Nama Buku : Kisah Hidup Ulama Rabbani
Ukuran/Hal : 15 x 23 cm / 464 halaman
Berat: 600 gram
Penulis: Abdul Fattah bin Muhammad
Penerbit: Penerbit Zamzam
Harga : Rp 95.000 ,- –> Rp 86.000
Anda Hemat: Rp 9.000,-
Pesan via Whatsapp/Telpon
Sinopsis Buku Kisah Hidup Ulama Rabbani – Abdul Fattah bin Muhammad – Penerbit Zamzam
Kisah Hidup Ulama Rabbani
Bagaimana para ulama mengatur waktu mereka?
Bagaimana mereka menghadapi pahit-getirnya kehidupan?
Mengapa ada beberapa ulama yang memilih hidup tidak menikah sepanjang hayatnya?
Para ulama adalah potret manusia luar biasa dalam memenej hidupnya. Setiap detik waktu yang ia miliki akan berbuah selaksa manfaat. Setiap relung-relung hidup mereka senantiasa memancarkan sejuta kebaikan. Betapa kemuliaan itu tidak akan bisa tergenggam dengan hidup santai-santai dan meninggalkan kerja keras. Bahkan, sebagian ulama memilih hidup membujang demi meraih kemuliaan itu. Sungguh sebuah potret menakjubkan tentang semangat membara para ulama dalam menggeluti ;ilmu-ilmu dien.
Dalam buku ini, Anda akan menemukan mutiara berharga dari kisah hidup para ulama, di antaranya:
• Potret mengagumkan kesuksesan para ulama dalam memenej waktu.
• Kisah-kisah kesabaran para ulama yang selalu tegar dan istiqamah dalam menjalani hidup.
• Semangat membara para ulama dalam menggeluti ilmu.
Bergurulah kepada para ulama. Dan, semoga kita mampu meneladani gaya hidup mereka. Selamat membaca!
Daftar Isi Buku Kisah Hidup Ulama Rabbani – Abdul Fattah bin Muhammad – Penerbit Zamzam
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 5
DAFTAR ISI 7
MUKADIMAH 9
Sungguh Mengagumkan Manajemen Waktu Para Ulama
PENGANTAR CETAKAN KELIMA 17
PENGANTAR CETAKAN KEEMPAT 21
PENGANTAR CETAKAN PERTAMA 25
BETAPA PENTINGNYA WAKTU 27
Pokok-pokok Nikmat dan Cabang-cabangnya 28
Pokok Nikmat yang Teragung 29
Beberapa Ayat yang Menyebutkan tentang Nikmat Waktu 30
Allah Mencela Orang-orang Kafir, Karena Telah Menyia-nyiakan Umur Mereka 32
Allah Memberi Udzur Bagi orang yang Telah Berusia 60 Tahun 33
Allah Ta’ala Bersumpah dengan Waktu untuk Menjelaskan Keagungan dan Urgensinya 34
Penjelasan Fakhrurrazi tentang Urgensi dan Keagungan Waktu 36
Penjelasan As-Sunnah tentang Urgensi Waktu 37
Kecemburuan yang Destruktif terhadap Waktu Bagi Ahli Ibadah dan Orang Berakal 38
Semua Kebaikan Berpangkal dari Waktu, Siapa yang Menyia-nyiakan Waktu, Maka Ia Tak Akan Dapat Mengejarnya Lagi Selamanya 41
BEGINILAH PARA ULAMA MENGATUR WAKTUNYA 43
Tahanlah Matahari, Baru Aku Akan Ngobrol denganmu 43
Penyesalan Ibnu Mas’ud Atas berlalunya Satu Hari dari Usianya 44
Siang dan Malam Selalu Bekerja untuk Anda, Maka Bekerjalah Anda Saat Keduanya Ada 44
Wahai Anak Adam, Engkau Kumpulkan Hari-hari 44
Hammad bin Salamah Kegiatannya Hanya Meriwayatkan Hadits, Membaca, Bertasbih atau Shalat 45
Waktu Terberat Bagi Khalil bin Ahmad adalah Waktu Makan 46
Abu Yusuf Mencintai Ilmu Sampai Waktu Meninggalnya 46
Muhammad bin Hasan Tidak Tidur Malam Kecuali Sangat Sedikit Sekali 49
Isham Al-Balkhi Biasa Membeli Pena Seharga Satu Dinar untuk Menulis Apa Saja yang Baru Didengarnya 49
Ungkapan Muhammad bin Salam A-Bikandi, “Siapa yang Mau Menjual Penanya Satu Dinar?”| 50
Ubaid bin Ya’isy Disuapi Makan Malam oleh Saudara Perempuan-nya Selama 30 Tahun Demi Menulis Hadits 51
Beginilah Ibnu Ma’in Mengisi Waktunya dengan Menggeluti Hadits 51
Kegigihan Al-Jahizh, Fathn bin Khaqan, dan Isma’il bin Al-Qadhi dalam Menuntut Ilmu 58
Ibnu Sahnun Makan Malamnya Disuapi oleh Budak Wanitanya, Namun Ia Tidak Sadar Karena Sibuk Menyusun Buku 60
Waktu Tsa’lab An-Nahwi Dipenuhi dengan Aktivitas Membaca 61
Manajemen Waktu Ibnu Jarir Ath-Thabari 62
Ibnul Khayyath An-Nahwi Belajar di Tengah Jalan, Lalu Terjatuh ke dalam Sekolan! 66
Al-Hakim Asy-Syahid Tidak Sempat Berbicara dengan Orang-orang yang Mengunjunginya 67
Ibnu Syahin Sangat Menghargai Waktunya 68
Mundzir Al-Marwani An-Nahwi Digelari Al-Mudzakarah, Karena Keakrabannya dengan Diskusi tentang Pelajaran Nahwu 69
Abu Nu’aim Al-Ashfahani Mengajarkan Hadits di Jalan 70
Al-Bairuni Mempelajari Salah Satu Persoalan Fara’idh, Saat Sedang Menghadapi Sakaratul Maut 70
Aktivitas Sulaim Ar-Razi Hanya Menulis, Mengajar, Membaca atau Menelaah Al-Qur’an dan Tak Pernah Ada Waktu Menganggur 72
Khathib Al-Baghdadi Berjalan Sambil Menelaah Kitab 73
Manajemen Waktu Ibnu Al-Haramain 73
Ya’qub An-Najirami Menelaah Kitabnya Saat Sedang Berjalan Kaki 74
JANGAN PERNAH SIA-SIAKAN WAKTU 75
Ibnu Aqil dan Ibnul Jauzi adalah Mercusuar Ulama dalam Soal Manajemen Waktu 75
Tak Ada Istilah Menyia-Nyiakan Waktu dalam Kehidupan Ibnu Aqil 76
Ibnul Jauzi Tak Rela Jika Waktunya Terbuang Sia-sia 80
Manajemen Waktu Abdul Ghani Al-Maqdisi 90
Fakhrurrazi Amat Berduka Atas Hilangnya Waktu yang Terpakai untuk Makan 91
Manajemen Waktu Ibnu Sukainah 92
Ibnu Taimiyyah Al-Jadid, Beliau Meminta Seseorang untuk Membacakan Kitab Ketika Beliau Masuk WC 94
Mahalnya Waktu Ibnu Malik 97
Manajemen Waktu Imam Nawawi 98
Manajemen Waktu Ibnu Nafis 100
Waktu Ibnu Taimiyyah Bertaburkan Ilmu 104
Asy-Syamsul Ashbahani Menyedikitkan Makan, Agar Tidak Banyak Waktu yang Terbuang Masuk dan Keluarnya Makanan 106
Asy-Syaukani Belajar dan Mengajar dalam Sehari Semalam Mencapai 13 Pelajaran 107
Al-Alusi Menulis Tafsirnya di Malam Hari, dan di Siang Harinya Beliau Mengajar 13 Pelajaran 108
Abdul Hayyi Al-Laknawi Hidup Selama 39 Tahun, dan Tulisannya Mencapai 110 Karya 110
Hakimul Ummah At-Tahanawi Tulisannya Mencapai 1000 Karya 110
MANAJEMEN WAKTU MEMBUAHKAN BANYAK KARYA ILMU 111
Hasil Karya Tulis Para Imam Terdahulu Menunjukkan Keberhasilan Mereka Memenej Waktu 111
Beberapa Karya Spektakuler Para Ulama Terdahulu dalam Bidang Tafsir dan Ilmunya 111
Para Imam yang Banyak Membuahkan Karya Ilmiah 113
Sejumlah Karya Besar dari Ulama Terdahulu 117
Banyaknya Karya Para Ulama Kontemporer Tidak Sebanding dengan Melimpahnya Tulisan Para Ulama Terdahulu 117
Memenej Waktu Akan Memanjangkan Umur dan Bisa Memperbanyak Karya 118
Besarnya Andil yang Dipersembahkan Ibnu Asakir Bagi Perpustakaan Islam 120
RAMBU-RAMBU MANAJEMEN WAKTU 129
Membagi Setiap Kegiatan Sesuai Waktu yang Dibutuhkannya 129
Sebaik-baik Waktu dan Tempat untuk Menghafal 131
Disarankan Menjauhi Keramaian Ketika Belajar dan Menghafal 132
Sebaiknya Seseorang Berusaha Menghibur Dirinya Ketika Dihinggapi Rasa Bosan dan Jenuh 134
Sebagian Terapi Mengatasi Rasa Bosan, Mengusir Rasa Kantuk dan Malas 134
Senantiasa Menyibukkan Diri dan Mendahulukan Hal-hal yang Penting daripada yang Tidak Penting 135
Sejumlah Ulama yang Memiliki Karya Tulis Mulai Lima Puluh Kitab, Seratus, Hingga Lebih dari Itu 137
Beberapa Faktor Pendukung Agar Bisa Memanfaatkan Waktu Secara Optimal 138
Makan, Minum dan Istirahat Bagi Seorang Penuntut Ilmu adalah Karena Terpaksa 140
Abul Wafa’ bin Aqil Berkata, “Saya Berusaha Sekuat Tenaga Menghemat Waktu Makanku” 140
Dua Bait Syair Imam Suyuthi yang Mengharuskan Seorang Penuntut Ilmu Agar Mengoptimalkan Waktunya 141
Waktu yang Telah Berlalu Tidak Mungkin Akan Kembali Lagi Selama-lamanya! 141
Malas adalah Seburuk-buruk Teman, dan Senang Berleha-leha Akan Mewariskan Sejumlah Penyesalan 142
Bergerakya Jiwa Menuju Keutamaan dan Kesempurnaan Sebagai Indikasi Kemuliannya 143
Hal-hal Terpenting yang Bisa Membantu dalam Optimalisasi Waktu 144
Waktu adalah Kehidupan 145
Ungkapan Hafshah binti Sirin, “Tidak Ada Produktivitas Amal Kecuali di Masa Muda” 145
Ungkapan Imam Ahmad bin Hanbal, “Saya Menggambarkan Masa Muda Itu Seperti Sesuatu yang Ada di Lengah Bajuku, Lalu Jatuh” 146
Menyebarnya Kemalasan Berpikir di Tengah-tengah Pelajar Dewasa Ini 147
Al-Alusi, Seorang yang Sangat Antusias terhadap Pelajaran dan Ilmu 148
Di Masa Tua, Anda Lebih Sibuk dan Fisik Anda Lebih Lemah Dibanding Saat Masih Muda dan Kanak-kanak 148
Pemuda Identik dengan Kesungguhan dan Kenikmatan, Sedang-kan Orang Tua Identik dengan Kelemahan dan Sakit-sakitan 150
Janganlah Menjadi Pengangguran, Baik dalam Urusan Dunia ataupun Perkara Agama 150
Waktu adalah Harta Paling Mahal yang Dimiliki Seseorang, Namun Paling Mudah untuk Hilang 151
Makalah Ustadz Ahmad Amin tentang Menjaga Waktu dan Dampak Menyia-nyiakan 151
Dahsyatnya Kesabaran Para Ulama
PENGANTAR CETAKAN KEDUA 159
PENGANTAR CETAKAN PERTAMA 163
SAAT MENEMPUH PERJALANAN JAUH UNTUK MENCARI ILMU 170
Perjalanan Musa untuk Mencari Ilmu 170
Perjalanan Abu Dzar Al-Ghifari Merengkuh Hidayah 172
Jabir bin Abdillah Menempuh Perjalanan Satu Bulan untuk Mendapatkan Satu Hadits 176
Melakukan Perjalanan untuk Mencari Ilmu adalah Suatu Keharusan 178
Masruq bin Al-Ajda’ Melakukan Perjalanan untuk Mendapatkan Satu Huruf 171
Sa’id bin Musayyah Melakukan Perjalanan Siang dan Malam untuk Mendapatkan Satu Hadits 181
Kesabaran Imam Asy-Sya’bi Berjalan di Bumi Memburu Ilmu 182
Dua Tokoh Tabi’in Menjelajah Negeri untuk Mencari Ilmu 183
Imam Abdullah bin Farrukh Pergi ke Kufah untuk Mendengarkan Ilmu 183
Kesabaran Imam Ahmad bin Hanbal Menjelajah Negeri Demi Ilmu 184
Ishaq bin Manshur Al-Kausaj Berjalan Kaki ke Baghdad untuk Menemui Imam Ahmad 185
Imam Baqi bin Makhlad Al-Andalusi Menyamar Sebagai Pengemis untuk Mendengar Ilmu dari Imam Ahmad bin Hanbal 186
Imam Abu Hatim Ar-Razi Menempuh Perjalanan dengan Berjalan Kaki Selama Tujuh Tahun Demi Ilmu 190
Ya’qub bin Sufyan Al-Farisi Menghabiskan Waktu 30 Tahun dalam Perjalanan Mencari Ilmu 191
Perjalanan Ilmiah Fadhl Asy-Sya’rani dan Al-Hafizh Al-Arghiyani 192
Khaitsamah bin Sulaiman Ingin Mencari Ilmu, Malah Ditawan Musuh 192
Perjalanan Ilmuan Ibnu Al-Muqri’ Al-Ashbahani 193
Ibnu Mandah Melakukan Perjalanan Mencari Ilmu Selama 45 Tahun 194
Abu Nashr As-Sijzi Menolak Menikahi Wanita Karena Ingin Konsen Menggeluti Ilmu 195
Perjalanan Abu Sa’ad As-Samman Ar-Razi untuk Mencari Ilmu 196
‘Mandi Keringat’ Menyertai Perjalanan Ilmiah Khathib At-Tibrizi 197
Imam Ibnul Jauzi Menghabiskan Musa Mudanya untuk Mencari Ilmu 198
Muhammad bin Thahir Al-Maqdisi Mengalami Kencing Darah Dua Kali Karena Jauhnya Jarak Perjalanan 199
Khalifah Abu Ja’far Al-Manshur Ingin Menjadi Ashabul Hadits 199
SAAT TIDUR TAK TERATUR DAN JIWA ENGGAN BERSANTAI-SANTAI 202
Ibnu Abbas Sering Tidur di Depan Pintu Rumah Pemilik Hadits 202
Sa’id bin Jubair Menulis Hadits di Atas Pelana Unta 204
Isma’il bin Ayyasy Menghentikan Shalatnya untuk Menulis Hadits 204
Di Malam yang Dingin Saling Mendiskusikan Hadits 204
Ibnul Qasim Al-Mishri Meninggalkan Istrinya yang Sedang Hamil untuk Mencari Ilmu 205
Mengkaji Fiqih Semalam Suntuk Sampai Subuh 206
Imam Ahmad Berdiskusi tentang Hadits Bersama Gurunya 206
Imam Bukhari Sering Terjaga dari Tidurnya untuk Menulis Ilmu 207
Kesabaran Asad bin Al-Furat dalam Menimba Ilmu 208
Imam Thabrani Tidur Beralaskan Tikar Selama 30 Tahun 209
Ilmu Tidak Diperoleh dengan Kenyamanan Fisik 210
BERSABAR MENGHADAPI KERASNYA HIDUP DAN PEDIHNYA KEMISKINAN 211
Mengapa Mayoritas Ulama Hidup Miskin? 211
Kekayaan Mempersempit Peluang Mencari Ilmu 213
Abu Walid Al-Baji Mempekerjakan Dirinya Sebagai Penjaga Gudang Kurma 214
Melimpahnya Harta Akan Menutup Pintu-pintu Ilmu Bagi Jiwa 215
Imam Syafi’i Bersabar dengan Kemiskinannya 218
Ragam Sikap Para Ulama terhadap Kemiskinan dan Kesulitan 219
Kututup Pintu Rumahku, Agar Kesedihan Tak Melewatinya 222
Ilmu Tak Akan Diraih Sebelum Dirasakan Pahitnya Kemiskinan 222
Ia Sedang Belajar Makan Faludaj dengan Lemak Fustuq 223
Imam Syafi’i Menuulis di Kertas Bekas 225
Di Langit Ada Rezeki Untukmu 227
Semua Warisan Ayahnya Digunakan untuk Ilmu, Sampai Ia Tak Mampu Membeli Sandal 228
Dunia Terasa Kerdil di Pelupuk Mata Dawud bin Ali Azh-Zhahiri 230
Abu Nu’aim Al-Fadhl Menerima Upah Penyampaian Hadits 233
Imam Baqi bin Makhlad Selama Mencari Ilmu Hanya makan Daun Ubi 233
Selama Setahun Hanya Menghabiskan Uang 20 Dirham Saja 234
Empat Muhammad Menderita Kelaparan dalam Perjalanan Mencari Ilmu 234
Mendapat 80.000 Dirham Lantaran Satu Huruf yang Diambil Manfaatnya 236
Harus Meninggalkan Tanah Kelahiran Karena Kemiskinan 238
Ia Menjual Peralatan Rumah Karena Himpitan Kemiskinan 240
BETAPA PEDIHNYA MENAHAN LAPAR DAN HAUS 242
Abu Hurairah Menahan Lapar Demi Mendapatkan Hadits 242
Sufyan Ats-Tsauri Selama Tiga Hari Tidak Makan Apa-apa 243
Ibrahim bin Sayyar An-Nazhzham Sampai Makan Tanah Karena Kelaparan 244
Kelaparan Abu Bakar Muhammad Al-Bazzaz yang Dibalas dengan Kemakmuran Harta 247
Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani Mengais Sisa-sisa Makanan Karena Lapar 249
Kelaparan Ibnul Jauzi Saat Mengawali Proses Belajarnya 251
Imam Muhammad bin nAshr Al-Marwazi Kehausan, dan Ditolong oleh Seorang yang Tak Dikenal 252
Kehausan Ibnu Khirasy Memaksanya Minum Air Kencingnya Sendiri 252
SAAT KEHABISAN BEKAL DAN TAK MEMILIKI PAKAIAN 254
Imam Bukhari Pernah Sampai Tak Memiliki Pakaian 254
Penyakit Itu Bernama Kemiskinan 255
Kemiskinan Abu Ishaq Asy-Syirazi Ibrahim bin Ali 255
Abu Ishaq Ali Al-Yazdi Harus Bergantian Baju dan Surban dengan Saudaranya 256
Syu’bah bin Al-Hajjaj Menjual Nampan Ibunya Karena Hidup Miskin 257
Imam Ahmad bin Hanbal Berjualan Tali Kolor Untuk Berbuka Puasa 257
Muhammad bin Abu Hatim Kehabisan Bekal, Sampai Makan Rumput 259
Kisah Kelaparan Imam Abu Hatim Ar-Razi 259
Selama 30 Tahun, Ya’qub bin Sufyan Berada dalam Perjalanan Mencari Ilmu 263
Menulis 30.000 Hadits dengan Berbekal 30 Mud Kacang-kacangan 264
Menyalin 30 Jilid Kitab dengan Berbekal Uang Satu Dirham 264
Menulis Hadits dengan Berbekal Aroma Roti 264
Imam Thabari Menjual Lengan Bajunya Karena Kehabisan Bekal 265
Penulis Juga Pernah Kehabisan Bekal 266
MEREKA KEHILANGAN KITAB DAN KADANG TERPAKSA MENJUALNYA 275
Kitab adalah Kenikmatan Hidup 275
Keberadaan Kitabnya Menjadi Barometer Kekuatan Haditsnya 276
Kitabnya Telah Wafat Mendahului Penulisnya 276
Kesedihan yang Mendalam Saat Menjual Kitabnya 277
Karena Kemiskinan, Ia Menjual Kitab-kitabnya 279
Abu Ja’far Ahmad Al-Qashri Menjual Sebagian Bajunya Untuk Membeli Kitab atau Kertas 279
Abu Muhammad Sa’id bin Mubarak Matanya Buta, Karena Menyelamatkan Kitab-kitabnya 280
Usamah bin Munqidz Mengalami Musibah Kehilangan Kitab yang Memilukan 281
Kitab-kitab Ibnul Jauzi Juga Hilang Tenggelam 283
Ibnul Mulaqqin Menjdi Gila Karena Kitab-kitabnya Hilang Terbakar 283
Menyesal Sepanjang Hidup, Karena Kitab-kitabnya Tenggelam di Lautan 284
Sanad bin Ali Menjual Hewan Tunggangan Ayahnya Untuk Membeli Kitab 286
Syaikh Ahmad Al-Hajjar Menjual Baju yang Dipakainya Untuk Membeli Kitab 290
Kisah Unik Mencari Kitab Kuno 290
Kisah Ibrahim Al-Harbi 295
Kisah Muhammad bin Thahir Al-Maqdisi 300
PENUTUP 304
Karena Ilmu Mereka Rela Membujang
PENGANTAR 319
MENGAPA PARA ULAMA SENIOR ITU HIDUP MEMBUJANG? 322
ABDULLAH BIN ABI NAJIH AL-MAKKI 343
YUNUS BIN HABIB AL-BASHRI 345
HUSAIN BIN ALI AL-JU’FI 348
BISYR AL-HAFI 350
HANNAD BIN AS-SARI 355
ABU JA’FAR MUHAMMAD BIN JARIR ATH-THABARI 357
ABU BAKAR BIN AL-ANBARI 377
ABU ALI AL-FARISI 384
ABU NASHIR AS-SIJZI 387
ABU SA’D AS-SAMMAN AR-RAZI 389
ABUL BARAKAT AL-ANMATHI 392
IBNUL KHASYSYAB AL-BAGHDADI 394
IBNUL MANNI 398
ABUL HASAN AL-QIFTHI 403
IMAM NAWAWI 406
SYAIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYYAH 413
ABUL WAFA’ AL-AFGHANI 442
KARIMAH AL-MARWAZIYYAH 446
PENUTUP 448
DAFTAR PUSTAKA 452
Review Buku Kisah Hidup Ulama Rabbani – Abdul Fattah bin Muhammad – Penerbit Zamzam
Author: Google+ by Toko Buku Islam Online Terpercaya
Kunjungi channel kami di Wisata Buku Online
Tinggalkan Balasan