Harga Buku Api Sejarah 1 dan 2 Karya Ahmad Mansur Suryanegara
Nama Buku : Api Sejarah Satu Set
Ukuran/Hal : 17× 24,5 cm / halaman
Berat: 2600 gram
Penulis: Ahmad Mansur Suryanegara
Penerbit: Ahmad Mansur
Harga : Rp 360.000
Pesan via Whatsapp: 0857 2510 6570 <- Cukup Klik
Sinopsis Buku Api Sejarah Jilid 2 – Ahmad Mansur Suryanegara – Penerbit Surya Dinasti
Rasulullah SAW dengan berdasarkan Wahyu Allah mengadakan Koreksi dan Membenarkan Kembali Kesalahan Sejarah Kenabian dan Kerasulan. Kekeliruan menerima petunjuk sejarah kenabian dan kerasulan berdampak sangat fatal, tersesat dan jadi jahiliyah. Bertingkah laku jauh dari kebenaran. Oleh karenanya Rasulullah saw mengadakan rekonstruksi Sejarah Kenabian dan Kerasulan yang benar dihimpun dalam Al-Qur’an. Diingatkan, kitab suci Taurat, Zabur, Injil, dan Suhuf para Nabi dan Rasul yang benar sejarahnya, hanya ada di Al-Qur’an. Rekonstruksi dan reinterpretasi Sejarah Kenabian dan Kerasulan dalam Al-Qur’an, menjadi bukti dan fakta agama Allah Sejak Nabi Adam as hingga Rasulullah saw, hanya satu agama Allah yakni Islam. Agama Tauhid menolak dan menyangkal ajaran Trinitas.
Agama Islam yang dibawakan oleh 25 Nabi dan Rasul ajarannya yang dituliskan dalam Al-Qur’an, tidak terlalu lama dalam perhitungan tahun sejarah, 674 M sampai ke nusantara Indonesia di abad 7 pula, dengan jalan damai. Terbukti telah adanya koloni niagawan Arab Islam di Pantai Barat Sumatera. Melalui penguasaan pasar, Islam membuat orang pasar punya Bahasa melayu Pasar dan punya Huruf Arab Melayu. Keduanya menjadikan lahirnya peradaban Islam dari Pesantren hingga timbulnya 63 kekuasaan politik Islam atau kesultanan di seluruh nusantara. Memiliki bahasa persatuan Bahasa Indonesia dan Bendera Rasulullah saw, Al Ahmar wal Abyad. Merah Putih sebagai identitas Islam di seluruh nusantara Indonesia.
Islam menyelamatkan Pribumi Muslim dari malapetaka penjajah Barat. Ketika Paus Alexander VI dengan Perjanjian Tordesilas (1494) memberikan kewenangan kepada Keradjaan Katolik Portugis dan Katolik Spanyol menjajah dunia bagian barat dan timur. Menjajah menurut Katolikisme sebagai Mission Sacre – Misi Suci sekalipun dengan cara genocide – permusuhan bangsa yang dijajah. Dirampok kekayaannya – gold. Dipastikan alih agama jadi Nasrani – gaspel. Bangsa Indian musnah, Aborijin jadi terbelakang kehidupannya. Tetapi penjajah terhadap Islam di Indonesia tidak berhasil memusnahkan Pribumi Islam.
Walaupun Keradjaan Protestan Belanda menyusul dalam ratusan tahun, tidak mampu menghancurkan Pribumi Islam. Bahkan terbalik, Keradjaan Protestan Belanda yang tumbang tersingkirkan. Demikian pula Kekaisaran Shinta Jepang, tidak mampu membinasakan Umat Islam Indonesia walaupun dengan berbagai cara. Antara lain Romusha – Kerja Paksa. Justru sebaliknya Ulama dan Santri memanfaatkan situasi perang Asia Timur Raya, untuk memiliki organisasi militer modern, Tentara Pembela Tanah Air – Tentara Peta sekitar 68 Batalyon. Dan keseluruhan Komandan Batalyonnya adalah Ulama. Ketika Proklamasi 17 Agustus 1945, Jumat Legi, 9 Ramadhan 1364, lahirlah dari Rahim Tentara Peta, Tentara Nasional Indonesia – TNI sebagai Anak Kandung Rakyat (5 Oktober 1945). Tekad bangsa Indonesia, penjajahan harus dihanguskan di atas dunia. Karena bertentangan dengan prikemanusiaan dan prikeadilan, terumuskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam upaya menyelesaikan sengketa Indonesia Belanda, TNI melancarkan Gerilya. Pemerintahan Kabinet Parlementer mengadakan Diplomasi. Di bawah Perdana Menteri Sutan Sjahrir (Partai sosialis Indonesia) diadakan Perundingan Linggajati (1946). Hasilnya gagal. Diikuti dengan Renville Agreement (1948) dipimpin oleh Perdana Menteri Amir Sjarifoeddin (PKI) hasilnya gagal. Disusul dengan KMB dipimpin oleh Perdana Menteri Mohammad Hatta (PNI) hasil gagal.
Tetapi setelah adanya Kudeta Westerling dengan APRA, 23 Januari 1950, atas inisiatif Mohammad Natsir dari Partai Politik Islam Masyumi, dengan Mosi Integral, terbentuklah untuk pertama kalinya, Negara Kesatuan Republik Indonesia – NKRI (17 Agustus 1950) dengan Presiden Soekarno (PNI), Wk. Presiden Mohammad Hatta (PNI), dan Perdana Menteri Mohammad Natsir (Masyumi).
Berkat Rahmat Allah Maha Kuasa, Indonesia Merdeka. Dan terbentuknya NKRI sebagai Maha Karya Mohammad Natsir dari Partai Politik Islam Masyumi, partainya seluruh umat Islam Indonesia. Demikian pula Lambang Negara Garuda Pancasila, disahkan oleh Perdana Menteri Dr. Soekiman Wirjosandjojo dari Partai Islam Masyumi (1950). Hanya dengan API SEJARAH 1 dan 2 akan menemukan fakta Maha Karya Ulama dan Santri dalam menegakkan NKRI dan Juang Jihad para Presiden Republik Indonesia (Soekarno – Joko Widodo).
Author: Google+ by Toko Buku Islam Online Terpercaya
Kunjungi channel kami di Wisata Buku Online
Tinggalkan Balasan