Nama Buku : MUAWIYAH BIN ABU SUFYAN
Ukuran/Hal : 15×24 cm / 1038 halaman
Berat: 1300 gram
Penulis: DR. ALI MUHAMMAD ASH-SHALLABI
Penerbit: Darul haq
Harga : Rp 159.000 ,- –> Rp 143.000
Anda Hemat: Rp 16.000,-
Pesan via Whatsapp: 0857 2510 6570 <- Cukup Klik
Sinopsis Buku MUAWIYAH BIN ABU SUFYAN – DR. ALI MUHAMMAD ASH-SHALLABI – Darul haq
Mu’awiyah bin Abu Sufyan radhiyallahu ‘anhu telah menjadi orang besar sejak Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam hidup, yaitu sebagai salah seorang penulis wahyu. Di zaman kekhalifahan Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu, Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu adalah salah seorang panglima penting dalam penaklukan Syam. Pada masa Umar radhiyallahu ‘anhu Mu’awiyah telah muncul menjadi sosok yang unggul hingga khalifah Umar menyerahkan Damaskus dan Ba’labak di bawah kepemimpinannya. Dan di masa Ulsman radhiyallahu ‘anhu Mu’awiyah meraih puncak pencapaian yang gemilang; berhasil menaklukkan banyak wilayah di Syam, salah satu pusat kekuatan Romawi paling kokoh ketika itu. Dan di masa itu pula, untuk pertama kali, umat lslam berhasil membentuk pasukan angkatan laut yang hebat dan ini sekali lagi adalah jasa Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu Tetapi ketika Ali bin AbiThalib radhiyallahu ‘anhu menjadi khalifah, kenapa Mu’awiyah tidak mau berbai’at? Sikap Mu’awiyah ini kemudian memicu berbagai peristiwa besar: Perang Shiffin, peristiwa tahkim, munculnya Khawarij, munculnya agama Syi’ah; yang hingga kini semua itu terus menjadi bahan kajian menarik. Buku ini, mengulas secara faktual disertai dengan analisa yang kuat, semua yang terjadi dalam kurun waktu itu, kasus demi kasus; sehingga berbagai Peristiwa yang tampak bagaikan tumpukan peristiwa acak dan fitnah tumpang tindih menjadi terurai dan terpetakan dengan jelas.
Di antara gerakan lihad yang dilakukan Mu’awiyah adalah menghadapi Romawi Byzantium yanq berpusat di Konstantinopel, yang ketika itu adalah palang pintu benua Eropa. Dan yang paling spektakuler adalah keberhasilan Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu menaklukkan Afrika Utara seluruhnya. Kemudian menaklukkan ke arah timur hingga mencapai Khurasan, Sijistan, dan negeri-negeri seberang sungai Jaihun (kini: Sungai Amu Darya).
Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu telah mengabdikan hidupnya di jalan Allah selama empat puluh tahun; dua puluh tahun sebagai gubernur dan dua puluh tahun sebagai khalifah, yang sepanjang masa itu penuh dengan torehan jasa yang luar biasa bagi kaum Muslimin. Tetapi di akhir hidupnya, mengapa Mu’awiyah membai’at putranya,Yazid? Padahal kala itu masih banyak para sahabat hebat yang masih hidup. Kemudian di zaman Yazid inilah, cucu Nabi al-Husain bin Ali, terbunuh. Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa yang bertanggung jawab? Lebih dari itu, apa sebenarnya yang menyebabkan hari terbunuhnya al-Husain diperingati oleh agama Syi’ah sebagai hari yang utama dalam agama mereka? Kemudian, jauh hari setelah al-Husain terbunuh, khurafat tersebar simpang siur hingga tidak kurang dari enam kota besar di berbagai belahan bumi ini mengklaim bahwa kepala al-Husain dimakamkan di sana; di mana sebenarnya kepala al-Husain dimakamkan? Buku ini adalah salah saiu rujukan sejarah yang penting bagi kaum Muslimin. Dan ini adalah salah satu usaha kami untuk ikut mengurai sejarah yang telah dibuat kusut oleh para Orientalis dan Syi’ah.
Daftar Isi Buku MUAWIYAH BIN ABU SUFYAN – DR. ALI MUHAMMAD ASH-SHALLABI – Darul haq
Daftar Isi
PENGANTAR v
DAFTAR ISI xxxiii
MUKADDIMAH 1
AKAR HISTORIS BAGI KETUARGA BESAR UMAWIYAH 1
Pertama: Kesaksian Sejarah Antara Bani Hasyim dengan Bani Umayyah 1
Kedua: Sikap Bani Umayyah Terhadap Dakwah Islam 6
Ketiga : Orang- orang Bani Umayyah Adalah Muslimin Sejak
PermulaanDakwah Is1am 10
Keempat : Hubungan P ernIkahan Antar a Bani Hasyim dengan Bani Umayyah 11
PASAL PERTAMA
MU’AWIYAH BlN ABU SUFYAN DARI KELAHIRAN SAMPAI AKHIR ZAMAN KHULAFA’ RASYIDIN 15
PEMBAHASAN PERTAMA: NAMA, NASAB , KUNYAH DAN KELUARGA MU’AIWIYAH 15
Pertama: Nama, Nasab, Kunyah dan Kelahiran Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 15
Kedua: Masuk Islanmya Abu Sufyan, bapak Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 16
Ketiga: Hind binti Utbah bin Rabi’ah, Ibu Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 18
Keempat: Saudara-saudara Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 23
1. Yazid bin Abu Sufyan 23
2. Utbah bin Abu Sufyan 31
3. Anbasah bin Abu Sufyan 31
4. Ummu Habibah bintiAbu Sufyan 32
5. Ummul Hakam binti Abu Sufyan 35
6. Azzah binti Abu Sufyan 35
7. Umaimah bintiAbu Sufyan 36
Kelima: Istri-istri Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu dan Anak-anaknya 36
Keenam: Masuk Islamnya Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu dan Sebagian dari Keutamaannya 39
Ketujuh: Riwayat Mu’aviyahTerhadap Hadits Rasulullah 45
Kedelapan: Hadits-hadits yang Tidak shahih Tentang Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu Baik y ang Menyanjung Maupun yang Mencela 53
1. Hadits-hadits yang tidak shahih yang menyanjung Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 53
2. Hadits-hadits yang tidak shahih yang mencela Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 55
Kesembilan: Peranan Bani Umayyah di Zaman Rasulullah 56
PEMBAHASAN KEDUA: ORANG-ORANG BANI UMAYYAH DAN MU’AWIYAH DIZAMAN ABU BAKAR, UMAR DAN UTSMAN 60
Pertama:Dizaman Kekhalifahan Abu Bakar 60
Kedua: Di zaman Umar bin al-Khaththab 66
1. Bintang Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu mulai muncul 67
2. Kepemimpinan Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu atas Damaskus, Ba’labak dan Balqa’ 70
3. Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu dalam rombongan besar dan pengingkaran Umar atasnya 71
4. Kiprah Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu dibumiSyam 75
– Pertama: Peletakan aturan perang melawan orang-orang Romawi di musim panas dan musim dingin di zaman Umar 76
– Kedua: Membangun angkatan laut Islam 77
Ketiga: Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu di zaman Utsman bin Affan 77
1. Penaklukan-penaklukan Habib bin Maslamah al-Fihri 79
2. Perang-perang Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu di Zaman Utsman & di Daratan 81
3. Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu meminta izin kepada Utsman untuk melakukan perang laut 83
4. Perang Qubrush (Cyprus) 84
5. Menyerah dan meminta perdamaian 87
6. Abdullah bin Qais, panglima Angkatan Laut lslam di Syam 88
7. Orang-orang Qubrush membatalkan perjanjian 91
8. Alangkah rendahnya manusia di hadapan Allah bila mereka mendurhakainya 93
9. Pengangkatan Ubadah bin ash-Shamit oleh Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu untuk membagi harta rampasan Perang Qubrush 94
10. Hakikat khilaf (perbedaan pendapat) antara Abu Dzar dengan Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu dan sikap Utsman terhadapnya 95
11. Tuduhan terhadap Utsman bahwa dia memberi kerabatnya dari hafta Baitul Mal 103
12. Apakah Utsman mengangkat salah satu dari kerabatnya dengan mengorbankan kaum Muslimin? 106
13. Sebab-sebab fitnah terbunuhnya Utsman 112
a. Kemakmuran dan pengaruhnya terhadap masyarakat 114
b. Tabiat transformasi sosial di zaman Utsman 116
c. Lahirnya generasi baru 118
d. Kesiapan masyarakat dalam menerima isu dan desas-desus 118
e. Kehadiran Utsman setelah Umar 120
f. Keluarnya sahabat-sahabat besar dari Madinah 121
g. Fanatisme jahiliyah 122
h. Berhentinya penaklukan disebabkan faktor-faktor alami atau manusiawi 123
i. Pemahaman yang salah terhadap wara’dengan mengharamkan yang ha1al 124
j. Lahirnya generasi baru yang ambisius 125
k. Keberadaan sekelompok orang yang terpinggirkan yang menyimpan dendam 125
l. Konspirasi terorga nisir untuk menghembuskan kesalahan-kesalahan Utsman 127
m. Penggunaan sarana-sarana dan cara-cara yang mengobarkan emosi masyarakat 129
n. Peran Abdullah bin Saba’ dalam (menyulut dan) menggerakkan fltnah 130
o. Sikap Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu bin Abu Sufyan dalam badai fitnah 135
p. Surat Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu kepada Utsman tentang keadaan ahli fitnah dari Kufah 146
q. Musyawarah Utsman dengan para gubernur dan pendapat Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu dalam hal ini 154
r. Terbunuhnya Utsman dan sikap para sahabat terhadapnya 155
PEMBAHASAN KETIGA: MU’AWIYAH BIN ABU SUFYAN DI ZAMAN AMIRUL MUKMININ ALI BIN ABU THALIB 161
Pertama : Perbedaan Pendapat Para Sahabat Tentang Bagaimana Penerapan Hukuman Qishash Terhadap Para Pembunuh Utsman 164
Kedua: Perang Shiffin 166
Rentetan Peristiwa Sebelum Perang 166
1. Ummu Habibah binti Abu Sufyan mengutus an-Nlr’man bin Basyir membawa baju Utsman kepada Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu dan penduduk Syam 166
2. Faktor-faktor pendorong Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu untuk tidak membai’at 168
3. Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu menjawab Amirul Mukminin Ali 176
4. Persiapan Amirul Mukminin Ali untuk memerangi Syam 177
5. Amirul Mukminin Ali Mengutus Jarir bin Abdullah kepada Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu pasca perang Jamal 178
6. Bergeraknya Amirul Mukminin Ali ke Syam 180
7. Berangkatnya Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu ke Shiffin 181
8. Berperang memperebutkan sumber air 183
9. Penghentian perang dan upaya perdamaian 185
Ketiga: Perang Mulai Bergolak 187
1. Hari pertama 187
2. Hari kedua 189
3. Malam al-Harir dan Hari Jum’at 193
4. Seruan kepada tahkim 194
5. Gugurnya Ammar bin Yasir dan pengaruhnya terhadap kaum Muslimin 200
– Pemahaman ulama terhadap hadits, “Kamu dibunuh oleh kelompok pembangkang” 204
– Bantahan atas ucapan Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu, “Yang membunuhnya adalah orang-orang yang membawanya” 207
6. Siapa Pembunuh Ammar bin Yasir? 209
7. Muamalah yang luhur saat perang dan berhadap-hadapan 211
8. Perlakuan Amirul Mukminin Aliterhadap tawanan 213
9. Jumlah korban yang terbunuh 214
10. Amirul Mukminin Ali memeriksa korban dan mendoakan mereka 215
11. Sikap Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu dengan Raja Romawi 217
12. Kisah dusta tentang Amr bin al-Ash dalam perang Shiffin. 217
13. Amirul Mukminin Ali melewati kuburan setelah pulang dari Shiffin 219
14. Usaha para pembunuh Utsman agar perang tetap berlangsung 220
15. Larangan Amirul Mukminin Aliuntuk mencaci Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu dan melaknat orang-orang Syam 221
Keempat: Tahkim 223
Kelima: Teks Perjanjian datam tahkim. 224
Keenam: Krsah Tahkimyang Masyhut dan Kebatilannya dari Berbagai Sisi 228
Ketujuh: Apakah Peristiwa Tahkim Bisa Dijadikan Acuan dalam
Memisahkan Perselisihan yang Terjadi Antara Negara-negara Islam 243
Kedelapan: Sikap Ahlus Srinnah WalJamaah Terhaclap Perang Tersebut 245
Kesembilan:Perimbangan Kekuatan Berubah Memihak Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu Selepas Shiffin 254
Kesepuluh: Pe$anjian D amai AntaraAmirul Mukminin Ali dengan Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 256
Kesebelas: GugurnyaAmirul Mukminin Ali Sebagai Syahid dan Sikap Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu Terhadapnya 257
PEMBAHASAN KEEMPAT: MU’AWIYAH DI ZAMAN AL-HASAN BIN ALI BIN ABU THALIB 260
Al-Hasan MeninggalkanPolitik Kekerasan 269
1. Faktor syariat yang dipegang oleh al-Hasan 263
2. Penilaian al-Hasan terhadap situasi dan kapabelitas kepemimpinannya 265
3. Keberadaan tokohtokoh besar dalam barisannya 266
4. Pengetahuannya terhadap sisi psykologis orang-orang lrak 266
5. Perhitungan Amr bin al-Ash dan Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu terhadap kekuatan al-Hasan 267
Pertama: Fase-fase PerdamaianyangTerpeniing 269
Kedua: Sebab – sebab Terpenting yang Mendorong Perdamaian 271
1. Berharap apa yang ada di sisi Allah dan hasrat untuk memperbaiki umat 271
2. Doa Rasulullah ffi untuk al-Hasan 271
3. Menghentikan pertumpahan darah di antara kaum Muslimin 272
4. Keinginan kuat untuk menyatukan umat 272
5. Terbunuhnya Amirul Mukminin Ali 273
6. Kepribadian Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 274
7. Kegoncangan pasukan lrak dan Kufah 274
8. Kekuatan pasukan Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 275
Ketiga: Syarat-syaratPerdamaian 275
1. Menerapkan al-Our’an, as-Sunnah, dan Srah Khulafa’ Rasyidin 276
2. Harta 276
3. Darah 277
4. Putra mahkota atau menyerahkan urusan kepada musyawarah kaum Muslimin 278
Keempat: Hasil-hasil Perdamaian 279
PASAL KEDUA
BAI’AT MU’AWIYAH, SIFAT-SIFATNYA YANG TERPENTING, DAN SISTEM PEMERINTAHANNYA 281
PEMBAHASAN PERTAMA: BAI’AT MU’AIYIYAH DAN SIFAT-SIFATNTA YANG TERPENTING DAN SANJUNGAN ULAMA KEPADANYA. 281
Pertama: Bai’at Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 281
1. Berakhirnya masa Khulafa’ Rasyidin 285
2. Apakah Mu,awiyah termasuk salah seorang dari khalilah yang beriumlah dua belas? 292
Kedua: Sifat-sifat Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu yang Paling Menonjol 294
1. llmu dan fikih 294
2. Pintar dan bijak serta pemaaf 302
3. Kecerdikan dan keahliannya menata strategi 308
4. Kecerdasannya yang luar biasa dan daya tangkapnya yang tinggi 314
a. Al-Miswar bin Makhramah dan kritiknya terhadap Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 315
b. Tsabit bin Qais bin al-Khathim al-Anshari 317
c. Al-Ahnaf bin Qais 319
d. Abu Qatadah al-Anshari 322
5. Sikap tawadhu’ dan wara’ Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 322
6. Tangisan Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu karena takut kepada Allah 324
Ketiga: Sanjungan Para Ulama Kepada Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu dan Masuknya Bani Umayyah ke Dalam Sebaik-baik Generasi 326
1. Amirul Mukminin Umar bin al-Khaththab 326
2. Amirul Mukminin Ali bin Abu Thalib 327
3. Abdullah bin Umar 327
4. Abdullah bin Abbas 328
5. Sa’ad bin Abu Waqqash 328
6. Abu Hurairah 329
7. Abu ad-Darda’ 329
8. Sa’id bin al-Musayyib 329
9. Abdullah bin al-Mubarak 329
10. Umar bin Abdul Aziz 330
11. Muhammad bin Abdullah bin Ammar al-Mushili dan lainnya 330
12. Ahmad bin Hambal 330
13. Ar-Rabi’ bin Nafi’ al-Halabi 331
14. Ibnu Abi al-lzz al-Hanafi 331
15. Qadhi Abu Bakar lbnul Arabi al-Maliki 331
16. lbnu Taimiyah 332
17. Adz-Dzahabi 332
18. lbnu Katsir 333
19. lbnu Khaldun 333
PEMBAHASAN KEDUA: HUBUNGAN ANTARA UMAT DENGAN MU’AWIYAH SEBAGAI KEPALA NEGARA ISLAM 338
Pertama: Kewajiban-kewajlban khalifah 338
Kedua: Hak-hak khalifah 341
Ketiga: Ibu Kota Daulah Umawiyah dan hadits-hadits Rasulullah Tentang Keutamaan Syam 343
Keempat: Ahlul Halli Wal Aqdi di Zaman Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 349
Kelima: Syura di Zaman Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 354
Keenam : Kebebasan Bercuara di Zaman Mu,awiyah (Oposisi Damai) 359
1. Abu Muslim al-Khalani 360
2. Al Farazdaq mengejek Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 362
3. Ummu Sinan binti Khaitsamah di majelis Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 363
PASAL KETIGA
POTITIK DALAM NEGERI MU’AWIYAH 367
PEMBAHASAN PERTAMA: BERBUAT BAIK KEPADA TOKOH-TOKOH BESAR DARI KALANGAN SYAIKH-SYAIKH PARA SAHABAT DAN ANAK-ANAK MEREKA,
KHUSUSNYA BANI HASYIM 367
Pertama: Hubungan Antara al-Hasan dengan Mu,awiyah Pasca Perjanjian Damai 369
Kedua: Hubungan yang Dijalin Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu dengan al-Hasan dan Abdullah bin az-Zubair 370
Ketiga: Abdullah bin Abbas dengan Mu’awiy ah 371
Keempat : Apakah Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu Memerintahkan Mencaci Amirul Mukminin AIi di Atas Mimbar-mimbar Negara Bani Umayyah? 373
Kelima: Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu dan Diracuninya Hasan 380
Keenam: Sikap Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu Terhaddp para pembunuh Utsman 383
Ketujuh: Masalah Terbunuhnya Hujr bin Adi 385
1. Keputusan hukum Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu terhadap Hujr bin Adi dan kawan-kawannya 391
2. Sikap Aisyah terhadap terbunuhnya Hujr bin Adi 396
3. Penyesalan Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu atas pembunuhan terhadap Hujr bin Adi 397
4. Sikap Malik bin Hubairah as-Sukuni 398
5. Sanjungan untuk Hujr bin Adi 398
PEMBAHASAN KEDUA: KESUNGGUHAN MU’AWIYAH RADHIYALLAHU ‘ANHU UNTUK MENANGANI URUSAN-URUSAN NEGARA DENGAN TANGANNYA SENDIRI DAN UPAYANYA DALAM MENGOKOHKAN STABILITAS KEAMANAN NEGARA
Pertama: Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu Menangani Urusan-urusan Negara dengan Tangannya Sendiri 400
1. Majelis yang diselenggarakan Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu dalam sehari 400
2. Kantor-kantor administratif yang berada dalam kendali pengawasannya 403
a. Kantor surat-menyurat 403
b. Kantor bagian stempel 404
c. Kantor perhubungan dan surat-menyurat 405
d. Tatanan para juru tu1is 407
Kedua: Upaya Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu dalam Mengokohkan Stabilitas Keamanan di Masa Kekhalifahannya 407
1. Ajudan 408
2. Pengawal 410
3. Polisi 410
4. Keahlian Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu dalam memilih para petugas dan para pembantunya 411
5. Penggunaan hafta dalam rangka menguatkan loyalitas bawahan dan menarik hati masyarakat 412
6. Penggabungan antara politik ketegasan dengan kelembutan 412
7. Politiktimbal-balik antara Bani Umayyah dengan masyarakat 413
8. Pembentukan biro informasi untuk mendukungnya dan mendukung khilafahnya serta upaya membuat masyarakat cenderung kepadanya 413
9. Perhatian terhadap perangkat intelejen 417
10. Pembangunan kekuatan militer Islam 419
11. Politik keseimbangan 420
12. Politik Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu terhadap keluarga Besar Bani Uhawiyyah 421
PEMBAHASAN KETIGA: KEHIDUPAN MU’AWIYAH DI MASYARAKAT DAN PERHATIANNYA TERHADAP ILMU 422
Pertama: Kehidupan Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu di Tengah Masyarakat 422
1. Antara Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu dengan Amr bin al-Ash 422
2. Perselisihan di Majelis Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 422
3. Aku lebih berhak atas hal ini dari dirimu 422
4. Dia menyampaikan berita kematianku 423
5. Nasihat Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu kepada seorang penya’ir Bani Umayah 423
6. Jangan berkata, “Rumahku di Bashrah” tapi katakan “Bashrah di Rumahku” 423
7. Aku tahu bahwa makannya akan membuatnya sakit 424
8. Sesungguhnya engkau mencampur rambut dalam suapan makananku 424
9. Sesungguhnya engkau tidak berbicara kepada iubah, akan tetapi kepada siapa yang ada di dalamnya 424
10. Putriku,dia adalah suamimu yang telah Allah halalkan bagimu
11. Apakah shahih ucapan Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu, “sesungguhnya orang mulia itu bergoyang? 425
12. Melunasi hutang Ummul Mukminin Aisyah 426
13. Perhatian Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu terhadap hajat masyarakat 426
14. Kesedihan Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu atas kematian orang-orang shalih 427
15. Perhatian Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu terhadap masjid dan mata air (sumber air) 427
16. Pacuan kuda dizaman Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 428
17. Memberi makan Jama’ah Hali dan orang-orang yang berpuasa 429
18. Allah lebih berkuasa atasmu daripada dirimu atas-Nya 429
Kedua: Perhatian Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu Terhadap Ilmu 430
1. Perhatian Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu terhadap seiarah 430
2. Perhatian Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu terhadap syair dan bahasa 431
3. Perhatian Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu terhadap ilmu-ilmu praktis 437
PEMBAHASAN KEEMPAT: KHAWARIJ DI ZAMAN MU’AWIYAH 439
Pertama: Gerakan Khawarij di Kufah 442
1. Gerakan Fanrvah bin Naufal al-Asyja’i 442
2. Gerakan al-Mustaurid bin Ullafah at-Tamimi 443
Kedua: Gerakan Khawarij di Bashrah 446
1. GerakaniYazid al-Bahili dan Sahm al-Hujaimi 446
2. Gerakan Qarib al-Azdi dan Zahaf ath-Tha’i 447
3. Berita Unrvah bin Udayyah al-Khariji 447
4. Gerakan Mirdas bin Udayyah 449
Ketiga : Pelajaran dan Faidah Terpenting dari Perang yang Dilakukan Ma’awiyah terhadap Khawarij 450
Keempat : Di antara Syair-syair Khawarij di Zaman Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu. 458
PEMBAHASAN KELIMA:TATANAN M0NETER DI ZAMAN MU’AWIYAH 459
Pertama: Sumber-sumber Pendapatan Negara 459
1. Zakat 459
2. Jizyah 462
3. Kharaj 464
4. Al-Usyur (sepersepuluh) 468
5. Ash-Shawafi 470
6. Seperlima harta rampasan perang 473
Kedua: Belanja Umum Negara 474
1. Belanja militer 474
2. Belanja administrasi 477
3. Pos-pos alokasi (penerima) zakat 478
4. Pos-pos alokasi harta fai’ 478
5. Mayoritas pos-pos alokasi al-usyur (sepersepuluh) 479
6. Anggaran jaminan sosial 479
Ketiga: Perhatian Negara Terhadap Pertanian 479
Keempat: Perhatian Negara Tethadap Perniagaan Dalam dan Luar Negeri 487
Kelima: Profesi dan Industri 490
Keenam: Sy’ubhat-syubhat Seputar Pembelanjaan dan Alokasi Harta di Zaman Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 494
1. Berlebihan dalam (mengalokasikan) kharai sebagian wilayah dan pembedaan (tidak seragam) dalam pembagian 494
a. Menyerahkan kekayaan Mesir kepada Amr bin al-Ash 494
b. Menyerahkan kharaj Dar Abjard untuk al-Hasan bin Ali 500
c. Masalah pembedaan dalam pembagian pemberian 502
2. Sikap royal (leluasa) dalam membelanjakan harta negara untuk menarik hati masyarakat dan mencari pendukung 503
3. Fenomena-fenomena kemewahan di kalangan Bani Umayyah 504
PEMBAHASAN KEENAM: PERADIIAN DI ZAMAN MU’AWIYAH DAN DAULAH UMAWIYAH 508
Pertama:Hubungan Zaman Pemerintahan Bani Umayyah dengan Zaman Khulafa’ Rasyidin 508
Kedua: Pembebasan Diri Para khalifah dari Urusan Peradilan dan Pemetaan Kewenangan 509
Ketiga: Gaji Para Hakim 511
Keempat: Pencatatan Perkara – perkara Peradilan dan Penetapan Kesaksian Atasnya 512
Kelima: Para Pembantu Hakim 513
1. Juru Panggil 513
2. Pengawal 513
3. Penerjemah 514
Keenam: Pengawasan dan Kontrol 514
Ketujuh: Sumber-sumber Keputusan Hukum Peradilan di Zaman Bani Umayyah 515
Kedelapan: Kewenangan Para Hakim dan Spesialisasi Peradilan 516
Kesembilan: Para Hakim dan Tugas-tugas yang Bermacam-macam 517
1. Kepolisian 517
2. Pemerintahan 518
Kesepuluh: Nama-nama Hakim di Zaman Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 519
1. Para Hakim Damaskus yang Paling Terkenal 519
2. Para Hakim Madinah 519
3. Para Hakim Bashrah 520
4. Para Hakim di Kufah 521
5. Para Hakim di Mesir 521
Kesebelas: Ciri Khas Peradilan di Zaman Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu dan Bani Umayyah Secara Umum 522
Kedua Belas: Surpt Umar bin al-Khaththab Kepada Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu di Bidang Peradilan 524
PEMBAHASAN KETUJUH: KEPOLISIAN DI ZAMAN MU’AWIYAH 525
Pertama: Polisi di Irak 526
Kedua: Polisi di Wilayah-wilayah Lain 529
Ketiga: Tugas-tugas Polisi 530
1. Melindungi Khalifah dan para gubernur daerah terhadap lawan-lawan mereka dari dalam 531
2. Menghukum para pelaku kejahatan dan orang-orang yang melanggar undang-undang 531
3. Melaksanakan hukuman-hukuman syar’i 532
Keempat: Biro-biro dan Kanfor-kantor Lainnya yang Memiliki Hubungan dengan Kepolisian 534
1. Pengawal 535
2. Pengawal bukan dari Arab 535
3. lnforman 537
4. Lembaga pemberantasan korupsi (semacam KPK) 537
5. Lembaga pengawas perdagangan 538
6. Biro pengawasan 539
7. Pengawas keamanan perbatasan 539
PEMBAHASAN KEDELAPAN: PARA GUBERNUR DAN TATANAN ADMINISTRASI NEGARA DI ZAMAN MU’AWIYAH 540
Pertama:Bashrah 546
1. Busr bin Artha’ah (tahun 41 H) 546
2. Abdullah bin Amir (tahun 41-44 H) 546
3. Ziyad bin Abihi (tahun 45-53 H) 547
a. Nasabnya 547
b. Perjanjian damai Ziyad dengan Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 547
c. Seputar penisbatan Ziyad oleh Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu kepada bapaknya 548
d. Khutbah Ziyad di Basrah yang dikenal dengan al-Batra’ 554
e. Ziyad meminta bantuan para sahabat Rasulullah 560
f. Diantara kebijakan Ziyad di lrak 560
4. Kepemimpinan Samurah bin Jundab yang wafat tahun 54 H 564
5. Kepemimpinan Abdullah bin Amr bin Ghilan ad-Dimisyqi (tahun 54-55 H) 564
6. Kepemimpinan Ubaidullah bin Ziyad atas Khurasan kemudian Bashrah (55 H dan seterusnya) 565
Kedua: Kufah 566
1. Kepemimpinan al-Mughirah bin Syu’bah (tahun 41-50 H) 566
2. Kepemimpinan Ziyad bin Abihi atas Kufah (tahun 50-53 H) 568
3. Kepemimpinan Abdullah bin Khalid bin Usaid (tahun 53-55 H) 570
4. Kepemimpinan adh-Dhahhak bin 0ais al-Fihri (tahun 55-58 H) 570
5. Kepemimpinan Abdurrahman bin Abdullah ats-Tsaqafi (tahun 58 H) 570
6. Kepemimpinan an-Nu’man bin Basyir (tahun 59-60 H) 570
Ketiga: Madinah Nabawiyyah 571
1. Manuan bin al-Hakam (tahun 42-49 H) 573
2. Kepemimpinan Sa’id bin al-Ash (tahun 49-54 H) 573
3. Kepemimpinan Manuan bin al-Hakam untuk kedua kali (tahun 54-57 H) 573
4. Kepemimpinan al-Walid bin Utbah bin Abu Sufyan (tahun 57 H) 573
– Wafat Abu Hurairah di Madinah Tahun 58 H, Ada yang Berkata, 59 H 573
1. Nama Abu Hurairah 574
2. Masuk Islamnya Abu Hurairah 574
3. Dakwah Abu Hurairah kepada ibunya agar masuk Islam 575
4. Ibadah Abu Hurairah dan keluarganya 577
5. Kemiskinan Abu Hurairah dan kebersihan hatrnya 578
6. Kesantunan dan sifat pemaaf Abu Hurairah 578
7. Abu Hurairah *a menjabat Gubernur Bahrain di zaman kekhallfahan Umar 579
8. Menjauhi fitnah 580
9. Keceriaan Abu Hurairah dan canda tawanya 580
10. Kehidupan ilmiah Abu Hurairah 581
11. Jalan periwayatan Abu Hurairah yang paling shahih dari Rasulullah 584
– Bantahan terhadap syubhat-syubhat yang dihembuskan seputar Abu Hurairah 585
12. Tangisan Abu Hurairah menjelang wafat dan wasiat Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu untuk ahli waris beliau 597
– Apakah benar Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu hendak memindahkan mimbar Rasulullah dari Madinah ke Syam? 598
Keempat: Makkah 602
1. Kepepemimpinan Khalid bin al-Ash bin Hisyam 602
Kelima: Gubernur-gubernur Tha’if 602
Keenam: Gubernur-gubernur Mesir 603
1. Kepepemimpinan Amr bin al-Ash (tahun 4l -43 H) 603
– Wasiat Amr menjelang wafat 604
2. Kepepemimpinan Abdullah bin Amr bin al-Ash (tahun 43 H) 606
3. Kepepemimpinan Utbah bin Abu Sufyan (tahun 43-45 H) 607
4. Kepepemimpinan Uqbah bin Amir al-Juhani (tahun 45-47 H) 609
5. Kepepemimpinan Maslamah bin Mukhallad al-Anshari 610
PASAL KEEMPAT
GERAKAN-GERAKAN PENAKLUKAN DI ZAMAN MU’AWIYAH
PEMBAHASAN PERTAMA: GERAKAN JIHAD MELAWAN DINASTI BIZANTIUM 621
Pertama: Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu dan Konstantinopel 622
Kedua: Langkah-langkah Strategis Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu untuk Membuka Konstantinopel 624
1. Memberikan perhatian besar terhadap peran pembuatan kapal-kapal angkatan laut di Mesir dan Syam 624
2. Menguatkan perbatasan laut di Mesir dan Syam 625
3. Membuka dan menguasai pulau-pulau yang ada di sebelah timur laut tengah 626
4. Melindungi pesisir utara Syam 627
Ketiga: Pengepungan Kota Konstantinopel yang Pertama 629
Keempat: Wafatnya Sahabat Abu Ayyub al- Arnshari dalam Pengepungan ini 631
Kelima: Pengepangan Konstantinopel yang kedua 636
Keenam: Hubungan Diplomatik dengan Dinasti Bizantium 640
1. Surat-menyurat 641
2. Tukar menukar pengalaman 643
3. Dinasti Bizantium terpengaruh (terkesan) dengan toleransi lslam 643
4. Kode etik Duta Besar 644
Ketujuh: Jurajimah di Zaman Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 646
Kedelapan: Abu Muslim al-Khaulani Termasuk Pejuang di Bumi Romawi 647
PEMBAHASAN KEDUA: PENAKTUKAN-PENAKLUKAN DI DAERAH UTARA AFRIKA DI ZAMAN MU’AWIYAH 650
Pertama: Pasukan Mu’awiyah bin Khudaij 650
Kedua: Uqbahbin Nafi’ dan Penasukan Afrika 653
Ketiga: Membangun Kota Qairuwan’. 655
1. Keistimewaan-keistimewaan Qairuwan dari sisi letaknya 658
2. Kota Qairuwan menjadi pusat peradaban lslam di Afrika dan ibu kota ilmiahnya 659
Keempat: Pelengser an LI qbah dan Pengangkatan Abu al -Muhajir Dinar Tahun 55 H 663
Kelima: Penaklukan-penaklukan Abu al-Muhajir Dinar (55_62H) 666
1. Perang Tilmasan 669
2. Kusailah masuk 1s1am 670
Keenam: Gerakan Uqbah bin Nafi’ yang Kedua (62-63 H) 671
1. Jihad Uqbah bin Nafi’ dari Qairuwan sampai samudera 673
2. Gugurnya Uqbah bin Nafi’dan Abu Muhajir sebagai syahid 683
3. Pengaruh perang Tahudzah (Thuz) terhadap kaum Muslimin tahun 63 H 686
PEMBAHASAN KETIGA: PINAKLUKAN-PENAKLUKAN MU’AWIYAH DI WILAYAH TIMUR DAULAH UMAWIYAH 688
Pertama: Penaklukan wilayah Khurasa, Sijistan dan wilayah di Seberang Sungai (Jaihun) 689
Kedua: Pengangkatan al-hakam bin Amr al-Ghifari 690
Ketiga: Ubaidullah bin Ziyad 692
Keempat: Sa’id bin Utsman bin Affan (tahun 56 H) 693
Kelima: Penaklukan Salam bin Ziyad saudara Ubaidullah bin Ziyad (Tahun 57 H) 698
Keenam: Penaklukan wilayah Sindi di Zaman Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 703
PEMBAHASAN KEIMPAT: PELAJARAN-PELAJARAN, FAIDAH-FAIDAH DAN NASIHAT-NASIHAT TERPINTING DARI GERAKAN PENAKLUKAN MU’AWIYAH 705
Pertama: pengaruh Ayat-ayat dan Hadits-hadits Nabi terhadap Jiwa para Mujahidin 705
Kedua: Sunnah-sunnah Allah dalam Gerakan penaklukan Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 711
1. Sunnah Allah dalam persatuan dan kesatuan 711
2. Sunnah mewujudkan hukum sebab akibat 712
3. Sunnah saling melindungi dari keburukan 713
4. Sunnah ujian 714
5. Sunnah Allah terhadap kezhaliman dan orang-orang zhalim 715
6. Sunnah Allah terhadap orang-orang yang bermewah-mewah 715
7. Sunnah Allah terhadap orang-orang yang melebihi batas 716
8. Sunnah perubahan langkah demi langkah 717
9. Sunnah Allah terhadap Dosa dan keburukan 718
10. Sunnah merubah jiwa 718
Ketiga: Perencanaan Strategis dari Mu,awiyah di bidang gerakan penaklukan 719
1. Kebijakan politik Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu terhadap orang-orang Romawi 719
2. Kebijakan politik Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu utara Afrika 719
3. Kebijakan politik Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu di wilayah Sijistan, Khurasan dan di seberang sungai Jaihun 720
Keempat: Kebijakan Musyawarah dalam Menata Strategi Penaklukan 720
Kelima: Sentralisasi Komando dan Bala Bantuan dalam Kebijakan Politik Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 721
Keenam: Tatanan panji dan Bendera Perang 722
Ketujuh: Perhatian Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu Terhadap badan Intelejen dan Perhubungan 723
Kedepalan: Perhatian Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu Terhadap Perbatasan Darat Teritorial Negara 725
Kesembilan: Perhatian Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu Terhadap Pasukan Angkatan Laut dan Perbatasannya 728
Kesepuluh : Perhatiannya Terhadap Biro Kemiliteran dan Gaji Tentara 730
Kesebeias: Pengaruh llmiah, Ekonomi, dan Sosial dari Penaklukan-penaklukan di zaman Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 732
Kedua Belas: Karamah-karamah Para Mujahidin di Zaman Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 735
ketiga Belas : Pembagian Harta Rampasan Perang oleh al-Hakam bin Amr al-Ghifari dalam Perang Jabal al-Asyal Khurasan 739
Keempat Belas: Gugurnya Shilah bin Asyyam dan Puttanya di Sijistan Tahun 62H 742
PEMBAHASAN KELIMA: PUTRA MAHKOTA DAN WAFATNYA MU’AWIYAH 744
Pertama: Awal Pemikiran untuk Membai’at Yazid 744
Kedua: Langkah-langkah yang Diambil oleh Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu untuk Membai’at Yazid 745
1. Musyawarah 745
2. Media informasi 749
3. Orang-orang Syam setuju membai’at Yazid 750
4. Bai’at para delegasi 751
5. Permintaan kepada penduduk Madinah untuk membai’at 752
Ketiga : Sejarah Pencalonan Yazid bin Mu’awiyah Sebagai Putra Mahkota 760
Keempat:Wafatnya Abdurrahman bin Khalid al-Walid 762
Kelima:Sebab-sebab Pengangkatan Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu Terhadap Putranya Yazid 764
1. Menjaga keutuhan umat 764
2. Tajamnya tensi fanatisme kesukuan 765
3. Kecintaan Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu dan kepercayaannya kepada anaknya 767
Keenam: Kritik-kritik yang Diarahkan Kepada Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu Terkait dengan Penetapan Bai’at untuk Yazid 770
1. Cara pengambilan bai’at untuk Abu Bakar 771
2. Cara pengambilan bai’at untuk Umar bin al-Khaththab 773
3. Cara pengambilan bai’at untuk Utsman bin Affan 778
4. Cara pengambilan bai’at untuk Ali bin Abu Thalib 783
5. Cara pengambilan bai’at untuk al-Hasan bin Ali 784
6. Cara pengambilan bai’at untuk Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 785
7. Sisi negatif konsep putra mahkota di zaman Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 786
Ketujuh: Hari-hari Terakhir dalam Kehidupan Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 790
1. Wasiat Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu kepada Yazid 790
2. Khutbah terakhir Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu, sakitnya semakin parah dan akhirnya wafat 795
3. Tahun wafat Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu dan siapa yang (menjadi imam) ketika menshalatkannya 799
4. Umur Mu awiyah 800
5. Masa khilafah Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 801
6. Sanjungan kepada Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu setelah wafat 801
7. Ucapan lbnu Abbas tentang kematian Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 801
8. Ukiran cincin stempel Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu 802
9. Mengambil berkah dari peninggalan Rasulullah 802
PASAL KELIMA
PEMERINTAHAN YAZID BIN MU’AWIYAH BIN ABU SUFYAN 807
PEMBAHASAN PERTAMA: NAMA, NASAB, KUNYAH, PERTUMBUHAN, KEHIDUPAN DAN KEKHALIFAHANNYA 807
Pertama: Nama, Nasab dan Kunyahnya 807
Kedua: Kelahiran dan Pertumbuhannya 807
Ketiga: Istri-istri dan Anak-anaknya 812
Keempat: Kiprah Yazid yang paling Utama di Masa Ayahnya, Perang Konstantinopel 814
Kelima: Sifat-sifat Yazid yang Paling penting 817
Keenam: Bai’at Yazid 820
PEMBAHASAN KEDUA: PERLAWANAN AL-HUSAIN BIN ALI 825
Pertama: Nama, Nasab dan Sebagian dari Keutamaannya 825
Kedua: Faktor-faktor yang Membuat al-Husain Keluar dan Fatwa yang Menjadi Pijakan Bagi Sikap Beliau 827
Ketiga: Tekad al-Husain untuk Berangkat ke Kufah, Nasihat-nasihat Para Sahabat dan Tabi’in Kepada Beliau dan pendapat Mereka Terkait dengan Kepergian al-Husain ke Kufah 831
1. Tekad al-Husain untuk Berangkat ke Kufah 831
2. Sikap Para Sahabat dan Tabi’in Terhadap Keberangkatan al-Husain 833
Keempat: Sikap Yazid Terhadap Peristiwa Kufah 843
Kelima : Ubaidullah bin Ziyad dan langkah-langkahnya dalam Memadamkan Gerakan Muslim bin Aqil dan Para Pendukungnya 846
1. Memporak-porandakan apa yang diorganisir Muslim bin Aqil 847
2. Hani bin Uruah dipenjara 849
3. lbnu Ziyad menggunakan para tokoh untuk memadamkan pemberontakan Kufah 851
4. Menangkap Muslim bin Aqil dan membunuhnya 854
5. Membunuh Hani’ bin Urwah 856
Keenam: Berita Kematian Muslim bin Aqil Sampai Kepada al-Husain dan Pertemuannya dengan Pasukan Pengintai lbnu Ziyad 858
1. Ubaidullah bin Ziyad mengambil langkah-langkah keamanan 860
2. Al-Husain mempersilakan orang-orang yang ikut bersama beliau untuk pergi 860
3. Pertemuan dengan al-Hurr bin Yazid at-Tamimi yang memimpin pasukan pengintai kufah 864
Ketujuh: Perang yang Menentukan dan Gugurrya al-Husain Sebagai Syahid 868
Kedelapan: Sikap-sikap Mengagumkan yang Terjadi dari Pihak al-Husain 869
1. Sikap al-Walid bin Utbah bin Abu Sufyan 869
2. Sikap an-Nu’man bin Basyir 871
3. Sikap al-Hurr bin Yazid 872
4. Sikap an-Nawar binti Malik al-Hadhramiyah 873
Kesembilan: Sikap Yazid bin Mu’awiyah Terhadap Terbunuhnya al-Husain, Sikapnya Terhadap Anak-anak al-Husain dan Keturunannya 873
Kesepuluh: Kepulangan Keluarga al-Husain dan Anak-anaknya ke Madinah 876
Kesebelas: Siapa yang Bertanggung Jawab Terhadap Terbunuhnya al-Husain? 878
Kedua Belas: Pendapat Masyarakat Tentang Yazid, dan Apakah Boleh Melaknatnya? 885
Ketiga Belas: Peringatan Terhadap Kisah-kisah Palsu Seputar Kematian al-Husain 893
Keempat Belas: Sanjungan kepada al-Husain Setelah wafat 895
PEMBAHASAN KETIGA: PELJARAN-PELAJARAN, NASEHAT DAN FAIDAH-FAIDAH TERPENTING 897
Pertama: Hari Asyura’ 897
Kedua: Penelusuran di Mana Kepala al-Husain? 918
Ketiga: Pemujaan Kubur Orang Shalih dan Ziarah Kubur al-Husain ala Syi’ah 928
1. Kesucian Karbala 932
2. Petunjuk Islam dalam ziarah kubur 933
3. Mendirikan bangunan di atas kubur dan menjadikannya sebagai tempat ibadah 936
Keempat: pemberontakan al-Husain dalam Timbangan Syar’i 941
Kelima: Sebagian Mimpi Tentang Kisah al-Husain 946
Keenam: Pemberitahuan Rasulullah Tentang Terbunuhnya al-Husain 949
Ketujuh: Balasan Allah Terhadap para Pembunuh al-Husain 949
Kedelapan: Peristiwa Karbala dan kekuatan Musuh-musuh Anti Islam 950
Kesembilan: Gugurnya al-Husain Sebagai Syahid Adalah titik Awal Perubahan dalam Sejarah Pemikiran dan Akidah Syi’ah 952
Kesepuluh: Di Antara Do’a al-Husain 953
PEMBAHASAN KEEMPAT: PERISTIWA AL-HARRAH (TAHUN 63 H) 955
Pertama: Delegasi Madinah Menemui Yazid di Damaskus 956
Kedua: Sikap Ulama Madinah yang Tidak Menyetujui Pemberontkan 957
1. Abdullah bin Umar 957
2. Muhammad bin Ali bin Abu Thalib yang dikenl dengan Muhamad bin al-Hanafiyah 960
3. An-Nu’man bin Basyir al-Anshari 963
4. Abdullah bin Ja’far bin Abu Thalib 963
5. Sa’id bin al-Musayyib 964
Ketiga: Perang Harrah 966
1. Wasiat Yazid kepada Muslim bin Uqbah 967
2. Muslim bi Uqbah menyiapkan pasukan 967
3. Awal perang 968
4. Akhir perang 970
5. Penggelembungan jumlah yang dinyatakan oleh sebagian pihak terkait dengan jumlah korban 971
6. Penjarahan di Madinah 972
7. lsu yang dihembuskan terkait dengan pelanggaran terhadap kehormatan (diMadinah) 974
8. Pengambilan bai’at dari penduduk Madinah untuk Yazid bin Mu’awiyah 977
9. Akhir Hidup Muslim bin Uqbah (Tahun 64 H) 978
10. Sikap Yazid saat menerima berita perang al-Harrah 980
Keempat: Pelajaran-pelajaran, Faidah-faidah dan Nasihat-nasihat Penting dari Peristiwa al-Harrah 982
1. Sebab-sebab kegagalan penduduk Madinah 982
2. Sikap tokoh utama Madinah 983
3. Pendapat Ibnu Taimiyah 983
4. Perhatian para ahli sejarah terhadap peristiwa al-Harrah 984
PEMBAHASAN KELIMA: GERAKAN ABDULLAH BIN AZ-ZUBAIR DI ZAMAN YAZID 985
pertama: Sebab-sebab Abdullah bin az-Zubair Memilih Makkah 985
Kedua: Sebab-sebab Penentangan Abdullah bin az-Zubair dan Orang-orangnya 986
Ketiga: Usaha-usaha Damai yang Dilakukan Oleh Yazid untuk Merangkul Abdullah bin az-Zubair 988
1. Serangan pertama yang langsung dari Abdullah bin az-Zubair terhadap Yazid 990
2. Upaya-upaya Perdamaian dari Yazid 991
3. Amarah Yazid terhadap Abdullah bin az-Zubair 991
Keempat: Upaya-upaya Militer Terhadap Ibnu az-Zubair 994
1. Pasukan Amr bin az-Zubair 994
2. Pasukan al-Hushain bin Numair, pengepungan terhadap lbnu az-Zubair dan terbakarnya Ka’bah 999
PEMBAHASAN KEENAM: KEMATIAN YAZIN BIN MU’AWIYAH DAN KEKHALIFAHAN MU’AWIYAH BIN YAZID 1005
Pertama: Yazid bin Mu’awiyah Meninggal Dunia 1005
Kedua: Kekhalifahan Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu bin Yazid 1006
A. Masa kekhalifahannya 1006
B. Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu bin Yazid mundur dari kekhalifahan dan menyerahkannya kembali kepada syura 1006
C. Berapa usia Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu bin Yazid dan siapa yang (menjadi imam) ketika menshalatkannya? 1008
D. Krisis kepemimpinan setelah wafat Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu bin Yazid 1009
DAFTAR RUJUKAN DAN REFERENSI 1011
Review Buku MUAWIYAH BIN ABU SUFYAN – DR. ALI MUHAMMAD ASH-SHALLABI – Darul haq
Author: Google+ by Toko Buku Islam Online Terpercaya
Kunjungi channel kami di Wisata Buku Online
baca referensi lain di wikipedia
Tinggalkan Balasan