Nama Buku : Umar bin Khattab
Ukuran/Hal : 15 x 23 cm /805 halaman
Berat: 1200 gram
Penulis: Muhammad Husain HAEKAL
Penerbit: Litera Antar Nusa
Harga : Rp 130.000 ,- –> Rp 117.000
Anda Hemat: Rp 13.000,-
Pesan via Whatsapp: 0857 2510 6570 <- Cukup Klik
Sinopsis Buku Umar bin Khattab – Muhammad Husain HAEKAL – Litera Antar Nusa
Ia disebut Al-Faruq disebabkan sikap istiqamahnya dalam membedakan antara hak dan bathil. Ia begitu adil walau terhadap keluarganya
Di antara para sahabat Nabi, jelas Umar yang paling banyak dibicarakan, dikutip dan dibahas orang. Mengapa begitu? Dalam buku ini, tampak jelas kehidupan tokoh yang luar biasa ini sejak kelahirannya, masa jahiliahnya yang garang, masuk Islam serta peranannya di samping Nabi dan sahabat-sahabatnya, mendampingi Abu Bakr, menjadi Amirulmukminin, hingga akhir hayatnya, dengan bahasa terjemahan yang enak dibaca dan jelas. Rasanya tak akan berhenti kita membacanya sebelum tamat.
Analisisnya tentang kehidupan agama, social, politik dan administrasi Negara dirintis oleh Umar dengan peranannya yang begitu menonjol dalam bergelut dengan semua itu. Masuknya Islam ke Irak, ke Syam, ke Persia dank e Mesir merupakan sejarah Islam tersendiri. Keyakinan apa saja yang dianut mereka sebelum kedatangan Islam ke sana dan bagaimana sikap dan sambutan mereka terhadap agama baru ini? Bagaimana kebijakan Umar dalam hal ini? Mengapa begitu? Jawaban yang diberikan pengarang untuk semua itu serta logikanya yang mendasarinya memberi wawasan tersendiri yang sangat berharga buat direnungkan, terutama dalam kehidupan kita masa sekarang. Akan kita lihat juga ijtihad Umar mengenai hokum fikih yang berlaku pada zamannya, di samping peristiwa-peristiwa hokum baru yang timbul setelah Rasulullah wafat. Ijtihadnya tentang hadist Nabi itu sendiri, tentang minuman keras, tentang hukum talak, tentang mualaf dan sebagainya. Fikih banyak berutang budi kepada Umar, kata para ahli, Mengapa khalifah yang agung ini menjadi pembicaraan orang sebagai tokoh sejarah, di Timur dan di Barat, dan dijadikan teladan?
Kalau kita ingin membaca biografi atau sejarah dengan penelitian dan analisis yang mendalam, tetapi seperti membaca sebuah novel, mengasyikkan, maka yang demikian itu akan kita dapati dalam buku ini. Buku-buk biografi yang ditulis haekal, termasuk buku ini, sering menimbulkan impirasi. Begitu juga dalam ia membuat studi, meneliti lalu memberi ulasan. Tidak begitu saja ia menerima apa yang nbiasa ditulis orang. Ia membuat kesimpulan, setelah menghadapi masalah-masalah yang dipandang rumit..
Daftar Isi Buku Sejarah Kehidupan Umar bin Khattab – Muhammad Husain HAEKAL – Litera Antar Nusa
DAFTAR ISI
Pengantar Penerjemah v
Daftar Isi xi
PRAKATA xix
Umar dan Kedaulatan Islam dan Faktor-faktor berdirinya Kedaulatan — xx; Umar dan Kedaulatan Islam — xxi; Jerih payah sejarahwan dan masa Umar — xxviii; Kehidupan berpikir — xxxi; Kebebasan berpikir dan mengecam perselisihan — xxxvii; Kebijakannya terhadap pejabat dan rakyatnya xI; Sejarah politik tumbuhnya Kedaulatan Islam tujuan buku ini — xIiv.
1. UMAR DI MASA JAHILIYAHNYA 1
Pasar Ukaz — 1; Profil pemuda Umar di Pasar — 2; Tempat hiburan — 4; Kabilah, silsilah dan keluarga Umar — 7; Ayah Umar — 9; Masa kecil dan remaja — 10; Penunggang kuda — 11; Istri-istri Umar — 12; Pendidikan dan konsep pemikirannya — 14; Fanatik terhadap agama masyarakatnya — 15; Permusuhannya terhadap Islam — 17.
2. UMAR bin Khattab MASUK ISLAM 20
Sumber-sumber tentang sebabnya Umar masuk Islam — 20; Sumber yang didasarkan kepada Umar sendiri — 23; Mendambakan ketertiban masyarakatnya dan kota Mekah — 26; Bagaimana Umar mendapat hidayah dan masuk Islam — 29; Umar mengumumkan keislamannya — 30.
3. MENDAMPIINGI NABI 35
Permusuhan Kuraisy terhadap Muslimin — 35; Peranan Umar bin Khattab di Mekah dan hijrahnya ke Madinah — 37; Umar dan permulaan azan — 40; Umar, Perang Badr dan tawanan perang — 43; Umar dalam Perang Uhud — 45; Ijtihad Umar di masa Rasulullah — 48; Umar dan istri-istri Nabi — 52; Yang ikhlas dan zuhud — 57; Allah menempatkan kebenaran di lidah dan di hati Umar — 58; Akhlak Umar dan kesedihannya ketika Nabi wafat — 59.
4. DIMASA ABU BAKR 61
Umar di Saqifah Banu Sa’idah — 61; Politik Umar dan politik Abu Bakr — 65; Sikap Umar terhadap kaum murtad — 66; Sikapnya tentang Usamah — 67; Sikapnya tentang Khalid — 69; Menyarankan pengumpulan Qur’an — 73; Sikapnya tentang pembebasan Syam — 75; Umar dan sistem kelas dalam masyarakat — 76; Abu Bakr menunjuk Umar sebagai pengganti — 80.
5. UMAR MEMULAI TUGASNYA 83
Pelantikan Umar dan mobilisasi ke Irak — 83; Tawanan perang dipulangkan kepada keluarga masing-masing — 88; Pidato pertama — 89; Muslimin ragu menghadapi kehebatan Persia — 91; Abu Ubaid memimpin pasukan ke Irak — 92; Khalid bin Walid dipecat dari pimpinan militer — 93; Pengosongan Nasrani Najran — 98; Gelar Umar dengan Amirul Mukminin — 102.
6. ABU UBAID DAN MUSANNA DI IRAK 104
Musanna menuju Irak — 104; Persekongkolan dan pergolakan di Istana Persia — 105; Perjalanan Abu Ubaid ke Irak untuk menghadapi Persia — 107; Pembalasan Persia dan kekalahan pasukan Muslimin — 113; Musanna bertahan, bala bantuan Umar Al Khattab dan para kabilah — 119; Perjalanan pasukan Persia hendak menghadapi pasukan Muslimin — 120; Pertempuran Buwaib — 121; Kemenangan pasukan Muslimin — 121; Indikasi terjadinya Perang Buwaib — 126; Kebesaran Musanna — 128.
7. PEMBEBASAN DAMSYIK DAN PEMBERSIHAN YORDANIA 131
Khalid dipecat dari pimpinan militer — 132; Perjalanan Abu Ubaidah dan Khalid ke Damsyik — 134; Damsyik dikepung — 137; Penaklukan Damsyik dengan kekerasan atau dengan jalan damai? — 140; Perbedaan pendapat tentang perdamaian Damsyik — 143; Pertempuran Fihl dan kemenangan Muslimin — 149; Perdamaian Tabariah sampai Busyra — 152; Menghadapi ancaman Perang Kadisiah — 153.
8. KADISIAH 156
Musanna menarik pasukannya — 156; Sa’d bin Abi Waqqas — 157; persiapan Umar bin Al Khattab untuk mengulang kembali ke Irak — 160; Umar mengikuti perkembangan dari jauh — 162; Perjalanan Sa’d menuju Syaraf — 163; Menyerang Uzaib dan menuju Kadisiah — 164; Yazdigird bertukar pikiran dengan Panglima Besarnya, Rustum — 165; Delegasi Muslimin kepada Yazdigird — 166; Perjalanan Rustum ke Kadisiah — 172; Ramalan nujum menurut Rustum — 173; Pertempuran Kadisiah, bagaimana mulanya — 175; Penyakit Sa’d kambuh lagi — 177; Kedua angkatan bersenjata berhadap-hadapan — 180; Pertempuran Armas dan serangan pasukan gajah — 183; Pertempuran Agwas dan peranan Qa’qa’ dan Abu Muhjan — 187; Pertempuran kembali berkecamuk — 188; Kiat menghadapi gajah — 189; “Malam yang geram” — 192; Kemenangan yang sangat menentukan — 194; Besarnya rampasan Kadisiah — 194; Pengaruh Kadisiah atas berdirinya Kedaulatan Islam — 198; Rahasia Kadisiah dan pelajaran yang dapat ditarik — 200.
9. PEMBEBASAN MADA’IN 204
Pasukan Persia dari Kadisiah ke puing-puing Babilon — 204; Kota Bahrasir dikepung — 208; Perjalanan ke Mada’in — 210; Rencana Yazdigird melarikan diri — 212; Mukjizat di Sungai Tigris — 213; Besarnya rampasan perang di Mada’in — 218; Sa’d membagi hasil rampasan perang — 221; Umar , Sa’d dan Yazdigird — 221.
10. PASUKAN MUSLIMIN DI IRAK 225
Beberapa kerajaan yang pernah menduduki Irak — 225; Pasukan Muslimin di Mada’in, pasukan Persia bermarkas di Jalula — 227; Pengepungan dan kemenangan di Jajula — 228; Sikap Umar mengenai Persia — 230; Politik Umar di Irak — 231; Umar menghadapi kekayaan — 231; Pasukan Rumawi di Msul dan Tikrit — 233; Pertimbangan-pertimbangan dan kebijakan Umar di Irak — 236; Mencari pemukiman yang cocok — 240; Membangun kota Kufah dan Basrah — 241; Membangun Irak demi kesejahteraan — 248; Pengaruh kebijakan Umar dalam kehidupan di Irak — 248; Perjalanan Abu Ubaidah dan Khalid bin Walid ke Hims — 251.
11. HERAKLIUS KELUAR DARI SURIAH 251
Berhadapan dengan pasukan Rumawi dan pengepungan Hims — 253; Perjalanan Abu Ubaidah ke Antakiah (Antioch) — 256; Khalid bin Walid menduduki Kinnasrin — 257; Antakiah Sejarah dan latar belakangnya — 262; Menyerahnya Antakiah dan perjanjian damai — 263; Heraklius meninggalkan Suria untuk selamanya — 264; Rahasia runtuhnya Heraklius — 266; Kebijakan Mediah dan pengaruhnya. Cerita tentang Jabalah — 272; Kekuatan Arab dan Rumawi di Palestina — 276.
12. UMAR bin Khattab DI BAITULMUKADAS (BAIT AL-MUQADDAS) 276
Pertempuran Ajnadain — 279; Atrabun menarik pasukannya ke Yerussalem — 280; Letak Baitulmukadas dan benteng-bentengnya yang kukuh — 283; Pertempuran Baitulmukadas dan komandan yang memimpinnya — 284; Perjalanan Umar dari Medinah ke Jabiah — 286; Isi perjanjian Umar dengan pihak gereja — 288; Umar memasuki Yerussalem — 290; Umar bin Khattab menolak salat di gereja dan alasannya — 291; Toleransi Umar terhadap penduduk Yerussalem — 294; Kembali ke Medinah — 298; Angan-angan Heraklius — 299.
13. NASIB KHALID SESUDAH PENAKLUKAN SYAM 299
Abu Ubaidah terkepung di Hims — 300; Abu Ubaidah harus diselamatkan — 301; Kemenangan pasukan Muslimin sebelum Umar sampai ke Jabiah — 303; Semua Syam bagian utara tunduk kepada Muslimin — 305; Umar menuduh Khalid dan memerintahkan memecatnya — 309; Perintah pemecatan dilaksanakan dan Khalid merasa terhina — 312; Sikap Khalid — 314; Khalid pergi ke Medinah dan menemui Umar — 316; Sikap Muslimin di Medinah atas pemecatan Khalid — 319; Kematian Khalid. Kesedihan Umar dan kaum Muslimin — 322; Suatu pendapat tentang pemecatan Khalid — 324.
14. KELAPARAN DAN WABAH 329
Sebab-sebab terjadinya kelaparan — 329; Upaya Umar mengatasi kelaparan — 330; Bantuan dari Syam dan Irak — 332; Pengaruh kelaparan — 334; Kebijakan Umar menghadapi kelaparan — 336; Wabah di Amawas yang ganas — 337; Umar berusaha mengeluarkan Abu Ubaidah dari bencana wabah — 339; Kematian Abu Ubaidah dan pemuka-pemuka Muslim lainnya akibat wabah — 340; Wabah dalam pandangan modern dan dalam pandangan klasik — 340; wabah hilang, Umar meninggalkan Medinah menuju Syam — 342; Masalah takdir dalam pandangan Umar dan pandangan Abu Ubaidah — 345; Kebebasan intelektual dan Islam — 349.
15. PERLUASAN DALAM PEMBEBASAN PERSIA 353
Sebab perubahan politik Umar: Dari politik Arab ke politik — 354; Perluasan dan pembebasan — 354; Apa yang mendorong Persia melanggar perjanjian dengan Muslimin — 359; Serbuan ke Ahwaz dan Hormuzan bertahan di Ramahormuz dan Tustar — 361; Kota Tustar jatuh dan Hormuzan ditawan — 364; Sebab kekalahan Persia di Tustar — 365; Kemajuan pasukan Muslimin di Tustar — 367; Hormuzan dibawa ke Medinah dan percakapannya dengan Umar — 369.
16. PERANG NAHAWAND 375
Korespondensi Yazdigird dengan para pembesar Persia agar memberontak kepada Muslimin — 375; Pasukan Persia dipusatkan di Nahawand dan gemanya di Medinah — 376; Melepaskan Sa’d dari tugasnya di Kufah — 377; Nu’man diangkat sebagai kepala staf untuk menghadapi Persia di Nahawand — 379; Nahawand diepung setelah delegasi kepada Firozan gagal — 383; Pasukan Muslimin memancing pasukan Persia keluar ke batas kota — 384; Pertempuran sengit segera dimulai — 385; Nu’man bin Muqarrin mati syahid, dan hancurnya pasukan Persia — 386; Matinya Firozan — 387; Kesedihan Umar atas kematian Nu’man — 389; Cerita tentang dua peti permata berlian — 390; Nahawand: Kemenangan dari segala kemenangan. Persia tak pernah mengadakan perlawanan lagi — 391.
17. MENUMPAS KEKUASAAN PARA KISRA 394
Sekilas sejarah Persia — 394; Perintah Umar untuk membebaskan Isfahan — 398; Jatuhnya kota Isfahan — 399; Perjanjian dilanggar — 400; Hamazan jatuh — 400; Menyusul Ray jatuh — 403; Daerah-daerah utara segera meminta damai — 405; Sikap pemimpin-pemimpin Persia terhadap Yazdigird setelah persetujuan daerah-daerah utara — 406; Shapur, Ardasyir, Istakhr, Kirman dan Mukran jatuh — 410; Ahnaf bin Qais menuju Khurasan, benteng terakhir Yazdigird — 417; Yazdigird lari kepada Khaqan Turki, dan kembali hendak memerangi pasukan Muslimin — 418; Yazdigird ditinggalkan oleh Khaqan dan kawan-kawan sendiri — 421; Pelarian Yazdigird ke Turki dan terbunuhnya di masa Usman — 423; Persia dan Islam — 425.
18. MEMIKIRKAN PEMBEBASAN MESIR 429
Umar ragu menerima saran Amr bin As tentang pembebasan Mesir — 429; Desakan dan alasan Amr bin As — 432; Hubungan Mesir dengan Arab sudah ada sejak lama — 433; Kisah Qur’an tentang Mesir — 436; Hubungan Mesir-Arab di masa Rasulullah — 439; Kita Iskandariah di masa Rasulullah — 441; penindasan agama di Mesir oleh kekuasaan Rumawi — 445; Faktor agama dan politik — 448; Desakan Amr kepada Umar dan argumennya — 451; Sekelumit tentang Amr bin As — 452; Amr bin As bertolak menuju Mesir — 460.
19. MESIR DIDUDUKI 464
Usaha Amr memasuki Mesir memasuki Mesir — 464; Muqauqis membiarkan Amr meneruskan perjalanan — 465; Pasukan Muslimin menerobos ke Farama — 466; Orang-orang Kopti bersikap netral — 467; Rumawi, Iskandar Agung dan Ptolemaeus di Mesir — 468; Kota Farama jatuh — 469; Sikap orang-orang Mesir terhadap Muslimin — 470; Kehancuran Atrabun dan pasukannya — 473; Usaha menguasai benteng Um Dunain dan benteng Babilon — 474; Amr bin As menuju Tayyum — 478; Amr kembali menyongsong datangnya bala bantuan ke Heliopolis — 479; Zubair bin Awwam — 481; Amr bermarkas di Heliopolis (Ain Syams) — 482; Pertempuran Ain Syams — 484; Benteng Babilon dikepung — 487; Ancaman Muqauqis dan perundingan melalui utusan — 488; Pertempuran di luar benteng — 492; Heraklius menolak isi perjanjian — 494; keberanian Zubair menerobos benteng Babilon — 496; Amr bin As dan orang-orang Kopti — 498; Perjalanan ke Iskandariah — 501.
20. MENUJU ISKANDARIAH 502
Pergolakan dalam Istana Konstantinopel — 502; Cyrus kembali ke Mesir — 503; Kemenangan Muslimin di Naqiyus — 507; Perjalanan menuju Kiryaun — 510; Kiryaun jatuh — 512; Sikap orang-orang Mesir atas pengepungan kota Iskandariyah — 513; Di depan kota Iskandariah yang sangat memukau — 514; Kota Iskandariah dikepung — 516; Dampak kematian Heraklius di Mesir — 521; Surat Umar bin Khattab mempertanyakan kelambatan Amr bin As — 521; Bagaimana kemenangan tercapai sesudah surat Umar? — 524; Kota Iskandariah menyerah — 526; Peranan Cyrus — 527; Kekaguman Muslimin setelah memasuki kota Iskandariah — 529; Kebudayaan Iskandaiah dan arsitekturnya. Pengaruhnya dalam hati orang Arab — 531; Nasib Muqauqis setelas pembebasan Iskandariah — 538.
21. MESIR DI TANGAN MUSLIMIN 542
Muslimin tersebar di seluruh Mesir — 542; Penaklukan kota-kota yang mengadakan perlawanan — 543; Amr bin As mengadakan perjalanan ke Barqah dan Tripoli — 544; Ekspedisi ke Nubia — 546; Penaklukan Mesir secara paksa atau dengan jalan damai? — 547; Syarat-syarat persetujuan — 550; Jizyah yang dikenakan kepada orang Mesir — 552; Politik Amr bin As Bebas berkeyakinan dan keringanan pajak — 553; Mencari ibu kota baru — 555; Sambutan orang-orang Mesir terhadap Islam — 559; Bagaimana Amr menyusun pemerintahan baru di Mesir — 561; Menghubungkan Sungai Nil ke Laut Tengah — 563; Amr melukiskan keadaan Mesir — 566; Mitos tentang ‘Pengantin Sungai Nil’ — 568; Mitos tentang dibakarnya perpustakaan Iskandariah — 572; Sanggahan terhadap kedua mitos — 574; Perbedaan mental Muslimin yang mula-mula dengan yang kemudian — 577; Surat-menyurat Umar dengan Amr — 580; Nilai Amr dalam membebaskan Mesir — 586.
22. PEMERINTAH UMAR bin Khattab
Sistem pemerintahan dan perkembangannya di negeri Arab — 590; Perbedaan kebijakan Abu Bakr dengan Umar — 592; Umar menggalang persatuan akidah di Semenanjung — 595; Dimulainya tahun Hijri oleh Umar — 597; Kepribadian Umar dan perkembangan yang cepat di Semenanjung — 597; Medinah menjadi ibukota dan musyawarah menjadi dasar hukum — 598; Bentuk musyawarah — 600; Sikap Umar terhadap Banu Hasyim dan pemuka-pemuka Kuraisy — 602; Umar bertahan di Masjid Medinah untuk mengikuti keadaan rakyatnya — 605; Ketatnya kepada diri sendiri dan baktinya kepada rakyatnya — 606; Keadilan Umar dan bersikap keras terhadap keluarga sendiri — 611; Pengangkatan para hakim dan pendapatnya tentang hukum — 612; Kebijakan Umar terhadap para pejabatnya — 617; Pembentukan administrasi negara dan pendistribusian — 620; Pengangkatan para hakim — 620; Pembagian: Rampasan perang dan zakat — 624; Pembentukan lembaga keuangan dan pemberian tunjangan — 625; Perkembangan peradaban dan budaya Arab pedalaman ke budaya perkotaan — 234.
23. KEHIDUPAN SOSIAL PADA MASA UMAR bin Khattab 638
Begitu cepat perubahan terjadi dalam kehidupan sosial — 638; Kehidupan kabilah dan sifat-sifatnya — 639, Sistem kekeluargaan dari kedudukan perempuan yang hina di zaman jahiliyah — 640; Permusuhan dan solidaritas kekabilahan — 645; Kepercayaan dan adat istiadat di zaman jahiliah — 648; Kekuatan tauhid dan kebebasan rohani — 649; Pengaruh Qur’an dan kedudukan perempuan — 651; Islam menghormati perempuan dan pengaruhnya dalam masyarakat — 653; Poligami dan hak waris — 654; Pengaruh Qur’an dalam ekonomi: Egoisme, zakat dan riba — 656; Pengaruh Umar dalam perkembangan sosial — 659; Kebiasaan jahiliah yang masih melekat sesudah Islam — 662; Fanatisme ras Arab dan dalihnya — 663; Orang Arab menyambut berbagai kesenangan dan sebabnya — 665; Sikap Umar tentang kesenangan yang halal dan yang haram — 669; Opini berbeda dengan satir dan fitnah — 673; Pertentangan mentalitas jahiliah dengan mentalitas Islam — 647; Jasa Umar dalam perkembangan kehidupan di negeri Arab — 676.
24. IJTIHAD UMAR bin Khattab
Definisi tentang pengertian khalifah — 678; Turunnya wahyu dengan ketentuan hukum sebagai pembimbing manusia — 679; Ijtihad Rasulullah dalam hal belum turun wahyu — 681; Rasulullah selalu bermusyawarah dengan para sahabatnya — 683; Nabi mengajar para sahabat berijtihad — 684; Ijtihad Muslimin yang mula-mula — 686; Ijtihad Umar sebelum dan sesudah menjadi Khalifah — 687; Umar melarang pemberian kepada mualaf — 690; Soal talak tiga dengan sekali ucapan — 691; Melarang pengutipan riwayat hadits — 695; Umar melarang pengumpulan hadits, kemudian membiarkan — 699; Sikap Umar tentang hadits terbukti kebenarannya — 701; Menolak melaksanakan hukuman karena keadaan darurat — 703; Persamaan di depan hukum — 704; Yang tak terdapat nasnya dalam Qur’an Umar berijtihad sendiri — 706; Pembagian tanah pada Muslimin yang membebaskannya — 707; Umar berusaha melawan kelemahan dalam jiwanya dan jiwa umat — 710; Ia cenderung keras dan bersih dalam ijtihadnya — 712; Ijtihad yang telah membentuk kekuatan Muslimin — 713.
25. TERBUNUHNYA UMAR bin Khattab 716
Jerih payah Umar di masa kekhalifahannya — 716; Ingin segera kembali kepada Tuhannya — 717; Umar ditikam oleh Abu Lu’lu’ah orang kafir Persia — 719; Umar menanyakan siapa yang membunuhnya? — 721; Cerita-cerita sebelum Umar terbunuh — 722; Ka’b al-Ahbar dan ramalannya — 724; Muslimin minta Umar menunjuk pengganti — 725; Kisah tentang sebuah musyawarah — 726; Umar memikirkan nasib Muslimin yang sesudahnya — 730; Keinginannya menyelesaikan utang — 732; Ingin dimakamkan di samping makan Rasulullah dan Abu Bakr — 733; Betapa takutnya ia akan perhitungan dengan Tuhannya — 733; Kesedihan Muslimin atas kematiannya — 736; Dimandikan, dikafani dan dimakamkan — 739; Ubaidillah membalas dendam atas kematian ayahnya — 741; Tindakan di luar hukum — 743; Majelis Syura dan peranan Abdur-Rahman bin Auf — 743; Pembaiatan Usman dan sikap Ali — 748; Usman menolak menghukum Ubaidillah dan menebusnya dengan diat — 750; Usman: Komplotan makar tak perlu diperpanjang — 751; Mereka berkata tentang Umar bin Khattab — 752; Semoga Allah melimpahkan rahmat dan ridha-Nya kepada Umar — 753.
Penutup 754
Bibliografi 771
Transliterasi 773
Indeks 775
Review Buku Umar bin Khattab – Muhammad Husain HAEKAL – Litera Antar Nusa
Author: Google+ by Toko Buku Islam Online Terpercaya
Kunjungi channel kami di Wisata Buku Online
baca referensi lain di wikipedia
Incoming search terms:
- cyrus muQauqis
- https://wisatabuku com/umar-bin-khattab/
Tinggalkan Balasan