Nama Buku : Abu Bakr As-siddiq
Ukuran/Hal : cm / Hal (SC)
Berat: 700 gram
Penulis: Muhammad Husain HAEKAL
Penerbit: Litera Antar Nusa
Harga : Rp75.000 -> Rp68 .000
Anda Hemat: Rp7 .000
Pesan via Whatsapp: 0857 2510 6570 <- Cukup Klik
Sinopsis Buku Abu Bakr As-siddiq – Muhammad Husain HAEKAL – Litera Antar Nusa
Diterjemahkan sepenuhnya menurut buku aslinya tanpa terlalu jauh meninggalkan gaya (uslub) Pengarang yang terkenal khas. Banyak pelajaran yang akan kita peroleh, bagaimana disiplin yang diajarkan Nabi dipertahankan oleh para sahabat; bagaimana Abu Bakr, Umar, dan Khalid sebagai jenderal yang jenius dan yang lain dapat Berjaya, patuh dengan penuh disiplin kepada Nabi. Setelah Nabi wafat kepemimpinan dipegang Abu Bakr dengan kepatuhan dan disiplin yang tetap dipertahankan, begitu indah sebagai teladan.
Studi analisis tidak hanya tentang Abu Bakr, tetapi antara lain juga mengenai Khalid bin al-Walid, ‘Amr bin al-‘As, sekaligus dapat kita lihat Islam dibarat daya masa itu. Membaca sejarah yang ditulis Haekal ini kita seperti membaca sebuah novel, dengan analisis psikologi tentang watak pribadi-pribadi pelaku sejarah itu.
Dengan membaca Sejarah Hidup Muhammad sedikit banyak kita sudah mengenal Haekal sebagai sarjana dan sastrawan terkemuka, dia juga penulis biografi yang teliti dan punya kesabaran mengamati sampai soal-soal yang sekecil-kecilnya, Soal pengumuman Qur’an dibahas terinci, Tidak sekedar biografi, tetapi penulis membahas juga soal konsep Negara dan pemerintah Islam, dengan cara dan gayanya yang menarik sekali.
Karena pengertiannya, kesetiaan dan disiplinnya yang tinggi, Abu Bakr dengan gemilang dapat meneruskan kepemimpinan Nabi dalam menjalankan tugasnya. Bagaimana perjalanan sejarah Islam jika setelah Rasulullah wafat bukan Abu Bakr yang Menggantikannya? Itulah pertanyaan yang menggoda pengarang. Bagaimana jawabannya? Banyak pelajaran yang dapat kita peroleh dari buku ini.
Daftar Isi Buku Abu Bakr As-siddiq – Muhammad Husain HAEKAL – Litera Antar Nusa
DAFTAR ISI
Catatan Penerjemah v
Daftar Isi vii
PRAKATA xvii
Nabi memilih Abu Bakr dalam hijrah dan salat — xvii; Sebuah studi tentang kedaulatan Islam — xviii; Kenapa dimulai dari biografi Abu Bakr — xix; Kebesarannya —xx; Pandangan yang jauh dan tepat —xxi; Ciri khas masa Abu Bakr —xxii; Mengatasi kesulitan —xxii; Pemberontakan dan Perang Riddah —xxiii; Pengaruh kemenangan Perang Riddh —xxiv; Hubungan kebesarannya sebagai Khalifah dengan kebesarannya sebagai Sahabat — xxv; Teladan yang telah mengilhaminya —xxvi; Kekuatan rohani pada iman — xxvii; Suatu kenyataan sosial setelah kenyataan rohani — xxviii; Ia sadar dan yakin, Islam agama persamaan — xxviii; Pada dasarnya Islam kedaulatan sejagat — xxx; Apa penyebab jatuhnya kedaulatan Islam? — xxx; Saya tertarik menulis sejarah Abu Bakr — xxxi; Kacaunya sumber para ahli sejarah dapat dimaklumi — xxxii; Contoh kacaunya referensi — xxxiii; Sulit mengikuti peristiwa dalam urutan waktu — xxxiii; Juga dalam urutan geografi — xxxiv; Hanya sedikit sumber yang menyinggung peranan Abu Bakr — xxxiv; Pengaruh kacaunya sumber pada para sejarahwan — xxxvi; Usaha orientalis dan sejarahwan Islam — xxxviii; Harapan — xxxviii.
1. ABU BAKR PADA MASA NABI 1
Masa kecil dan terbatasnya berita — 1; Kabilahnya dan kepemimpinannya — 1; Nama dan julukannya — 2; Masa mudanya — 3; Perawakan dan perangainya — 3; Kecintaannya pada Mekah dan hubungannya dengan Muhammad — 4; Menerima dakwah tanpa ragu dan sebabnya — 5; Keberaniannya menerima Islam dan menyiarkannya — 6; Abu Bakr orang pertama yang memperkuat agama — 7; Melindungi golongan lemah dengan hartanya — 8; Peranan sebagai semeda Nabi — 8; Sikapnya mengenai kisah Isra’ — 9; Tugasnya sesudah Isra’ — 11; Usaha mencegah gangguan Kuraisy — 12; Bersiap-siap kemudian hijrah — 13; Apa penyebab ketakutan Abu Bakr ketika dalam gua? — 14; Apa artinya pengorbanan raja-raja dan para pemimpin dibandingkan dengan pengorbanan Rasulullah — 15; Abu Bakr di Medinah — 16; Terserang demam — 16; Kemarahan Abu Bakr — 17; Kekuasaan iman pada Abu Bakr — 18; Ketika Rasulullah di Badr — 19; Abu Bakr di Badr — 19; Kebenaran dan kasih sayang menyatu dalam dirinya — 20; Sikapnya terhadap tawanan Badr — 20; Arah hidupnya sesudah Badr — 21; Abu Bakr dan Umar, pembantu Rasulullah — 22; Dalam perang Uhud — 22; Sikapnya di Hudaibiyah — 23; Kekuatan Muslimin dan mengalirnya para utusan — 24; Bersinarnya cahaya Islam — 24; Abu Bakr memimpin jamaah haji — 25; Haji perpisahan dan keberangkatan Usamah — 25; Abu Bakr memimpin salat — 25.
2. PELANTIKAN ABU BAKR 28
Muslimin terkejut karena kematian Rasulullah — 28; Peranan Abu Bakr ketika Nabi wafat — 28; Satu segi dari kejiwaannya — 29; Kekuatan jiwa dan pandangannya yang jauh ke hari depan — 30; Sesudah Rasulullah, di tangan siapakah pimpinan umat — 30; Kemarahan Ansar kepada Muhajirin — 31; Ansar dan pembebasan Mekah — 32, Ansar di Saqifah Banu Sa’idah — 32; Pidato Sa’d dihadapan kaum Ansar — 33; Kelemahan pertama — 34; Umar dan Abu Ubaidah tentang kekhalifahan — 35; Pertemuan Saqifah dan bahaya yang mengancam — 37; Abu Bakr mulai dengan serangan damainya — 38; Pidato Abu Bakr yang pertama kepada Ansar — 38; Jawaban Ansar kepada Abu Bakr — 40; Memasuki situasi yang serba sulit — 41; Abu Ubaidah turun tangan — 42; Suara Basyir bin Sa’d — 42; Umar dan Abu Ubaidah melantik Abu Bakr — 43; Baiat Saqifah oleh Aus dan Khazraj — 44; Sa’d menolak — 44; Sesudah baiat Saqifah — 45; Baiat umum dan pidato Abu Bakr yang pertama — 47; Masih adakah yang belum memberikan ikrar dari Muhajirin? — 47; Menurut sumber Ya’qubi — 47; Pertemuan di rumah Fatimah putri Rasulullah — 48; Sebab-sebabnya Ali terlambat membaiat — 49; Abu Bakr dikukuhkan secara aklamasi — 50; Sumber jalan tengah — 51; Pendapat sekitar sikap Banu Ummayah — 51; Abbas dan Fatimah menuntut warisan — 52; Alasan mereka yang berpendapat tentang tertundanya baiat — 53; Tak ada yang menentang Abu Bakr sebagai khalifah — 51; Kekhalifahan pada masa-masa Kekuasaan Arab — 55; Sistem pemerintahan dalam Islam — 55.
3. MASYARAKAT ARAB KETIKA NABI WAFAT 57
Perbedaan pendapat Muhajirin dengan Ansar di Medinah — 57; Penduduk Mekah bersikap-siap murtad — 57; Sikap Saqif di Thaif — 58; Kabilah-kabilah yang lain — 58; Faktor-faktor yang mendorong pergolakan — 59; Faktor-faktor penyebab murtadnya masyarakat Arab — 60; Faktor-faktor asing — 60; Logika kaum murtad dan mereka yang menolak menunaikan zakat — 61; Nabi-nabi palsu bermunculan — 62; Aswad yang mendakwakan diri nabi — 62; Yaman sebelum pergolakan Ansr — 63; Beberapa faktor penyebab pergolakan — 65; Sikap Rasulullah menghadapi ulah Aswad — 66; Panglima, menteri dan istri Aswad — 66; Berkomplot hendak menghancurkan Aswad — 67; Istrinya terlibat dalam komplotan dan terbunuhnya Aswad — 68; Terbunuhnya Aswad — 68; Seluruh daerah selatan di bakar api pemberontakan — 69; Musailimah bin Habib di Yamamah — 70; Siasat Rasulullah menghadapi pergolakan — 70; Menunggu kesempatan — 71; Membangkitkan semangat atas nama agama — 72; Faktor regional salah satu penyebabnya — 72; Pengaruh pergolakan Aswad di negeri-negeri sekitar Yaman — 73; Pendapat kalangan Orientalis dan sebabnya — 74; pengaruh unsur asing dalam menyulut pergolahkan — 74.
4. PENGIRIMAN PASUKAN USAMAH 76
Perintah pertama oleh Khalifah Pertama — 76; Pesan Rasulullah kepada Usamah — 77; Kecintaan Nabi kepada Usamah — 77; Abu Bakr bertekad meneruskan pengiriman pasukan Usamah — 78; “Apapun yang dikerjakan oleh Rasulullah akan kukerjakan” — 79; Abu Bakr melepas pasukan Usamah — 81; Pesan Abu Bakr kepada pasukan Usamah — 81; Perjalanan pasukan menuju Balqa’ — 82; Abu Bakr menyambut Usamah di luar kota Medinah — 84; Pengaruh gerakan Usamah terhadap pihak Arab dan Romawi — 85.
5. MEMBERANTAS PEMBANGKANG ZAKAT 87
Tanda-tanda pembangkangan — 87; Para kabilah yang enggan menunaikan zakat — 88; Saran Umar dan sebagian sahabat tak setuju — 88; Perintah Abu Bakr kepada penduduk Medinah — 90; Pertempuran pertama di masa Abu Bakr — 90; Muslimin berbalik ke Madinah — 91; Kemenangan gemilang pagi itu juga — 91; Kabilah-kabilah menunaikan zakat kepada Abu Bakr — 93; Usamah kembali dari kawasan Rumawi — 94; Sekali lagi Abu Bakr memerangi para pembangkang zakat — 95; Yang kalah bergabung dengan Tulaihah — 96; Sikap para kabilah terhadap Abu Bakr dan sebaliknya — 97.
6. PERSIAPAN PERANG RIDDAH 98
Membagi brigade untuk memerangi kaum murtad — 98; Abu Bakr di Medinah, markas komando tertinggi — 99; Memilih komandan brigade dari kalangan Muhajirin — 100; Abu Bakr tak dapat diragukan — 100; Brigade Khalid bin Walid — 101; Khalid bin Walid panglima genius dan Pedang Allah — 102; Gerakan damai sebelum Perang Riddah — 103; Surat Abu Bakr kepada kaum murtad — 104; Kesungguhan Abu Bakr dalam gerakan damainya — 105; Politik Abu Bakr, sebuah analisis tentang keteguhan hatinya — 105; Perang Riddah sangat menentukan hidupnya Islam — 106.
7. TULAIHAH DAN EKSPEDISI BUZAKHAH 108
Tulaihah mendakwahkan diri nabi — 108; Dugaan Tulaihah menerima wahyu — 109; Perintah Muhammad memerangi kaum murtad — 110; Politik Abu Bakr memecah-belah Tayyi’ dengan sekutu-sekutunya — 112; Tayyi’ melepaskan diri dari Tulaihah dan kembali kepada Islam — 112; Tulaihah gigih mengadakan perlawanan — 113; Tayyi’ memerangi Qais — 115; Hancurnya Tulaihah dan pasukannya. Lari ke Syam dan kembali kepada Islam — 116; Khalid terus menumpas kaum murtad dan pembangkang — 117; Sebabnya sisa-sisa kaum murtad bertahan — 117; Sikap keras Khalid terhadap para pembunuh Muslimin — 119; Abu Bakr membenarkan tindakan Khalid — 119; Abu Bakr melindungi para tawanan yang dibawa ke Medinah — 120; Kisah tentang Qurrah bin Hubairah dan Alqamah bin Ulasah — 120; Sisa-sisa pasukan yang bergabung kepada Umm Ziml — 122; Siapa Umm Ziml — 123; Khalid memerangi Umm Ziml — 123; Kaum murtad setelah hancurnya Tulaihah dan pengikut-pengikutnya — 124.
8. SAJAH DAN MALIK BIN NUWAIRAH 126
Banu Tamim dan perkampungan — 126; Keberatan menunaikan zakat pada masa Nabi — 126; Kedatangan Sajah kepada Tamim — 127; Sebab kedatangan Sajah dari utara Irak — 128; Sikap Banu Tamim terhadap Islam setelah kedatangan Sajah — 128; Sajah dan Malik bin Nuwairah — 129; Hancurnya Sajah di Nibaj — 130; Berangkat ke Yamamah — 131; Perkawinan Musailimah dengan Sajah — 131; Dua sembahyang dicabut untuk kaumnya sebagai maskawin — 131; Tentang Sajah yang aneh — 112; Malik setelah hancurnya Tulaihah — 133; Khalid memutuskan akan ke Butah dan sikap Ansar — 133; Malik bin Nuwairah menasehati kaumnya agar kembali kepada Islam — 134; Pasukan Khalid membawa Malik — 134; Terbunuhnya Malik dan cerita-cerita di sekitar ini — 135; Terbunuhnya Malik dan kaumnya karena salah paham — 135; Dialog Malik dengan Khalid — 136; Mempertalikan pembunuhan Malik dengan Khalid yang mengawini istrinya — 137; Sikap Laila tentang dialog Malik dengan Khalid — 137; Kemarahan Abu Qatadah Al-Ansari — 138; Percakapan Abu Qatadah di depan Khalifah — 139; Kemarahan Umar atas perbuatan Khalid — 139; Sikap Umar terhadap Khalid setelah menjadi Khalifah — 140; Mutammam setelah pembunuhan suadaranya — 141; Perbedaan pendapat Abu Bakr dengan Umar — 142; Pendapat Umar dan alasannya — 142; Pendapat Abu Bakr dan alasannya — 142; Perintah Abu Bakr kepada Khalid — 143.
9. EKSPEDISI YAMAMAH `145
Pasukan yang diperbantukan kepada Khalid — 145; Kekuatan Musailimah dan sebab-sebabnya — 146; Bagaimana Musailimah jadi makin kuat? — 147; Nahar dan tipu dayanya — 148; Tulaihah an-Nimari menjadi pengikut Musailimah — 149; Khalid berangkat ke Yamamah — 149; Satuan Mujja’ah dihabisi oleh Khalid — 150; Mujja’ah sebagai sandera — 150; Pasukan Musailimah di Aqraba’ — 151; Peristiwa yang menentukan dalam sejarah Islam — 151; Anak Musailimah membakar semangat Banu Hanifah — 151; Muslimin mundur dan pasukan Musailimah memasuki kemah Khalid — 152; Semangat agama bangkit dalam kalbu pasukan kaum muslimin — 153; Yang ingin mati syahid — 154; Pasukan musailimah putus asa — 154; Khalid membuat muslihat untuk membunuh Musailimah — 155; Berlindung dalam kebun — 156; Bara’ memanjat tembok — 156; Musailimah menyerbu kebun — 157; Kematian Musailimah — 157; Mujja’ah menunjukkan Musailimah — 158; Khalid meneruskan perjuangan — 158; Perdamaian Khalid-Mujja’ah — 159; Surat Abu Bakr kepada Khalid — 160; Jumlah kurban dipihak Banu Hanifah — 161; Jumlah korban di pihak Muslimin — 161; Kesedihan Muslimin di Mekah dan di Madinah — 162; Kemarahan Abu Bakr — 163.
10. BEKAS PERANG RIDDAH 165
Daerah-daerah yang kembali kepada Islam — 165; Pembangkang di selatan Semenanjung — 166; pengaruh Persia di negeri-negeri yang bergolak — 167; Menghadapi kaum murtad di Bahrain — 168; Permulaan murtad di Bahrain — 169; Abu Bakr mengutus kembali Ala’ bin Hadrami — 169; Kisah tentang Dahna’ dan mukjizat Allah — 170; Menyeberang lautan dan menumpas pembangkang — 172; Memerangi kaum murtad di Oman — 173; Muslimin mendapat kemenangan di Oman — 174; Memerangi kaum murtad di Mahrah — 175; Memerangi kaum murtad di Yaman — 176; Pergolakan bertambah karena beberapa faktor — 176; Para pemberontak Yaman setelah matinya Aswad — 177; Faktor kedua pertentangan ras — 178; Dazuweh dibunuh — 179; Qais terusir dari San’a — 180; Faktor ketiga, permusuhan lama Hijaz-Yaman — 180; Perjalanan Ikrimah dan Mujahid ke Yaman — 181; Abu Bakr memaafkan Qais dan Amr — 182; Memerangi kaum murtad di Kindah dan Hadramaut — 183; bagaimana Muhajir memerintah Kindah? — 184; Siasat Ziyad dan ketegasannya — 184; Ikrimah dan Muhajir bertemu di Ma’rib — 185; Benteng Nujair dikepung dan diduduki — 186; Pengkhianatan Asy-as — 186; Abu BAkr memaafkan Asy-as — 187; Menumpas pemberontakan di negeri Arab — 188; Cerita perkawinan Ikrimah dengan putri Nu’man — 189.
11. PERSIAPAN KE ARAH PERLUASAN DAN KEDAULATAN ISLAM 191
Perbatasan utara negeri-negeri Arab — 191; Kerajaan Danu Gassan dan kerajaan Hirah — 192; Kabilah-kabilah di selatanberpindah ke pedalaman Syam — 194; Hubungan orang Arab yang merantau ke Syam dengan Persia dan Rumawi — 195; Mempertahankan ciri-cirinya sendiri — 195; Jazimah al-Abrasy menguasai Furat bagian barat — 197; Uzainah bin as-Samaiza’ — 197; Persiapan Arab di Irak dan Syam ke arah perluasan Islam — 198; Pemerintah otonomi raja-raja Hirah di bawah Persia — 199; An-Nu’man Agung — 199; Sikap Arab terhadap agama-agama Majusi dan Nasrani — 201; Mengapa Arab cenderung beragama Nasrani? — 202; Keterkaitan orang Arab dengan kebebasan — 203; Banu Lukhm dan Banu Gassan berada di puncak kejayaannya — 203; Raja Hirah yang terakhir — 205; Banu Gassan, sampai akhir kekuasaannya — 206; Persia dan Rumawi setelah hancurnya kekuasaan Barat — 207; Sikap Abu Bakr tentang Persia dan Rumawi — 208; Pikiran Abu Bakr setelah perang Riddah — 209; Serangan kepada Rumawi suatu resiko besar — 210; Al-Musanna bin Harisah maju ke Irak — 211; Kekacauan di Persia — 212; Kedatangan Musanna ke Medinah — 213; Irak tak kurang indahnya dari Syam — 213; Pendapat Khalid bin Walid untuk memasuki Irak — 215; Sumber lain mengenai pembebasan Irak — 216.
12. PEMBEBASAN IRAK 218
Perintah-perintah Abu Bakr mengenai penduduk Irak — 219; Persiapan pasukan Khalid ke Irak — 219; Ormizd penguasa kota pelabuhan — 220; Khalid membagi pasukannya menjadi tiga satuan — 221; Ekspedisi Kazimah dan kemenangan Khalid melawan Persia — 222; Benteng perempuan — 223; dampaknya dalam hati pasukan Muslimin — 223; Persia bersikap-siap menyerang al-Mazar — 224; Khalid dalam ekspedisi Mazar — 225; Khalid dalam perang Mazar — 225; Persiapan Persia untuk menyerang Walajah — 227; Kemenangan pasukan Muslimin di Walajah — 228; Persiapan menyerbu Ullais — 228; Sungai Darah — 230; Pengaruh perang Ullais terhadap Persia — 232; Persia memasuki Hirah — 234; Khalid di istana Khawarnaq — 234; Penduduk Hirah setuju dengan jizyah — 236; Khalid menjadikan Hirah markas komandonya — 238; Persetujuan dengan daerah-daerah di dekat Hirah — 239; Kegelisahan raja Persia — 239; Menantang raja Persia dan para gubernurnya — 240; Khalid bergerak dan menguasai Anbar — 241; Ketegasan Khalid menghadapi perlawanan — 242; Khalid cepat-cepat bertolak ke Dumat al-Jandal — 244; Khalid mengepung benteng Dumat — 246; Orang Irak menggunakan kesempatan memberontak saat Khalid tak ada — 247; Khalid kembali ke Irak — 248; Khalid mencapai perbatasan Irak dan Syam — 249; Diam-diam Khalid menunaikan ibadah haji — 252.
13. ANTARA IRAK DAN SYAM 254
Rumawi berjaga-jaga terhadap pasukan Muslimin — 254; Terpikir hendak menyerang Syam — 255; Rumawi dan Arab diperbatasan Syam — 255; Surat pertama kepada Abu Bakr — 256; Abu Bakr meminta pendapat beberapa tokoh — 257; Pendapat Abdur Rahman bin Auf — 257; Sikap Muslimin atas seruan menyerang Syam — 258; Sikap Abu Bakr mengenai keadaan sekitarnya — 259; Kebijaksanaannya setelah Perang Riddah dan kemenangan di Irak — 260; Mengabdi sepenuhnya untuk kepentingan negara — 262; Faktor-faktor kemenangan dalam penilaian Abu Bakr — 263; Surat Abu Bakr kepada Yaman — 264; Perjalanan tentara ke Syam — 265; Panglima pasukan Muslimin pertama ke Syam — 266; Permulaan pembebasan Syam — 268.
14. PEMBEBASAN SYAM 269
Khalid bin Sa’id memasuki perbatasan Rumawi — 269; Bala bantuan untuk Khalid — 270; Muslihat pihak Rumawi — 271; Muhajirin dan Ansar berangkat ke Syam — 274; Pasukan Muslimin di Syam — 275; Heraklius memperkuat diri di Hims — 276; Surat Abu Bakr kepada para Panglimanya — 277; Abu Bakr merasa kesal dengan situasi demikian — 278; Khalid dipanggil dari Irak untuk dikirim ke Syam — 279; Khalid merasa kesal dengan adanya panggilan itu — 279; Mengapa Abu Bakr menyerahkan urusan ini kepada Khalid — 280; Pasukan Khalid ke Syam — 281; Jalan mana yang ditempuh Khalid? — 282; Khalid menyeberangi Sahara ke Syam — 283; Khalid sampai di Syam — 286; Jumlah pasukan yang berangkat bersama Khalid dari Irak — 287; Keadaan stagnasi dan bagaimana jalan keluarnya? — 289; Pidato Khalid menghadapi situasi — 290; Pertempuran hari pertama di bawah pimpinan Khalid — 291; Besarnya pasukan karena pertolongan — 292; Perang Yarmuk — 293; Pihak Rumawi bertempur mati-matian — 294; Ikrimah dan anaknya diantara para syuhada yang gugur di Yarmuk — 296; Hiraklius keluar dari Hims — 296; Sumber lain tentang pembebasan Syam — 297; Abu Bakr mengirim Khalid ke Irak — 300; Surat Khalid kepada Abu Ubaidah — 301; Pasukan Muslimin berkumpul semua di Ajnadain — 303; Pengepungan kota Damsyik — 304; Damsyik berdamai dengan pasukan Muslimin — 304; Abu Bakr dan Khalid dalam membebaskan Irak dan Syam — 305; Sulitnya mengecek peristiwa pembebasan Syam dari segi sejarah — 305; Kedudukan Khalid setelah pemecatannya — 308; Kisah tentang Georgius dan keislamannya — 309.
15. MUSANNA DI IRAK 311
Surat-menyurat Shahriran dengan Musanna — 312; Istana Persia kembali gelisah — 313; Wasiat Abu Bakr kepada Umar mengenai Irak — 314.
16. PENGUMPULAN QUR’AN 316
Pengaruh ekspedisi Yamamah dalam kehidupan Muslimin — 316; Umar menyarankan pengumpulan Qur’an kepada Abu Bakr — 317; Dialog antara Abu Bakr, Umar dan Zaid bin Sbait — 318; Sudahkah ayat-ayat yang dikumpulkan pada masa Rasulullah dalam bentuk surah? — 320; Pendapat beberapa sejarahwan didukung kaum Orientalis — 321; Yang menghimpun Qur’an di bawah bimbingan Nabi — 322; Nas-nas Qur’an memperkuat pengumpulannya berupa surah-surah pada masa Rasulullah — 324; Ali bin Abi Thalib dan pengumpulan Qur’an — 326; Yang menyebabkan Abu Bakr ragu — 326; Argumentasi Umar telah membuka hati Abu Bakr — 327; Beberapa pendapat tentang Qur’an dalam tujuh huruf — 327; Bacaan para sahabat dibacakan di depan Nabi — 328; Kaum murtad yang diduga memalsukan Qur’an — 331; Pengumpulan Qur’an masa Usman dan sebab-sebabnya — 332; Pandangan Umar yang jujur mengenai pengumpulan Qur’an — 333; Abu Bakr lebih mengutamakan Zaid daripada Abdullah — 335; Bagaimana Zaid mencatatkan Qur’an dalam mushafnya — 336; Cara Zaid menyusun sesuai dengan cara-cara ilmiah yang berlaku sekarang — 337; susunan surah-surah dalam mushaf yang berurutan — 338; Mengapa Usman menggabungkan Surah Anfal dengan Surah Bara’ah — 339; Abu Bakr paling berjasa dalam pengumpulan Qur’an — 341; Pengumpulan Qur’an pekerjaan terbesar di masa Abu Bakr — 341.
17. PEMERINTAHAN ABU BAKR 343
Khalifah menurut gambaran Abu Bakr — 343; Khalifah Rasulullah dalam memimpin Muslimin dan politiknya saja — 344; Khalifah terpilih — 345; Mengapa Umar memakai gelar Amirul Mukminin — 345; Hubungan politik antar negeri-negeri Arab di masa Rasulullah — 346; Kesatuan agama adalah perkembangan awal dalam sistem politik — 347; Pelantikan Abu Bakr dan perkembangan sistem politik — 348; Abu Bakr berbeda ;pendapat dengan Umar — 349; Sistem pemerintahan dalam Islam bukan teokrasi — 351; Pemerintahan Islam terikat oleh kehendak rakyat dan oleh perintah dan larangan Allah — 351; Pemerintahan Islam berada di bawah pengawasan umat Islam — 152; Pemerintah Islam bukan Aristokrasi — 353; Pemerintah Abu Bakr adalah Pemerintah Syura — 353; Pemerintah Abu Bakr merintis kesatuan politik — 354; Kedaulatan Islam dan dasar yang menjadi landasannya — 355; Dasarnya kebebasan berkeyakinan — 356; Perbedaan kedaulatan Islam dengan kedaulatan lain — 357; Sebabnya membiarkan pemerintahan tanpa beraturan pada masa Abu Bakr — 358; Masih dalam pengaruh keadaan perang — 359; Berkembangnya pemerintahan Islam demikian di masa Abu Bakr — 360; Perkembangannya selama berabad-abad kemudian — 361; Pengaruh orang-orang asing dalam menyusun pemerintahan di dunia Islam — 362.
18. DARI SAKIT SAMPAI WAFATNYA 363
Prestasi Abu Bakr — 363; Tuduhan bahwa ia mati diracun — 364; Mengenai sakit dan wafatnya, menurut Aisyah — 364; Mengapa Abu Bakr menunjuk pengganti padahal Rasulullah tidak melakukannya — 365; Banyak orang yang menentang pencalonan Umar — 367; Abu Bakr mengembalikan harta baitulmal yang dipakainya — 371; Sebuah eulogi (pujian duka) oleh Ali bin Abi Talib — 375; Eulogi oleh Aisyah Ummulmukminin — 376; Pengaruh Abu Bakr dalam kehidupan Islam — 377; Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada Abu Bakr — 379.
PENUTUP 380
Transisi budaya, suatu keharusan — 380; Kebangkitan suatu umat, kemenangannya terhadap Persia dan Rumawi — 382; Faktor-faktor yang merusak dalam sejarah Persia — 383; Dalam sejarah Rumawi — 384; Apa yang diharapkan dunia ketika itu — 385; Tugas Nabi di Semenanjung Arab — 387; Islam memikat perhatian orang — 389; Mengapa Allah memilih Nabi-Nya dari Semenanjung Arab? — 389; Abu Bakr dan kematangan rohaninya — 391; Islam mengajak kepada cita-cita luhur dan perdamaian — 393; Mengapa Abu Bakr mendorong Muslimin berperang? — 393; Menilai kenyataan dari nurani manusia — 395; Perkembangan kesadaran rohani manusia menuju kematangan — 395; Pengaruh Islam terhadap majunya kesadaran rohani — 396.
Sebuah Penghargaan dan Terima Kasih 401
Kepustakaan 403
Transliterasi 405
Indeks 407
Review Buku Abu Bakr As-siddiq – Muhammad Husain HAEKAL – Litera Antar Nusa
Author: Google+ by Wisata Buku | Toko Buku Islam Online Terpercaya
Kunjungi channel kami di Wisata Buku Online
baca referensi lain di wikipedia
Incoming search terms:
- https://wisatabuku com/abu-bakr-as-siddiq/
Tinggalkan Balasan