Nama Buku : Minhajul Muslim
Ukuran/Hal : 17 x 24 cm / 834 halaman
Berat: 1200 gram
Penulis: Abu Bakar Jabir Al Jazairi
Penerbit: Pustaka Arafah
Harga : Rp 125.000 ,- –> Rp 113.000
Anda Hemat: Rp 12.000,-
Pesan via Whatsapp: 0857 2510 6570 <- Cukup Klik
Sinopsis Buku Minhajul Muslim – Abu Bakar Jabir Al Jazairi – Pustaka Arafah
Buku Minhajul Muslim ini adalah salah satu buku rujukan yang lengkap dan sistematis. Buku ini dikemas dengan gaya bahasa yang menarik dan mudah dipahami.
Karena begitu populernya buku ini, sehingga tidak heran jika buku ini telah dicetak berulang kali dalam edisi aslinya maupun terjemahan dan tersebar luas di banyak negara.
Daftar Isi Buku Minhajul Muslim – Abu Bakar Jabir Al Jazairi – Pustaka Arafah
BAB PERTAMA AKIDAH
Pasal Ke-1 : Iman Kepada Allah Ta’ala 38
Dalil-dalil Wahyu 38
Dalil-dalil Akal 41
Pasal Ke-2 : Iman Pada Rububiyah Allah terhadap Segala Sesuatu 43
Dalil-dalil Wahyu 43
Dalil-dalil Akal 47
Pasal Ke-3 : Iman Pada Ketuhanan (Uluhiyah) Allah Bagi Seluruh Makhluk yang Paling Awal Hingga yang Paling Akhir 51
Dalil-dalil Wahyu 51
Dalil-dalil Akal 53
Pasal Ke-4 : Iman Kepada Asma’ dan Sifatnya 54
Dalil-dalil Wahyu 54
Dalil-dalil Akal 57
Pasal Ke-5 : Iman Kepada Para Malaikat-Nya 59
Dalil-dalil Wahyu 60
Dalil-dalil Akal 63
Pasal Ke-6 : Iman Kepada Kitab-kitab Allah Ta’ala 64
Dalil-dalil Wahyu 64
Dalil-dalil Akal 67
Pasal Ke-7 : Iman Kepada Al-Qur’an Al-Karim 68
Dalil-dalil Wahyu 69
Dalil-dalil Akal 71
Pasal Ke-8 : Iman Kepada Para Rasul q 73
Dalil-dalil Wahyu 73
Dalil-dalil Akal 77
Pasal Ke-9 : Iman Kepada Risalah yang Dibawa oleh Muhammad n 78
Dalil-dalil Wahyu 78
Dalil-dalil Akal 87
Pasal Ke-10 : Iman Kepada Hari Akhir 90
Dalil-dalil Wahyu 90
Dalil-dalil Akal 99
Pasal Ke-11 : Iman Kepada Adzab dan Nikmat Kubur 100
Dalil-dalil Wahyu 100
Dalil-dalil Akal 103
Pasal Ke-12 : Iman Kepada Qadha’ dan Qadar 104
Dalil-dalil Wahyu 104
Dalil-dalil Akal 109
Pasal Ke-13 : Tauhid Ibadah 109
Dalil-dalil Wahyu 110
Dalil-dalil Akal 114
Pasal Ke-14 : Al-Wasilah 114
Dalil-dalil Wahyu 115
Dalil-dalil Akal 120
Pasal Ke-15 : Para Wali Allah dan Karamah Mereka, Para Wali Setan dan Kesesatan Mereka 120
A. Wali-wali Allah Ta’ala 120
B. Wali-wali Setan 127
Pasal Ke-16 : Iman Kepada Kewajiban Amar Makruf Nahi Mungkar 131
Kewajiban Amar Makruf Nahi Mungkar 131
Dalil-dalil Wahyu 132
Dalil-dalil Akal 135
Adab-adab Amar Makruf Nahi Mungkar 136
Pasal Ke-17 : Iman Pada Kewajiban Mencintai Para Sahabat Rasulullah n Memuliakan Para Imam Islam dan Taat Kepada Waliyullah Amr Kaum Muslimin 139
BAB KEDUA ADAB
Pasal Ke-1 : Adab Niat 154
Pasal Ke-2 : Adab Terhadap Allah 158
Pasal Ke-3 : Adab Terhadap Al-Qur’an 162
Pasal Ke-4 : Adab Terhadap Rasulullah 167
Pasal Ke-5 : Adab Terhadap Diri Sendiri 171
a. Taubat 174
b. Muraqabah (Merasa Diawasi) 176
c. Muhasabah 178
d. Mujahadah 180
Pasal Ke-6 : Adab Terhadap Sesama Makhluk 183
a. Adab Terhadap Kedua Orang Tua 183
b. Adab Terhadap Anak-anak 186
c. Adab Terhadap Saudara 189
d. Adab Terhadap Pasangan 190
1. Amanah 190
2. Mawaddah wa rahmah (cinta dan kasih sayang) 190
3. Saling percaya 191
4. Adab-adab yang bersifat umum 191
Pertama: Hak-hak Istri Atas Suami 192
Kedua: Hak-hak Suami Atas Istri 195
e. Adab Terhadap Kerabat 197
f. Adab Terhadap Tetangga 200
g. Adab-adab dan Hak-hak Setiap Muslim 203
h. Adab Terhadap Orang Kafir 219
i. Adab Terhadap Binatang 224
Pasal Ke-7 : Adab Bersaudara Karena Allah serta Cinta dan Benci Karena-Nya 227
1. Berakal 229
2. Berakhlak baik 229
3. Bertakwa 229
4. Berpegang kepada Al-Kitab dan As-Sunnah serta menjauhkan diri dari perbuatan khurafat dan bid’ah 229
Hak-hak Persaudaraan karena Allah 230
Pasal Ke-8 : Adab Duduk dan Majelis 233
Pasal Ke-9 : Adab Makan dan Minum 237
a. Adab-adab sebelum Makan 238
b. Adab Ketika Makan 239
c. Adab Sesudah Makan 242
Pasal Ke-10 : Adab Bertamu 243
a. Adab Mengundang Tamu 244
b. Adab Memenuhi Undangan Sebagai Tamu 245
c. Adab Menghadiri Undangan 246
Pasal Ke-11 : Adab Safar (Bepergian) 247
Hukum-hukum Safar 247
Adab-adab Safar 249
Pasal Ke-12 : Adab Berpakaian 254
Pasal Ke-13 : Adab-adab Kesucian (Fithrah) 259
Pasal Ke-14 : Adab Tidur 261
BAB KETIGA AKHLAK
Pasal Ke-1 : Akhlak Mulia dan Penjelasannya 268
Pandangan Para Ulama tentang Akhlak yang Baik 270
Pasal Ke-2 : Akhlak Sabar dan Kuat Menghadapi Cobaan 271
Pasal Ke-3 : Akhlak Tawakal Kepada Allah dan Bersandar Kepada Diri Sendiri 276
Pasal Ke-4 : Mementingkan Orang Lain (Itsar) dan Cinta Kebenaran 281
Pasal Ke-5 : Akhlak Adil dan Seimbang 285
Buah yang Baik dari Keadilan 287
Pasal Ke-6 : Akhlak Kasih Sayang 289
Pasal Ke-7 : Akhlak Malu 293
Pasal Ke-8 : Akhlak Kebajikan (Ihsan) 296
Pasal Ke-9 : Akhlak Jujur (Ash-Shidq) 299
1. Kejujuran dalam berbicara; 302
2. Jujur dalam bermuamalah; 302
3. Jujur dalam tekad (azam); 302
4. Jujur dalam berjanji; 302
5. Jujur dalam penampilan; 303
Pasal Ke-10 : Akhlak Kedermawaan dan Kemurahan hati 304
Pasal Ke-11 : Akhlak Rendah Hati (Tawadhu’) 309
Pasal Ke-12 : Akhlak-akhlak Tercela (Zhalim, Dengki, Menipu, Riya’, Ujub, Lemah, dan Malas) 313
a. Zhalim 313
Tiga Macam Kezhaliman 315
b. Dengki (Hasad) 317
c. Menipu 319
d. Riya’ 322
e. Ujub dan Ghurur 322
Terapi Ujub 324
f. Lemah dan Malas 324
BAB KEEMPAT IBADAH
Pasal Ke-1 : Thaharah 330
Pertama: Hukum Thaharah dan Penjelasannya 330
1. Hukum Thaharah 330
2. Penjelasan Tentang Thaharah 330
Kedua: Apa Saja yang Dapat Digunakan untuk Bersuci? 331
Ketiga: Penjelasan Tentang Najis 332
Pasal Ke-2 : Tentang Adab-adab Buang Hajar 333
Pertama: Yang Patut Diperhatikan Sebelum Buang Hajat 333
Kedua: Yang Patut Diperhatikan Ketika Beristinja’ dan Cebok 334
Ketiga: Yang Diperhatikan Setelah Buang Air 335
Pasal Ke-3 : Tentang Wudhu 336
Pertama: Disyariatkannya Wudhu dan Keutamaannya 336
1. Landasan Disyariatkannya Wudhu 336
2. Keutamaan Wudhu 337
Kedua: Kewajiban, Sunnah dan yang Dimakruhkan Dalam Berwudhu 337
A. Kewajiban-kewajibannya 337
B. Sunnah-sunnahnya 339
C. Hal-hal yang Dimakruhkan Dalam Berwudhu 341
Ketiga: Tata Cara Wudhu 342
Keempat: Hal-hal yang Membatalkan Wudhu 343
Orang-orang yang Disunnahkan Berwudhu 344
Pasal Ke-4 : Tentang Mandi 345
Pertama: Dalil Disyariatkannya dan Penjelasan Hal-hal yang Mewajibkannya 345
A. Dalil Disyariatkannya 345
B. Hal-hal yang Mewajibkannya 345
C. Hal-hal yang Disunnahkan Mandi 346
Kedua: Kewajiban-kewajiban mandi, Sunnah-sunnahnya dan hal-hal yang Dimakruhkan 347
A. Kewajiban-kewajiban Mandi 347
B. Sunnah-sunnahnya 347
C. Hal-hal yang Dimakruhkan Saat Mandi 347
Ketiga: Tata Cara Mandi 348
Keempat: Hal-hal yang Dilarang Saat Junub 349
Pasal Ke-5 : Tentang Tayamum 350
Pertama: Dalil Disyariatkannya dari Orang yang Disyariatkan Tayamum 350
A. Dalil Disyariatkannya 350
B. Kepada Siapa Tayamum Disyariatkan? 350
Kedua: Kewajiban-kewajiban Tayamum dan Sunnah-sunnahnya 351
A. Kewajiban-kewajibannya 351
B. Sunnah-sunnahnya 352
Ketiga: Yang membatalkan Tayamum dan yang Dibolehkan Dengannya 352
A. Hal-hal yang Membatalkan Tayamum 352
B. Hal-hal yang Dibolehkan karena Tayamum 352
Keempat: Tata Cara Tayamum 352
Pasal Ke-6 : Tentang Mengusap Khuf dan Perban 353
Pertama: Dalil Disyariatkannya 353
Kedua: Syarat-syarat Mengusap Khuf 354
Ketiga: Tata Cara Mengusap 355
Pasal Ke-7 : Tentang Hukum Haid dan Nifas 355
Pertama: Pengertiannya 355
A. Haid 355
B. Nifas 358
Kedua; Tanda-tanda Suci 359
Ketiga: Hal-hal yang Dilarang dan Dibolehkan Saat Haid dan Nifas 359
A. Yang Dilarang Saat Haid dan Nifas 359
B. Hal-hal yang Dibolehkan 360
Pasal Ke-8 : Tentang Shalat 361
Pertama: Hukum, Hikmah, dan Keutamaan Shalat 361
A. Hukum Shalat 361
B. Hikmahnya 362
C. Keutamaannya 362
Kedua: Macam-macam Shalat Ditinjau dari Tingkatan Hukumnya 363
A. Shalat fardhu 363
B. Shalat Sunnah 364
C. Shalat Nawafil 364
Ketiga: Syarat-syarat Shalat 364
A. Syarat-syarat Wajibnya Shalat 364
B. Syarat-syarat Sahnya Shalat 366
Keempat: Kewajiban, Sunnah, Hal-hal yang Dimakruhkan, yang Membatalkan, dan yang Dibolehkan dalam Shalat 367
A. Kewajiban-kewajiban Shalat 367
B. Sunnah-sunnah Shalat 370
C. Hal-hal yang Dimakruhkan Dalam Shalat 377
D. Hal-hal yang Membatalkan Shalat 379
E. Hal-hal yang Dibolehkan Dalam Shalat 380
Kelima: Sujud Sahwi 382
Keenam: Tatacara Shalat 383
Ketujuh: Hukum Shalat Jamaah, Imamah, dan Masbuq 384
A. Shalat Jamaah 384
1. Hukum Shalat Jamaah 384
2. Keutamaan Shalat Jamaah 385
3. Batas Minimalnya 386
4. Hukum Wanita Menghadiri Shalat jamaah 386
5. Disunnahkan dengan Berjalan Kaki 387
B. Al-Imamah 388
1. Syarat-syarat seorang imam 388
2. Urutan imam 389
3. Imamahnya anak kecil 389
4. Wanita yang menjadi imam 390
5. Diangkatnya orang buta sebagai imam 390
6. Orang yang bukan terbaik diangkat sebagai imam 390
7. Orang yang bertayamum sebagai imam 391
8. Musafir sebagai imam 391
9. Posisi makmum 391
10. Sutrahnya imam juga berlaku untuk makmum yang ada di belakangnya 392
11. Wajib mengikuti imam 392
12. Mengangkat makmum sebagai imam karena udzur 393
13. Meringankan bacaan (shalat) 393
14. Orang yang dibenci jamaah sebagai imam 393
15. Orang yang lebih utama berdekatan dengan imam dan imam berpaling kepada makmum seusai salam 394
16. Meluruskan barisan 394
C. Hukum-Hukum Seputar Masbuq 395
1. Bergabungnya makmum yang terlambat bersama imam dalam berbagai keadaan 395
2. Menghitung satu rekaat karena mendapatkan rukuk 395
3. Menyempurnakan yang tertinggal 395
4. Bacaan makmum di belakang imam 396
5. Bila shalat fardhu telah didirikan tidak boleh mengerjakan shalat nafilah 397
6. Shalat Ashar telah didirikan sedang makmum belum shalat Zhuhur 397
7. Tidak shalat sendirian di belakang shaf 397
8. Shaf pertama adalah yang paling utama 398
Kedelapan: Adzan dan Iqamah 399
A. Adzan 399
1. Definisi Adzan 399
2. Hukum Adzan 399
3. Lafazh Adzan 399
4. Yang harus diperhatikan oleh seorang muadzin 401
B. Iqamah 401
1. Hukum Iqamah 401
2. Lafazh Iqamah 401
Hal-hal yang disunnahkan 402
Kesembilan: Shalat Qashar dan Jamak, serta Shalatnya Orang yang Sakit dan Shalat Khauf 404
A. Shalat Qashar 404
1. Pengertian Shalat Qashar 404
2. Hukumnya 404
3. Jarak tempuh yang disunnahkan padanya mengqashar 404
4. Awal dibolehkannya mengqashar dan batas akhirnya 405
5. Shalat nafilah dalam safar 405
6. Keumuman sunnahnya qashar bagi setiap musafir 405
B. Shalat Jamak 405
1. Hukum shalat jamak 405
2. Caranya shalat jamak 405
C. Sholatnya Orang yang Sakit 406
D. Shalat Khauf 407
1. Dalil disyariatkannya shalat khauf 407
2. Cara pelaksanaan shalat khauf saat safar 408
3. Cara pelaksanaan shalat khauf di perkampungan sendiri 408
4. Bila tidak mungkin membagi pasukan karena sengitnya pertempuran 408
5. Shalat khauf bagi orang yang mengejar musuh atau sedang berusaha menghindari darinya 409
Kesepuluh Shalat Jum’at 410
A. Hukum Shalat Jum’at 410
B. Hikmah Hari Jum’at 410
C. Keutamaan Hari Jum’at 411
D. Adab-adab Berhari Jum’at 411
E. Syarat-syarat Wajibnya Shalat Jum’at 414
F. Syarat-syarat Sahnya Shalat Jum’at 415
G. Shalat Jum’at Tidak Wajib Atas Mereka yang Tinggal Jauh dari Desa 415
H. Makmum yang Hanya Mendapatkan Satu Rakaat Atau Kurang Bersama Imam 415
I. Mendirikan Beberapa Shalat Jum’at di Satu Perkampungan 416
J. Tata Cara Mendirikan Shalat Jum’at 416
Kesebelas Sunnah Witir, Raghibatul Fajr, Rawatib, dan Nafal Mutlaq 417
A. Sunnah Witir 417
1. Hukum dan Pengertiannya 417
2. Yang disunnahkan sebelum shalat witir 417
3. Waktu 417
4. Orang yang tertidur hingga tak sempat shalat witir 417
5. Bacaan dalam shalat witir 418
6. Dilarang mengerjakan beberapa shalat witir 418
B. Raghibatul Fajr 418
1. Hukumnya 418
2. Waktunya 419
3. Tatacaranya 419
C. Sunnah Rawatib 419
D. Tathawwu’ (Nafilah Muthlaq) 420
1. Keutamaannya 420
2. Hikmahnya 420
3. Waktunya 421
4. Shalat nafilah dengan duduk 422
5. Macam-macam shalat tathawwu’ 422
Keduabelas: Shalat Dua Hari Raya 425
A. Hukum dan Waktunya 425
B. Adab-adab Berhari Raya 426
C. Tata Caranya 428
Ketigabelas: Shalat Kusuf 429
1. Hukum dan Waktunya 429
2. Yang disunnahkan ketika terjadi gerhana 429
3. Tatacaranya 429
4. Shalat gerhana bulan 430
Keempatbelas: Shalat Istisqa’ 431
1. Hukumnya 431
2. Artinya 431
3. Waktunya 431
4. Yang disunnahkan sebelumnya 431
5. Tatacaranya 431
6. Sebagian doa dalam shalat istisqa’ 432
Pasal Ke-9 : Tentang Hukum-hukum Jenazah 433
Pertama: Hal-hal yang Perlu Dilakukan Sejak Sakit Hingga Meninggal 433
1. Wajib Bersabar 433
2. Dianjurkan Berobat 433
3. Dibolehkan Berobat Dengan Cara Ruqyah 434
4. Haram Memakai Tamimah dan Jimat 434
5. Sebagian Doa-doa (Ruqyah) yang Dibaca Nabi n 435
6. Boleh Berobat Kepada Dokter Kafir dan Dokter Wanita 435
7. Boleh Membangun Ruang Isolasi 436
8. Wajibnya Menjenguk Orang Sakit 437
9. Wajib Berbaik Sangka Kepada Allah di Saat Sakit 437
10. Mentalkin Orang yang di Ambang Kematian 438
11. Menghadapkan Orang yang di Ambang Kematian ke Arah Kiblat 438
12. Memejamkan Kedua Matanya dan Menutupi Tubuhnya 438
Kedua: Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sejak Meninggalkan Seseorang Hingga Pemakamannya 439
1. Mengumumkan Kematiannya 439
2. Diharamkannya Niyahah dan Menangis yang Dibolehkan 439
3. Haramnya Ihdad Lebih dari Tiga Hari 440
4. Melunasi Hutang-hutangnya 441
5. Istirja’, Berdoa, dan Bersabar 441
6. Memandikan Jenazah 442
7. Tatacara Memandikan Jenazah 442
8. Jenazah yang Tidak Mungkin Dimandikan Agar Ditayamumi 443
9. Hukum Suami atau Istri Memandikan Jenazah Pasangannya 443
10. Wajib Mengkafani Mayit 443
11. Disunnahkan Kafan yang Berwarna Putih dan Bersih 444
12. Kafan dari Sutra 444
13. Menyalati Jenazah 445
14. Syarat-syarat Shalat Jenazah 445
15. Hal-hal yang Diwajibkan Dalam Shalat Jenazah 445
16. Tatacara Shalat Jenazah 445
17. Orang yang Ketinggalan Dalam Shalat Jenazah 446
18. Orang yang Dimakamkan Sebelum Dishalati 446
19. Doa-doa Dalam Shalat Jenazah 447
20. Mengantar Jenazah dan Keutamaannya 447
21. Yang Dilarang Saat Mengantar Jenazah 448
22. Menguburkan Jenazah 449
Ketiga: Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Setelah Pemakaman 450
1. Beristighfar dan Berdoa untuk Si Mayit 450
2. Meratakan Kuburan 451
3. Haram Menembok Kuburan dan Membuat Bangunan di Atasnya 451
4. Larangan Duduk di Atas Kuburan 451
5. Haram Membangun Masjid di Atas Kubur 451
6. Haram Membongkar Kubur dan Memindah Tulang-tulangnya 452
7. Anjuran Takziyah 452
8. Makna Takziyah 452
9. Jamuan Makanan Bid’ah 454
10. Membuatkan Makanan untuk Keluarga si Mayit 454
11. Bersedekah Atas (Nama) si Mayit 454
12. Membaca Al-Qur’an Atas Nama Si Mayit 455
13. Hukum Ziarah Kubur 455
14. Yang Diucapkan oleh Penziarah Kubur 456
15. Hukum Wanita Menziarahi Kuburan 456
Pasal Ke-10 : Tentang Zakat 457
Pertama: Hukum Zakat, Hikmahnya, dan Hukum Orang yang Enggan Menunaikannya 457
1. Hukum Zakat 457
2. Hikmah Zakat 458
3. Hukum Orang yang Enggan Menunaikan Zakat 459
Kedua: Tentang Jenis-jenis Harta yang Perlu Dizakati dan yang Tidak 459
A. Mata Uang 459
B. Binatang ternak 460
C. Buah-buahan dan Biji-bijian 461
D. Harta-harta yang Tidak Dizakati 461
Ketiga: Penjelasan Tentang Syarat, Nishab, dan Kadar Wajib Zakatnya 462
A. Dua Mata Uang (Emas atau Perak) dan yang Semakna Dengannya 462
B. Ternak 465
1. Unta 465
2. Sapi 466
3. Kambing 466
C. Buah-buahan dan Biji-bijian 469
Keempat: Musharif (Orang-orang yang Menerima Zakat) 470
1. Orang-orang Fakir 471
2. Miskin 471
3. Amil 471
4. Muallaf 472
5. Budak 472
6. Gharim 472
7. Fi Sabilillah 472
8. Ibnu Sabil 475
Kelima: Tentang Zakat Fitrah 475
1. Hukumnya 475
2. Hikmahnya 475
3. Jumlah dan Jenis Makanan yang Boleh Dikeluarkan untuk Zakat Fitrah 475
4. Tidak Boleh Mengeluarkan Zakat Fitrah Dengan Selain Bahan Makanan 475
5. Rentang Waktu Wajibnya dan Saat yang Tepat untuk Mengeluarkannya 476
6. Orang yang Berhak Menerimanya 476
Pasal Ke-11 : Puasa 477
Pertama: Pengertiannya 477
1. Pengertian Puasa 477
2. Tanggal Diwajibkannya Puasa 477
Kedua: Keutamaan Puasa dan Faidah-faidahnya 478
A. Keutamaan Puasa 478
B. Faidah-faidah Puasa 478
a. Faidah Ruhiyah 478
b. Faidah Ijtima’iyah 479
c. Faidah Sihhiyyah 479
Ketiga: Macam-macam Puasa dan Hukumnya 479
A. Puasa-puasa Sunnah 479
B. Puasa-puasa Makruh 481
C. Puasa-puasa Haram 483
Keempat: Puasa Ramadhan, Kewajiban dan Keutamaannya 484
A. Kewajiban Puasa Ramadhan 484
B. Keutamaan Puasa Ramadhan 484
Kelima: Keutamaan Berbuat Kebajikan dan Kebaikan di Bulan Ramadhan 485
A. Sedekah 485
B. Qiyamul Lail 486
C. Membaca Al-Qur’an Al-Karim 486
D. I’tikaf 487
E. Umrah 487
Keenam: Penentuan Bulan Ramadhan 487
Ketujuh: Syarat-syarat Puasa, Hukum Puasa Musafir, Orang yang Sakit Tua Renta, Wanita Hamil, dan Menyusui 488
A. Syarat-syarat Puasa 488
B. Musafir 489
C. Orang yang Sakit 489
D. Orang Tua Renta 490
E. Wanita Hamil dan Menyusui 490
Kedelapan: Rukun Puasa, Sunnah-sunnahnya, dan Hal-hal yang Dimakruhkan 491
A. Rukun-rukun 491
1. Niat 491
2. Al-Imsak 491
3. Waktu 491
B. Sunnah-sunnah Puasa 492
1. Menyegerakan berbuka 492
2. Hendaknya memulai berbuka dengan ruthab, kurma, atau air 492
3. Berdoa saat berbuka 492
4. Sahur 492
C. Hal-hal yang Dimakruhkan 493
Kesembilan: Hal-hal yang Membatalkan, yang dDiperbolehkan dan yang Dimaafkan Dalam Berpuasa 494
A. Hal-hal yang Membatalkan Puasa 494
B. Adapun yang Tetap Dibolehkan Bagi Orang Berpuasa adalah 497
C. Hal-hal yang dimaafkan dari Orang yang Berpuasa 497
Kesepuluh: Penjelasan Tentang Kafarat dan Hikmahnya 498
A. Kafarah 498
B. Hikmah di Balik Kafarah 498
Pasal Ke-12 : Tentang Haji dan Umrah 499
Pertama: Tentang Hukum Haji dan Umrah Serta Hikmah Keduanya 499
A. Hukumnya 499
B. Hikmahnya 500
Kedua: Syarat-syarat Wajibnya Haji 501
Ketiga: Anjuran Menjalankan Ibadah Haji dan Umrah, dan Ancaman Bagi Orang yang Meninggalkannya 501
Keempat: Rukun Haji dan Umrah yang Pertama 503
Rukun Pertama: Ihram 503
A. Kewajiban-kewajiban Ihram 503
B. Sunnah-sunnah Ihram 504
C. Pantangan-pantangan Ihram 505
Kelima: Rukun Kedua, yaitu Thawaf 507
A. Syarat-syarat Thawaf, yaitu: 507
B. Sunnah-sunnah Thawaf, yaitu: 508
C. Adab-adab Thawaf, yaitu: 509
Keenam: Rukun Ketiga yaitu Sa’i 510
A. Syarat-syarat Sa’i, yaitu: 510
B. Sunnah-sunnah Sa’i, yaitu: 510
C. Adab-adab Sa’i, yaitu: 511
Ketujuh: Rukun Keempat, Wukuf di Arafah 512
A. Kewajiban-kewajibannya, yaitu: 512
B. Sunnah-sunnah Wukuf di Arafah, yaitu: 513
C. Adab-adab Wukuf di Arafah, yaitu: 513
Kedelapan: Al-Ishar 515
Kesembilan: Thawaf Wada’ 515
Kesepuluh: Tatacara Haji dan Umrah 516
Pasal Ke-13 : Berziarah ke Masjid Nabawi dan Mengucapkan Salam kepada Beliau Ketika Berada di Makamnya 523
Pertama: Tentang Keutamaan Madinah dan Penduduknya, serta Keutamaan Masjid Nabawi Asy-Syarif 523
A. Keutamaan Madinah 523
B. Keutamaan Penduduk Madinah 525
C. Keutamaan Masjid Nabawi 526
Kedua: Berziarah ke Masjid Nabawi dan Mengucapkan Salam kepada Rasulullah n dan Dua Sahabat Beliau 527
Ketiga: Menziarahi Tempat-tempat yang Mulia di Sekitar Madinah Al-Munawarah 529
Pasal Ke-14 : Tentang Binatang Kurban (Udhhiyah) dan Aqiqah 530
Pertama: Tentang Binatang Kurban 530
1. Pengertiannya 530
2. Hukumnya 530
3. Keutamaannya 531
4. Hikmahnya 531
5. Hukum-hukum yang Terkait Dengannya 532
a. Umurnya 532
b. Terbebas dari penyakit, cacat, dan ketidaknormalan lainnya 532
c. Yang paling utama 533
d. Waktu penyembelihan 533
e. Hal-hal yang disunnahkan pada saat penyembelihannya 533
f. Boleh mewakilkan penyembelihan kepada orang lain 534
g. Sunnah membagi dagingnya 534
h. Imbalan penyembelihan diambilkan dari harta lainnya 534
i. Bolehkah satu ekor kambing untuk satu keluarga? 535
j. Hal-hal yang harus dihindari oleh orang yang telah berazam berkorban 535
k. Kurban Rasulullah n untuk Seluruh Umatnya 535
Kedua: Tentang Aqiqah 535
1. Pengertiannya 535
2. Hukumnya 535
3. Hikmahnya 536
4. Hukum-hukum yang Berkaitan Dengannya 536
a. Kesehatan hewan dan umurnya 536
b. Memakannya dan memberikannya 536
c. Yang disunnahkan pada hari aqiqah 536
d. Dikumandangkan adzan dan iqamah di kedua telinga bayi 536
BAB KELIMA FIKIH MUAMALAH
Pasal Ke-1 : Jihad 540
A. Hukum Jihad, Macam-macamnya, dan Hikmahnya 540
1. Hukum Jihad 540
2. Macam-macam Jihad 540
3. Hikmah Jihad 541
B. Keutamaan Jihad 542
C. Ribath 545
1. Pengertian Ribath 545
2. Hukum Ribath 545
3. Keutamaan Ribath 545
D. Kewajiban I’dad (Persiapan Jihad) 456
E. Rukun Jihad 547
F. Hal yang Harus Diperhatikan Ketika di Medan Tempur 549
G. Adab-adab Jihad 550
H. Akad Dzimmah dan Hukum-hukumnya 553
1. Pengertian Akad Dzimmah 553
2. Yang Berwenang Menangani Akad Dzimmah 553
3. Membedakan Ahlu Dzimmah Dengan Kaum Muslimin 553
4. Larangan Bagi Ahlu Dzimmah 553
5. Yang Membatalkan Akad Dzimmah 554
6. Hak Ahlul Dzimmah 554
I. Gencatan Senjata, Perjanjian Tidak Saling Serang, dan Perdamaian 555
1. Gencatan Senjata 555
2. Perjanjian Tidak Saling Menyerang 555
3. Perdamaian 556
J. Ghanimah, Fa’i, Kharaj, Jizyah, dan Nafi 556
1. Ghanimah 556
2. Fa’i 557
3. Kharaj 557
4. Jizyah 557
5. Nafi 558
K. Tawanan Perang 558
Pasal Ke-2 : Pacuan Kuda, Lomba Memanah, Serta Olah Raga Jasmani dan Pikiran 559
A. Tujuan yang hendak Dicapai Dalam Pacuan dan Lomba Memanah 559
B. Olahraga yang Boleh Memakai Taruhan dan yang Tidak Boleh 560
C. Cara Mengadakan Taruhan dalam Pacuan dan Memanah 561
D. Cara Pelaksanaan Lomba Pacuan dan Memanah 561
E. Olahraga yang Tidak Diperbolehkan, Baik dengan Taruhan Maupun Tidak 563
Pasal Ke-3 : Tentang Jual Beli 564
A. Hukum, Hikmah, dan Rukun Jual Beli 564
1. Hukum Jual Beli 564
2. Hikmah Jual Beli 564
3. Rukun Jual Beli 565
B. Syarat Jual Beli 565
1. Persyaratan yang dibenarkan 565
2. Persyaratan yang tidak dibenarkan 565
C. Hak Memilih Dalam Jual Beli 566
D. Jual Beli yang Dilarang 568
1. Menjual Barang Sebelum Menerimanya 568
2. Menyerobot Pembelian Orang Lain 569
3. Jual Beli Najasy 569
4. Menjual Barang Haram dan Najis 569
5. Jual Beli Gharar 570
6. Dua Transaksi Jual Beli Dalam Satu Akad 571
7. Jual Beli Sistem Panjar 571
8. Menjual Barang yang Tidak Ada Pada Penjual 572
9. Menjual Hutang Dengan Hutang 572
10. Jual Beli Sistem ‘Inah 572
11. Jual Beli Orang Kota untuk Orang Desa 573
12. Mencegat Kafilah Pedagang di Jalan 573
13. Jual Beli Musharrah 574
14. Jual Beli Pada Adzan Kedua Jum’at 574
15. Jual Beli Muzabanah dan Muhaqalah 574
16. Jual Beli Tsunya 575
E. Menjual Pokok Buah-buahan 576
F. Riba dan Jual Beli Mata Uang 576
1. Riba 576
a. Pengertian Riba 576
b. Hukum Riba 577
c. Hikmah Pengharaman Riba 578
d. Beberapa Hukum Terkait Riba 579
Catatan Penting: 582
a. Bank 582
b. Asuransi 583
2. Sharf (Jual Beli Mata Uang) 583
a. Definisi Sharf 583
b. Hukum Sharf 583
c. Hikmah Sharf 583
d. Syarat-syarat Sharf 584
e. Ketentuan Hukum Berkaitan Dengan Sharf 584
G. Salam 585
1. Definisi Salam 585
2. Hukum Salam 585
3. Syarat-syarat Salam 586
4. Ketentuan Hukum yang Berkaitan Dengan Salam 586
H. Syuf’ah dan Hukum-hukumnya 588
I. Iqalah (Menarik Diri) 590
1. Definisi Iqalah 590
2. Hukum Iqalah 590
3. Ketentuan Hukum Terkait dengan Iqalah 590
Pasal Ke-4 : Beberapa Bentuk Akad 591
A. Syarikah (Kerja Sama Usaha) 591
1. Disyariatkannya Syarikah 591
2. Definisi Syarikah 591
a. Syarikah ‘Inan 591
b. Syarikah Abdan (Badan) 593
c. Syarikah Wujuh (Kedudukan) 593
d. Syarikah Mufawadhah 593
B. Mudharabah (Bagi Hasil) 594
1. Pengertian Mudharabah 594
2. Landasan Disyariatkannya Mudharabah 594
3. Beberapa Hukum yang Berkaitan Dengan Mudharabah 594
C. Musaqah dan Muzara’ah 595
1. Musaqah 595
a. Definisi Musaqah 596
b. Hukum Musaqah 596
c. Ketentuan Hukum Terkait Dengan Musaqah 597
2. Muzara’ah 597
a. Definisi Muzara’ah 597
b. Hukum Muzara’ah 597
c. Ketentuan Hukum Terkait Dengan Muzara’ah 598
D. Ijarah (Sewa Menyewa) 598
1. Pengertian Ijarah 599
2. Landasan Hukum Ijarah 599
3. Syarat-syarat Ijarah 599
4. Ketentuan Hukum Terkait Dengan Ijarah 599
E. Ja’alah (Sayembara) 601
1. Pengertian Ja’alah 601
2. Hukum Ja’alah 601
3. Ketentuan Hukum Terkait Dengan Ja’alah 602
F. Hawalah (Pengalihan Hutang) 602
1. Pengertian Hawalah 602
2. Hukum Hawalah 603
3. Syarat-syarat Hawalah 603
4. Ketentuan Hukum Terkait dengan Hawalah 603
G. Dhaman, Kafalah, Rahn, Wakalah, Shulh 604
1. Dhaman (Jaminan) 604
a. Pengertian Dhaman 604
b. Hukum Dhaman 604
2. Kafalah 605
a. Pengertian Kafalah 605
b. Hukum Kafalah 606
c. Ketentuan Hukum Terkait Dengan Kafalah 606
3. Rahn (Gadai) 607
a. Pengertian Rahn 607
b. Hukum Rahn 607
c. Ketentuan Hukum Berkaitan Dengan Rahn 607
d. Contoh Surat Gadai 610
4. Wakalah (Pemberian Kuasa) 610
a. Pengertian wakalah 610
b. Syarat Wakalah 611
c. Ketentuan Hukum yang Berkaitan Dengan Wakalah 612
5. Shulh (Perdamaian) 613
a. Pengertian Shulh 613
b. Hukum Shulh 613
c. Macam-macam Shulh 614
d. Ketentuan Hukum yang Berkaitan Dengan Shulh 614
H. Menghidupkan Lahan Kosong, Kelebihan Air, Penyitaan Tanah, dan Tanah Lindung 616
1. Ihya’ul Mawat (Menghidupkan Lahan Kosong) 616
a. Pengertian Ihya’ul Mawat 616
b. Hukum Ihya’ul Mawat 616
c. Ketentuan Hukum Terkait Dengan Ihya’ul Mawat 617
2. Fadlul Ma’ (Kelebihan Air) 618
a. Pengertian Fadlul Ma’ 618
b. Hukum Fadlul Ma’ 618
c. Ketentuan Hukum yang Terkait Dengan Fadlul Ma’ 619
3. Iqtha’ 619
a. Pengertian Iqtha’ 619
b. Hukum Iqtha’ 619
c. Ketentuan Hukum yang Terkait Dengan Iqtha’ 619
4. Hima (Tanah Lindung) 620
a. Pengertian Hima 620
b. Hukum Hima 621
c. Ketentuan Hukum yang Terkait Dengan Hima 621
Pasal Ke-5 : Penjelasan Tentang Beberapa Hukum 622
A. Qardh (Pinjaman atau Hutang) 622
1. Pengertian Qardh 622
2. Hukum Qardh 622
3. Syarat-syarat Qardh 623
4. Ketentuan Hukum Seputar Qardh 623
B. Wadi’ah (Titipan) 624
1. Pengertian Wadi’ah 624
2. Hukum Wadi’ah 624
3. Ketentuan Seputar Wadi’ah 625
4. Penulisan Surat Wadi’ah 625
a. Surat Wadi’ah 625
b. Surat Pengembalian Wadi’ah 625
C. ‘Ariyah (Pinjaman) 626
1. Pengertian ‘Ariyah 626
2. Hukum ‘Ariyah 626
3. Ketentuan Hukum Seputar ‘Ariyah 627
4. Contoh Surat ‘Ariyah 628
D. Ghasb (Merampas) 628
1. Pengertian Ghasb 628
2. Hukum Ghasb 628
3. Ketentuan Hukum Seputar Ghasb 629
E. Luqathah (Barang Temuan) dan Laqith (Anak Temuan) 631
1. Luqathah 631
a. Pengertian Luqathah 631
b. Hukum Luqathah 631
c. Ketentuan Hukum Seputar Luqathah 631
d. Contoh Surat Luqathah 633
2. Laqith (Anak Temuan) 633
a. Pengertian Laqith 633
b. Hukum Laqith 633
c. Ketentuan Hukum Seputar Laqith 633
d. Contoh Surat Pemungutan Laqith 634
F. Hajr (Pelarangan) dan Taflis (Bangkrut) 634
1. Hajr (Pelarangan) 634
a. Pengertian Hajr 634
b. Hukum Hajr 634
c. Ketentuan Hukum Seputar Orang yang Terkena Hajr 634
2. Taflis (Bangkrut) 635
a. Pengertian Taflis 635
b. Ketentuan Hukum Seputar Taflis 635
c. Contoh Surat Hajr Orang yang Bangkrut 637
d. Contoh Surat Pelarangan terhadap Orang yang Boros 637
G. Wasiat 638
1. Pengertian Wasiat 638
2. Hukum Wasiat 638
3. Syarat-syarat Wasiat 639
4. Ketentuan Hukum Seputar Wasiat 640
H. Waqaf 642
1. Pengertian Waqaf 642
2. Hukum Waqaf 642
3. Syarat-syarat Waqaf 643
4. Ketentuan Hukum Seputar Waqaf 643
5. Contoh Surat Waqaf 644
I. Hibah, ‘Umra, dan Ruqba 646
1. Hibah 646
a. Pengertian Hibah 646
b. Hukum Hibah 646
c. Syarat-syarat Hibah 647
d. Ketentuan Hukum Seputar Hibah 647
e. Contoh Surat Hibah 648
2. ‘Umra 649
a. Pengertian ‘Umra 649
b. Hukum ‘Umra 649
c. Ketentuan Hukum Seputar ‘Umra 649
3. Ruqba 650
a. Pengertian Ruqba 650
b. Hukum Ruqba 650
c. Ketentuan Hukum Seputar Ruqba 650
d. Contoh Surat ‘Umra dan Ruqba 650
Pasal Ke-6 : Nikah, Thalaq, Ruju’, Khulu’, Li’an, Ila’, Zhihar, ‘Iddah, Nafqah, dan Hadhanah 651
A. Nikah 651
1. Pengertian Nikah 651
2. Hukum Nikah 651
3. Hikmah Pernikahan 651
4. Rukun-rukun Nikah 652
Hukum-hukum Seputar Wali 653
Hukum-hukum Seputar Saksi 653
Hukum-hukum Seputar Shighat Akad 654
Hukum-hukum Seputar Mahar 655
5. Adab dan Sunnah Nikah 656
6. Syarat-syarat Dalam Nikah 659
7. Hak Pilih dalam Nikah 660
8. Hak-hak Suami Istri 662
a. Hak-hak Istri 662
b. Hak-hak Suami 664
9. Nusyuz (Pembangkangan) Istri 666
10. Adab-adab di Ranjang (Jima’) 667
11. Macam-macam Pernikahan yang Rusak 668
a. Nikah Mut’at 668
b. Nikah Syighar 668
c. Nikah Muhallil 669
d. Nikah Muhrim 669
e. Menikahi Wanita Dalam ‘Iddahnya 670
f. Nikah Tanpa Wali 670
g. Menikahi Wanita Kafir selain Ahli Kitab 670
h. Menikahi Mahram (Wanita yang Haram Dinikahi) 672
B. Thalaq 675
1. Pengertian Thalaq 675
2. Hukum Thalaq 675
3. Rukun Thalaq 676
4. Macam-macam Thalaq 677
a. Thalaq Suami 677
b. Thalaq Bid’i 678
c. Thalaq Baim 678
d. Thalaq Raj’i 679
e. Thalaq Sharih (Dengan Kata-kata yang Jelas) 679
f. Thalaq Kinayah (Dengan Kata-kata Kiasan) 679
g. Thalaq Munjaz dan Thalaq Mu’allaq 680
h. Thalaq Takhyir dan Thalaq Tamlik 680
i. Thalaq Melalui Wakil atau Surat 681
j. Thalaq Tahrim (Pengharaman) 681
k. Thalaq Haram 681
C. Khulu’ 683
1. Pengertian Khulu’ 683
2. Hukum Khulu’ 683
3. Syarat-syarat Khulu’ 683
4. Beberapa Ketentuan Seputar Khulu’ 683
D. Ila’ 684
1. Pengertian Ila’ 684
2. Hukum Ila’ 684
3. Beberapa Ketentuan Seputar Ila’ 684
E. Zhihar 685
1. Pengertian Zhihar 685
2. Hukum Zhihar 685
3. Beberapa Ketentuan Seputar Zhihar 686
F. Li’an 687
1. Pengertian Li’an 687
2. Dasar Disyariatkannya Li’an 688
3. Hikmah Li’an 688
4. Ketentuan Hukum Seputar Li’an 688
G. ‘Iddah 690
1. Pengertian ‘Iddah 690
2. Hukum ‘Iddah 690
3. Hikmah ‘Iddah 691
4. Macam-macam ‘Iddah 691
5. Percampuran ‘Iddah 693
• Tentang Istibra’ (Memastikan ketidakhamilan seorang wanita) 694
• Ihdad (berkabung) 694
H. Nafkah 695
1. Pengertian Nafkah 695
2. Orang yang Wajib Dinafkahi dan Menafkahi 695
3. Batasan Nafkah 696
4. Kapan Kewajiban Nafkah Gugur? 697
I. Hadhanah (Pengasuhan Anak) 698
1. Pengertian Hadhanah 698
2. Hukum Hadhanah 698
3. Atas Siapa Hadhanah Diwajibkan? 698
4. Siapa yang Lebih Berhak Mengasuh Anak? 698
5. Kapan Hak Hadhanah Gugur? 699
6. Masa Hadhanah 699
7. Besarnya Nafkah Anak dan Upah Pengasuh 700
8. Antara Bapak dan Ibu 700
9. Bepergian Bersama Anak 700
10. Anak Asuh Adalah Amanah 700
Pasal Ke-7 : Warisan dan Hukum-hukumnya 701
A. Hukum Saling Mewarisi 701
B. Beberapa Sebab Penghalang dan Syarat Menerima Warisan 702
1. Sebab-sebab Memperoleh Warisan 702
2. Penghalang-penghalang Warisan 702
a. Kufur 702
b. Membunuh 703
c. Perbudakan 703
d. Zina 703
e. Li’an 704
f. Anak yang lahir dalam keadaan meninggal 704
3. Syarat-syarat Mendapatkan Harta Warisan 704
C. Penjelasan Tentang Ahli Waris Laki-laki dan Perempuan 704
1. Ahli Waris dari Laki-laki 704
2. Ahli Waris dari Perempuan 705
D. Penjelasan Tentang Jatah Warisan 705
1. Separoh 705
2. Seperempat 706
3. Seperdelapan 706
4. Dua Pertiga 706
5. Sepertiga 707
6. Seperenam 707
E. Masalah ‘Ashabah 708
1. Definisi Ashib (Penerima ‘Ashabah) 708
a. Ashib menurut istilah adalah: 708
2. Jenis-jenis ‘Ashabah 709
Masalah Kebersamaan Beberapa Pihak 711
F. Hajb 712
1. Definisi 712
2. Dua Macam Hajb 712
a) Hajbun-Naqsh (Hajb Pengurangan) 712
b) Hajbul-Isqath (Hajb Pengguguran) 713
G. Perihal Kakek 716
Pertama: Mu’addah 718
Kedua: Al-Akdariyah 718
H. Penentuan Warisan 719
1. Pokok-pokok Warisan (Ushul Al-Fara’idh) 719
2. ‘Aul 721
a. Definisi 721
b. Hukumnya 721
c. Bagian yang Termasuk Dalam ‘Aul 721
3. Tatacara Penentuan Pokok Warisan 722
4. Empat Pertimbangan 723
5. Al-Inkisar 726
I. Pembagian Harta Warisan 729
J. Munasakhah 734
K. Al-Khunisa Al-Musykil 737
L. Warisan bagi Janin, Orang Hilang, Orang Tenggelam, dan yang Semisal Dengan Mereka 739
1. Bagian Janin 739
2. Orang Hilang 340
3. Orang yang Tenggelam dan Semisalnya 742
M. Bagian Warisan Bagi Dzawil Arham 743
Siapakah Dzawil Arham Itu? 743
Hukum Hak Waris Dzawil Arham 743
Bagaimana tatacara Membagi Warisan Bagi Dzawil Arham? 744
1. Dzawil arham tidak mewarisi jika ada ashhabul furu’dh dan ‘ashabah 747
2. Ketika Dzawil Arham Ada Beberapa 747
Pasal Ke-8 : Sumpah dan Nadzar 749
A. Sumpah 749
1. Definisi Sumpah 749
2. Sumpah yang Dibolehkan dan yang Tidak Dibolehkan 749
3. Macam-macam Sumpah 750
a. Ghamus (Sumpah Palsu) 750
b. Sumpah ‘main-main’ (laghwul-yamin) 751
c. Sumpah Mun’aqidah 751
4. Hal-hal yang Menggugurkan Kafarat 752
5. Disunnahkan Menggugurkan Sumpah Dalam Perkara Kebaikan 752
6. Kewajiban Melaksanakan Sumpah 753
7. Sumpah Itu Sesuai dengan Niat Orang yang Bersumpah 753
8. Kafarat Sumpah 753
B. Nadzar 754
1. Definisi Nadzar 754
2. Hukum Nadzar 754
3. Macam-macam Nadzar 755
Pasal Ke-9 : Penyembelihan, Perburuan, Makanan, dan Minuman 758
A. Penyembelihan (Adz-Dzakah) 758
1. Definisi Penyembelihan 758
2. Penjelasan Mengenai Binatang yang Disembelih Dengan Cara Dzabh dan Nahr 758
3. Definisi Dzahb dan Nahr 758
4. Tata Cara Penyembelihan Dengan Dzahb dan Nahr 759
5. Syarat-syarat Sahnya Dzakah (Penyembelihan) 759
B. Buruan (Ash-Shaid) 762
1. Definisi Buruan 762
2. Hukum Buruan 762
3. Macam-macam Buruan 762
4. Penyembelihan Buruan 762
C. Makanan dan Minuman 765
1. Makanan (Ath-Tha’am) 765
a. Definisi Makanan 765
b. Hukum Makanan 765
c. Beberapa Jenis Makanan yang Dilarang 766
d. Makanan Terlarang yang Dibolehkan Karena Terpaksa 769
2. Minuman (Asy-Syarab) 769
a. Definisi Minuman 769
b. Hukum Minuman 769
c. Minuman yang Dibolehkan Karena Terpaksa 771
Pasal Ke-10 : Jinayat dan Hukum-hukumnya 771
A. Jinayat (Pidana) Terhadap Jiwa 771
1. Definisi 771
2. Hukumnya 771
3. Macam-macam Jinayat Terhadap Jiwa 772
a. Sengaja (Al-‘Amd) 772
b. Menyerupai Sengaja (Syibh Al-‘Amd) 773
c. Tidak Sengaja (Keliru Al-Khatha’) 773
B. Hukum-hukum Jinayat 774
1. Syarat-syarat Wajibnya Pelaksanaan Qishash 774
2. Syarat-syarat Terlaksananya Qishash 775
3. Memilih Antara Qishash, Diyat, dan Memberi Maaf 775
C. Jinayah Terhadap Organ Tubuh 777
1. Definisi 777
2. Hukumnya 777
3. Syarat-syarat Pelaksanaan Qishash Terhadap Organ Tubuh 778
D. Diyat 779
1. Definisi 779
2. Hukumnya 780
3. Atas Siapa Diyat Diwajibkan? 780
4. Dari Siapa Diyat Itu Gugur? 780
5. Ukuran Diyat 780
a. Diyat Jiwa 780
b. Diyat Organ Tubuh 782
c. Setengah diyat wajib diberikan pada hal-hal sebagai berikut: 783
Diyat Syijaj dan Jirah 783
Pertama: Syijaj 783
a. Definisi Syijaj 783
b. Hukumnya 784
Kedua: Jirah 785
a. Definisi 785
b. Hukumnya 785
Apa Dasar Penetapan Perkara Pidana (Jinayat) dalam Masalah Ini? 785
Pasal Ke-11 : Hukuman-hukuman Had (Hudud) 787
A. Had Khamr 787
1. Definisi Had dan Khamr 787
2. Hukum Minum Khamr 787
3. Hikmah Pengharaman Khamr 788
4. Hukuman bagi Peminum Khamr 788
5. Syarat-syarat Pelaksanaan Had atas Peminum Khamr 788
6. Tidak ada Pengulangan Had pada Peminumnya 788
7. Cara Pelaksanaan Had atas Peminum Khamr 788
B. Had Qadzf (Menuduh Berzina) 789
1. Definisi Qadzf 789
2. Hukum Qadzf 789
3. Had Qadzf 789
4. Hikmah Had Qadzf 789
5. Syarat-syarat Pelaksanaan Had Qadzf 789
C. Had Zina 790
1. Definisi Zina 790
2. Hukum Zina 790
3. Hikmah Pengharam Zina 791
4. Had Zina 791
5. Syarat-syarat Pelaksanaan Had Zina 792
6. Cara Pelaksanaan Had Atas Pelaku Zina 793
D. Had Pencurian (Sariqah) 795
1. Definisi Sariqah 795
2. Hukum Mencuri 795
3. Atas Dasar Apa Tindak Pencurian Diputuskan 796
4. Syarat-syarat Pemotongan Tangan 796
5. Apa yang Menjadi Kewajiban Pencuri 797
6. Cara Pemotongan Tangan 797
7. Pencuri yang Tidak Boleh Dipotong Tangannya 798
E. Had Muharibin 799
1. Definisi Muharibin 799
2. Hukum Muharibin 799
F. Ahlul-Baghyi (Pemberontak) 801
1. Definisi Ahlul-Baghyi 801
2. Ketentuan Hukum Berkaitan dengan Ahlul-Baghyi 801
G. Penjelasan tentang Orang yang Dibunuh Berdasarkan Had 802
1. Orang Murtad 802
a. Definisi Orang Murtad 802
b. Hukum Orang Murtad 802
c. Ketentuan Hukum Orang Murtad Sesudah Dibunuh 803
d. Perkataan dan Keyakinan yang Menyebabkan Seseorang Menjadi Kafir 803
e. Hukum Orang yang Kafir karena Sebab di Atas 804
2. Orang Zindiq 805
a. Definisi Zindiq 805
b. Hukum Zindiq 805
3. Tukang Sihir 805
a. Definisi Tukang Sihir 805
b. Hukum Tukang Sihir 805
4. Orang yang Meninggalkan Shalat 806
a. Definisi Orang yang Meninggalkan Shalat 806
b. Hukum Orang yang Meninggalkan Shalat 806
H. Ta’zir 807
1. Definisi Ta’zir 807
2. Hukum Ta’zir 807
3. Ketentuan Hukum tentang Ta’zir 807
Pasal Ke-12 : Hukum-hukum Qadha’ dan Kesaksian 809
A. Qadha’ 809
1. Definisi Qadha’ 809
2. Hukum Qadha’ 809
3. Urgensi Jabatan Qadha’ 809
4. Jabatan Qadhi Tidak Boleh Diserahkan kepada Orang yang Memintanya 810
5. Syarat-syarat Menjadi Qadhi 811
6. Adab-adab Seorang Qadhi 811
7. Hal-hal yang Harus Dijauhi oleh Qadhi 811
8. Wewenang Qadhi 812
9. Atas Dasar Apa Seorang Qadhi Memutuskan Perkara 813
10. Prosedur dan Jalan Penetapan Hukum (Vonis) 814
B. Kesaksian (Syahadah) 816
1. Definisi Kesaksian 816
2. Hukum Kesaksian 816
3. Syarat-syarat Menjadi Saksi 817
4. Jenis-jenis Kesaksian 818
C. Pengakuan (Iqrar) 819
1. Definisi Pengakuan 819
2. Ornag yang Bisa Diterima Pengakuannya 819
3. Hukum Iqrar 819
4. Ketentuan Hukum Berkaitan dengan Pengakuan 820
Pasal Ke-13 : Budak (Ar-Raqiq) 820
A. Perbudakan (Ar-Riqq) 820
1. Definisi Perbudakan (Riqq) 820
2. Hukum Perbudakan (Riqq) 821
3. Sejarah dan Asal-usul Perbudakan 821
4. Perlakuan terhadap Para Budak 822
B. Hukum-hukum yang Berhubungan dengan Budak 825
1. Pembebasan (‘Itq) 825
a. Definisi ‘Itq 825
b. Hukum ‘Itq 825
c. Hikmah ‘Itq 825
d. Hukum-hukum Berkenaan dengan ‘Itq 826
2. At-Tadbir 827
a. Definisi Tadbir 827
b. Hukum Tadbir 827
c. Hikmah Tadbir 827
d. Hukum-hukum yang Berhubungan dengan Tadbir 827
3. Mukatab 829
a. Definisi Mukatab 829
b. Hukum Mukatab 829
c. Hukum-hukum yang Berkaitan dengan Mukatab 829
4. Ummul Walad 831
a. Definisi Ummul Walad 831
b. Hukum Menggauli Budak Perempuan 831
c. Hikmah Menggauli Budak perempuan 831
d. Ketentuan Hukum Berkaitan dengan Ummul Walad 832
5. Wala’ 832
a. Definisi Wala’ 832
b. Hukum Wala’ 833
c. Ketentuan Hukum Berkaitan dengan Wala’ 833
Review Buku Minhajul Muslim – Abu Bakar Jabir Al Jazairi – Pustaka Arafah
Berikut Pengiriman Buku Minhajul Muslim Ke Berbagai Daerah
==============
Pesanan Buku: Minhajul Muslim, Fikih Wanita
Alamat Pengiriman: Banjaran, Kab. Bandung
Status: Terkirim via JNE
No Resi: SOCG200219603916
==============
==============
Pesanan Buku: Mihajul Muslim
Alamat Pengiriman: Simpur, Kab. Hulu Sungai Selatan
Status: Terkirim
==============
==============
Pesanan Buku: 2 Buku Minhajul Muslim
Alamat Pengiriman: Banjarsari, Kota Surakarta
Status: Terkirim via Admin Wisatabuku.com
No Resi: xxxxxxx
==============
==============
Pesanan Buku: Minhajul Muslim
Alamat Pengiriman: Kec. Serang, Kota Serang
Status: Terkirim via JNE
No Resi: SOCE600603514516
==============
==============
Pesanan Buku: Minhajul Muslim 2 Buku
Alamat Pengiriman: Kelapa Gading, Jakarta Utara
Status: Terkirim via Wahana
No Resi: ABL41967
==============
==============
Pesanan Buku: Minhajul Muslim
Alamat Pengiriman: Kec Seruyan Hilir, Kab Seruyan
Status: Terkirim via POS
No Resi: 14657079091
==============
==============
Pesanan Buku: Minhajul Muslim Arafah
Alamat Pengiriman: Pontianak Selatan, Kota Pontianak
Status: Terkirim via POS
No Resi 14657079088
==============
==============
Pesanan Buku: Minhajul Muslim 2 Buku
Alamat Pengiriman: Kelapa Gading, Jakarta Utara
Status: Terkirim via Wahana
No Resi: ABN14513
==============
==============
Pesanan Buku: Minhajul Muslim
Alamat Pengiriman: Entrop, kota Jayapura
Status: Terkirim via JNE
No Resi: SOCE600678959216
==============
==============
Pesanan Buku: Minhajul Muslim
Alamat Pengiriman: Kelapa Gading, Jakarta Utara
Status: Terkirim
==============
==============
Pesanan Buku: Minhajul Muslim Aqwam
Alamat Pengiriman: Kecamatan Ilir Barat 1, Kota Palembang
Status: Terkirim via Wahana
No Resi: xxxxxxxxx
==============
Author: Google+ by Toko Buku Islam Online Terpercaya
Kunjungi channel kami di Wisata Buku Online
baca referensi lain di id.wikipedia dan en.wikipedia
Incoming search terms:
- isi kitab minhajul muslim
- isi buku minhajul muslim
- isi kitab minhajul
- isi minhajul muslim
- harga buku minhajul muslim
- mengusap khuf dan perban menurut minhajul muslim
- kitab minhajul muslim 28
- buatlah cerita tentang hikmah zakat bagi yang memberikannya dan bagi yang menerimanya
- https://wisatabuku com/minhajul-muslim-puastaka-arafah/
- terjemahan kitab minhajul muslim 719
ahmad says
buku laris dan bermanfaat