mengulurkan Ujung Serban ke Arah Pundak 234
Pandangan Pilihan 235
b. Kopiah 235
Definisi Kopiah 235
Hukum Memakai Kopiah 236
Bercadar dan Mengenakan Ikat Kepala 236
c. Burnus (Pakaian Bertopi) 237
Definisi Burnus 237
Hukum Burnus 237
2. Pakaian dalam untuk Badan 238
a. Qamish (Baju) 238
Definisi Qamish 238
Qamish Rasulullah n 239
b. Sarawil (Celana) 241
Definisi Sarawil 241
Hukum Memakai Sarawil 241
c. Izar (Sarung) 242
Definisi Izar 242
Hukum Memakai Izar 242
3. Pakaian Luar untuk Badan 243
a. Jubah (Baju Panjang) 243
Definisi Jubah 243
b. Quba’ 244
Definisi Quba’ 244
Keterangan Tentang Quba’ dalam Nash Hadits 244
c. Burdah 244
Definisi Burdah 244
d. Khamishah 247
Definisi Khamishah 247
e. Hullah 248
Definisi Hullah 248
f. Fira 249
Definisi Fira 249
4. Pakaian-pakaian untuk Kaki 250
a. Khuff 250
Definisi Khuff 250
b. Kaus Kaki (Jaurah) 250
Definisi Kaus Kaki 250
c. An-Na’lu (Sandal) 251
Definisi Sandal 251
Mengenakan Sandal 251
Gambaran Sandal Rasulullah 251
Adab Mengenakan dan Melepas Sandal 252
Mengenakan Sandal Sambil Duduk 252
Memulai dengan Kanan Serta Melepas dari Sebelah Kiri 253
Memeriksa Kesucian Sandal Ketika Hendak Memasuki Masjid 254
Melepas Sandal Ketika Saat Duduk 254
Larangan Berjalan dengan Mengenakan Satu Sandal 255
Hikmah di Balik Pelarangan 256
Apakah Hal Itu Termasuk Saat Berhenti? 257
Apakah Hal Itu Juga Berlaku Pada Pakaian yang Berpasangan? 257
Apakah dalam Kondisi Darurat Diperbolehkan Berjalan dengan Satu Sandal? 257
WARNA-WARNA PAKAIAN 259
1. Warna-warna yang Diperbolehkan dan Dianjurkan 259
a. Putih 259
b. Hijau 260
c. Warna Bergaris atau Bordir 261
d. Hitam 261
2. Warna-warna yang Dimakruhkan dan Diharamkan 262
a. Muashfar (Pakaian yang Dicelup dengan Ushfur) 262
Definisinya 262
Hukumnya 262
Analisa Dalil 266
b. Merah 267
Analisa Dalil 271
c. Muza’far (Pakaian yang diwarnai dengan za’faran) 273
Definisinya 273
Hukumnya 273
d. Kuning 277
ADAB BERPAKAIAN DAN DOA-DOANYA 280
1. Adab Mengenakan :Pakaian dan Doanya 280
Memulai dari Sebelah Kanan 280
Doa Saat Mengenakan Pakaian Baru 281
Doa untuk yang Mengenakan Pakaian Bary 283
2. Penutup 283
Pemuda, Perhiasan, dan Pakaian 283
BAGIAN KEDUA
PERHIASAN
BAB 4: PERHIASAN BADAN 289
PERHIASAN FITRAH 290
Perangai Fitrah 290
Definisi Perhiasan 290
Hukum Perhiasan 291
Definisi Fitrah 291
Sunnah Fitrah 292
1. Khitan 293
Definisi Khitan 293
Hukum Khitan 294
Analisa Dalil 297
Gambaran Khitan 298
Hikmah Khitan 299
Perhatian 299
Waktu Khitan 299
Analisa Dalil 301
2. Bersuci Setelah Buang Hajat Kecil atau Besar (Istithabah) 302
Definisi Istithabah 302
Hukum Istithabah 302
Cara Istithabah 303
3. Memotong Kuku (Taqlim Al-Azhafir) 303
Definisi Taqlim Al-Azhafir 303
Hukum Taqlim Al-Azhafir 303
Cara Memotong Kuku 304
4. Mencabut Bulu Ketiak (Natf Al-Ibith) 304
Definisi Natf Al-Ibith 304
5. Mencukur Bulu Kemaluan (Istihdad) 305
Definisi Istihdad 305
Waktu Mencukur Bulu Kemaluan 306
Mengubur Bagian yang Telah Terpotong 307
6. Bersiwak 308
Definisi Siwak 309
Hukum Siwak 308
7. Berkumur-kumur (Madhmadhah) dan menghirup Air (Istinsyaq) 309
Definisi Madhmadhah dan Istinsyaq 309
Cara Madhmadhah dan Istinsyaq 310
8. Mecuci Ruas-ruas Jemari (Ghafs Al-Barajim) 310
Definisi Ghafs Al-Barajim 310
Hukum Ghafs Al-Barajim 310
9. Memuliakan Rambut Kepala 311
Memotong Rambut 313
Analisa Dalil 314
Larangan Mencukur Rambut Tidak Merata (Qaza’) 315
Apakah Mencukur Rambut Pelipis (Qashshah) dan Tengkuk (Qafa) Termasuk Qaza’? 316
Menguraikan Rambut 317
Menguncung Rambut 318
Rambut Perempuan 319
Menggunting Rambut Wanita 319
Memuliakan Rambut 320
Merawat Rambut Secara Seimbang 322
10. Memotong Kumis (Al-Akhdzu min Asy-Syarb) 323
Definisi Memotong Kumis 323
Hukum Memotong Kumis 324
Kadar Kumis yang Dipotong 324
Cara Memotong Kumis 328
Analisa Dalil 329
Apakah Disyariatkan Memotong Sibal (Ujung Kumis) dan Kumis? 331
11. Membiarkan Jenggot Tumbuh (I’fa’ Al-Lihyah) 331
Definisi Al-Lihyan 331
Hukum Al-Lihyan 332
Apakah Hukum Memotong Jenggot? 333
Adakah Batasan Jenggot yang Harus Dipotong? 334
Apakah Dimakruhkan Mencukur Bagian Bawah Rahang? 335
Analisa Dalil 336
Larangan Mencukur Jenggot 337
12. Memakai Wewangian atau Parfum (At-Thib) 339
Definisi Wewangian (Ath-Thib) 339
Hukum Memakai Wewangian 339
Larangan Bagi Perempuan yang Keluar Rumah dengan Memakai Minyak Wangi 341
Minyak Wangi Bagi Laki-laki dan Perempuan 342
Hukum Menolak Minyak Wangi Jika Ditawarkan 344
13. Al-Khidhab (Mewarnai Anggota Tubuh atau Menyemir Rambut) 345
Definisi Khidhab 345
Hukum Khidhab 345
Khidhab bagi Perempuan 345
Larangan Bagi Laki-laki Mewarnai Tubuhnya 347
Mewarnai Uban Selain Warna Hitam 348
Analisa Dalil 352
Larangan Menyemir Uban dengan Warna Hitam 354
Analisa Dalil 356
Bahan Pewarna 357
14. Bercelak (Ikhtihal) 358
Definisi Bercelak 358
Hukum Bercelak 359
PERANGAI YANG MENYALAHI FITRAH 360
1. Menyambung Rambut (Washlu Asy-Sya’ar) 360
Definisi Menyambung Rambut 360
Hukum Menyambung Rambut 360
Menyambung Rambut Asli dengan Rambut Orang Lain 360
Menyambung Rambut dengan Rambut Hewan atau Rambut Buatan 363
Menyambung Rambut dengan Potongan Kain dan Wol 365
Mengepang dan Mengikat Rambut dengan Potongan Kain 366
Analisa Dalil 367
2. Mencabut Uban (Natf Asy-Syaib) 369
Definisi Natf Asy-Syaib 369
Hukum Mencabut Uban 369
3. Mencabut Bulu atau Rambut (An-Namash) 371
Definisi An-Namash 371
Hukum Mencabut Bulu Alis 371
Merapikan Bulu Alis Tanpa Mencabut 373
Mencabut Bulu Wajah 374
Mencukur Bulu Wajah 374
4. Tato (Al-Wasym) 375
Definisi Tato (Al-Wasym) 375
Hukum Tato (Al-Wasym) 376
5. Meruncingkan dan Merenggangkan Gigi (Al-Wasyr wa At-Tafalluj) 378
Definisi Meruncingkan dan Merenggangkan Gigi (Al-Wasyr wa At-Tafalluj) 378
Hukum Meruncingkan dan Merenggangkan Gigi (Al-Wasyr wa At-Tafalluj) 378
6. Operasi Kecantikan (Jarahat At-Tajmil) 379
Definisi Operasi Kecantikan (Jarahat At-Tajmil) 379
Hukum Operasi Kecantikan (Jarahat At-Tajmil) 379
PERHIASAN PERMATA 382
Perhiasan Wanita (Al-Huliy) 382
Definisi Al-Huliy (Perhiasan) 382
Kekhususan Emas dan Perak Bagi Wanita 382
Benda yang Bisa Dijadikan Hiasan Bagi Wanita 383
Emas yang Berbentuk Lingkaran 384
Analisa Dalil 390
7. Cincin Nabi n 391
Sebab Nabi n Memakai Cincin 392
Lukisan Cincin Rasulullah 392
Mengukir Hikmah di Atas Cincin 393
Dianjurkan Membuka Cincin Saat Buang Hajat 393
Jari Rasulullah yang Mengenakan Cincin 394
Menghimpun Beberapa Riwayat 396
Keberadaan Cincin Rasulullah 397
Jari yang Disukai Memakai Cincin dan Arah Mata Cincin 397
Perbedaan Pendapat Ulama tentang Tangan yang Lebih Utama Memakai Cincin 399
8. Hal yang Diperbolehkan Bagi Laki-laki dalam Perhiasan 400
Dalil Diharamkannya Memakai Perhiasan Emas 400
Dalil Diharamkan Berhias dengan Perak Selain Cincin 402
Apakah Dianjurkan Bagi Laki-laki Memakai Cincin Perak? 403
Analisa Dalil 404
Cincin Tunangan 405
Kadar Cincin Laki-laki 405
Memakai Cincin dari Batu Permata 406
Memakai Cincin dari Logam 406
Analisa Dalil 409
Memakai Emas dan Perak di Badan pada Kondisi Darurat 410
BAB 5: PERHIASAN RUMAH 413
PERHIASAN TEMPAT TINGGAL 414
Perhiasan Tempat Tinggal 414
Definisi 414
Hukum Perhiasan Rumah (Tempat Tinggal) 415
Sesuatu yang Dapat Dijadikan Alas 415
Sesuatu yang Tidak Boleh Menjadi Alas 416
Larangan Menutupi Tembok Rumah 417
Pandangan Para Ulama Tentang Kiswah yang Menutupi Tembok 419
Analisa Dalil 419
Hukum Lonceng di Rumah 420
PENGGUNAAN PERABOT DARI EMAS DAN PERAK 422
1. Keharaman Perabot Emas dan Perak 422
Hukum Menggunakan Perabot Emas dan Perak 422
Keharaman Makan dan Minum pada Wadah Emas dan Perak 423
Keharaman Mencakup Semua Penggunaan 424
Analisa Dalil 425
Apakah diperbolehkan Memanfaatkan Wadah Emas atau Perak untuk Perhiasan? 426
Wadah Permata 427
2. Menggunakan Peralatan Emas dan Perak 428
Definisi Wadah Patrian dengan Emas dan Perak 428
Wadah yang Dipatri Dengan Emas 429
Wadah yang Dipatri Dengan Perak 430
Uraian Pandangan Madzhab Fikih 432
Madzhab Hanafi 432
Madzhab Maliki 432
Madzhab Syafi’i 433
Madzhab Hanbali 433
Makna Hajat dan Ukuran yang Diperbolehkan 434
Sesuatu yang Disepuh Dengan Emas dan Perak 434
BAB 6: FOTO DAN GAMBAR 435
FOTO DAN GAMBAR 436
Makna Menggambar 436
Pembagian Gambar dan Jenis-jenisnya 436
PATUNG 438
Patung (Tamtsil) 438
Definisi Patung (Tamtsil) 438
Hukum Patung (Tamtsil) 438
Hikmah Pelarangan 442
Patung yang Tidak Sempurna 444
Diringankan untuk Boneka 444
LUKISAN DAN JENIS-JENISNYA 446
Lukisan (Rusum) 446
Hukum Lukisan (Rusum) 446
Analisa Dalil 456
Kesimpulan Beberapa Pandangan 459
Kamera dan Alat Perekam 459
PANDANGAN-PANDANGAN MADZHAB FIKIH TENTANG ANEKA GAMBAR 461
Ijtihad Madzhab Fikih tentang Aneka Gambar 461
Madzhab Hanafi 461
Madzhab Maliki 462
Madzhab Syafi’i 463
Madzhab Hanbali 464
Pakaian yang Dihiasi Gambar 465
Memasuki Rumah yang Terdapat Gambar 466
PERINGATAN DAN NASIHAT SOSIAL YANG PENTING 467
DAFTAR PUSTAKA 469
* * *
Review Buku Adab Berpakaian dan Berhias – Syaikh Abdul Wahab Abdussalam Thawilah – Pustaka Al Kautsar
Author: Google+ by Toko Buku Islam Online Terpercaya
Kunjungi channel kami di Wisata Buku Online
baca referensi lain di id.wikipedia
Incoming search terms:
- https://wisatabuku com/adab-berpakaian-dan-berhias/
Tinggalkan Balasan