Namanya adalah Abu Nu’aim Al Ashbahani (أبو نعيم الأصبهاني). Namun, dalam beberapa literatur seperti en.wikipedia.org, namanya disebut Abu Nu’aim Al Asfahani (أبـو نـعـيـم الأصـفـهـانـي).
Salah satu kitab yang paling terkenal di Indonesia adalah Terjemahan Hilyatul Auliya’. Buku ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Azzam.
Berikut profil lengkapnya Abu Nu’aim Al-Ashbahani:
Nama dan Garis Keturunan
Dia adalah Ahmad bin Abdullah bin Ahmad bin Ishaq bin Musa bin Mihran Al Muhrani Al Ashbihani, dan gelarmya adalah Abu Nu’aim.
Dia berasal dari Persia. Karena itu, yang pertama dia cantumkan dalam kitabnya yang berjudul Tarikh Ashbihan adalah hadits-hadits yang menerangkan keutamaan Persia.
Kelahiran dan Masa Pertumbuhan
Abu Nu’aim Al Ashbihani lahir pada bulan Rajab tahun 336 di kota Ashbihan. Dia tumbuh kembang dalam lingkungan ilmu dan ulama.
Ayahnya adalah Abdullah bin Ahmad, salah seorang ulama Ashbihan, sebagaimana kota tersebut penuh dengan ulama yang menjadi sumber ilmu.
Dengan demikian, dia memiliki banyak sarana yang mendukung kegiatan keilmuannya. Dia berguru kepada para ulama yang hidup di zamannya sehingga menjadi salah seorang ulama yang dilahirkan kota Ashbihan.
Perjalanan Akademis
Al Hafizh Abu Nu’aim melakukan perjalanan untuk menuntut ilmu hingga ke negeri Baghdad, Makkah, Bashrah, Kufah dan Nisabur. Dia berguru kepada Ali Ash-Shawwaf dan selainnya di Baghdad.
Kemudian kepada Abu Bakar Al Ajiri dan selainnya di Makkah, kepada Faruq bin Abdul Karim Al Khaththabi dan selainnya di Bashrah, kepada Abu Abdullah bin Yahya di Kufa, dan kepada Ahmad Al Hakim di Naisabur.
Setelah itu dia menetap di tempat kelahirannya, Ashbihan.
Dia mengarang kitab Tarikh Ashbihan dan Hilyah Al Auliya’ sehingga para ulama mengelompokkannya sebagai ahli tarikh. Apa yang dia lakukan itu seperti yang dilakukan Khathib Al Baghdadi pengarang kitab Tarikh Baghdad.
Karya dan Tulisan Abu Nu’aim Al Ashfahani
Abu Nu’aim memperkaya khazanah pustaka Islam dengan karya-karyanya yang masyhur dan tersebar luas. Sebagiannya telah diterbitkan, sebagian yang lain masih dalam bentuk manuskrip, dan sebagian yang lain hilang.
Di antara kitab-kitab yang dinisbatkan kepadanya adalah:
1. Al Ajza’ Al Wakhsyiyyat. Kitab ini disebutkan oleh Al Hafizh Adz-Dzahabi dalam biografi Al Hafizh Abu Ali Hasan bin Ali Al Wakhsyi (wafat tahun 471 H.).
2. Ahadits Muhammad bin Abdullah bin Ja’far Al Jabiri.
3. Ahadits Masyayikh Abi Qasim Abdurrahman bin Abbas Al Bazar Al Asham.
4. Arba’una Haditsan Muntaqah.
5. Al Arba’un Ala Madzhab Al Mutahaqqiqin Minal-Mutashawwifah
6. Athraf Ash-Shahihain
7. Kitab Al Imamah
8. Al Amwal
9. Al Ijaz wa Jawami’ Al Kalim
10. Tarikh Ashbahan
11. Humah Al Masajid
12. Hilyah Al Auliya’ wa Thabaqat Al Ashfiya’, yaitu kitab yang ada di hadapan kita ini.
13. Dala’il An-Nubuwwah
14. Ath-Thibb An-Nabawi, dan masih banyak lagi yang lainnya
Dapatkan buku asli nya dengan men-download maktabah syamilah.
Wafat Abu Nu’aim Al Ashbahani
Abu Nu’aim wafat pada tanggal 20 Muharram tahun 430 H. Di usia 94 tahun. Ini adalah keterangan yang paling kuat. Keterangan lain mengatakan tanggal 21 Muharram.
Ibnu Khalkan menyatakan bahwa Abu Nu’aim wafat di bulan Shafar. Demikian pula peryataan Ibnu Shalah. Sementara Ibnu Katsir menyebutkan bahwa wafatnya Abu Nu’aim pada tanggal 28 Muharram tahun 430 H.
Sedangkan lbnu Al Jauzi menyebutkan bahwa Abu Nu’aim wafat pada tanggal 12 Muharram. Abu Nu’aim dimakamkan di Marduban.
Referensi Penulisan lainnya:
- En.Wikipedia.org
- Terjemahan Hilyatul Auliya’ Pustaka Azzam
Incoming search terms:
- https://wisatabuku com/abu-nuaim-al-ashbahani/
- biohrafi abu nuaim al asfahani
- abu nuaim al asfahani NU
- abu nuaim masajid
- Biografi Abi Naim
Tinggalkan Balasan